IKN Nusantara
Bentuk Kerjasama IKN Nusantara dan Astana Usai Resmi Jadi Sister Capital City
Bentuk kerjasama IKN Nusantara dan Astana usai resmi jadi Sister Capital City
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Faizal Amir
TRIBUNKALTIM.CO - Astana di Kazakhstan resmi menjadi ibu kota negara yang menjalin sister capital city atau saudara ibu kota dari IKN Nusantara di Kalimantan Timur.
Kerja sama tersebut diwujudkan dalam penandatnganan Memorandum of Understanding oleh Ketua Otorita Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono bersama Gubernur Ibu Kota Astana Zhenis Kassymbek, Senin (3/7/2023) waktu setempat.
Kerja sama tersebut mencakup berbagai bidang seperti ekonomi, energi, transportasi, pengelolaan kota, dan budaya.
Dilansir dari Kompas.com, Zenis menceritakan pengalamannya membangun ibu kota baru Kazakhstan yakni Astana sejak tahun 1997 atau telah dilakukan 25 tahun.
Sebelumnya, adalah Almaty. Menurut dia, kesuksesan atas pembangunan di Astana tentunya dapat diterapkan di Indonesia dalam membangun IKN Nusantara.
Tidak hanya soal pembangunan di Astana, kerja sama ini juga menegaskan hubungan bilateral antara Indonesia dengan Kazakhstan selama 30 tahun.
Sementara itu, Duta Besar RI untuk Kazakhstan Fadjroel Rachman mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo atas kemajuan diplomatik antara kedua negara tersebut.
"Ini adalah hadiah terindah 30 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Kazakhstan, juga penugasan saya sebagai Dubes Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan", ungkapnya.
Adapun sebelum penandatanganan MoU, Kepala OIKN Bambang Susantono bersama para delegasi berkesempatan mengunjungi pusat pemantauan dalam melihat lalu lintas, keamanan, serta pusat perencanaan tata kota Astana.
Bambang memeroleh penjelasan detail dan berdiskusi mengenai latar belakang sejarah dan tahapan pembangunan kota Astana dari Chikanayev Amanzhol, ahli desain tata kota senior yang terlibat dalam pembangunan ibu kota Astana.
Sementara itu, Bambang Susantono mengajak para investor dari Kazakhstan untuk berpartisipasi dalam membangun ibu kota baru Indonesia di IKN Nusantara.
“Otorita menyambut kontribusi dalam berbagai bentuk investasi langsung dan public private partnership.
Kami juga terbuka untuk mengeksplorasi berbagai jenis pembiayaan kreatif, seperti blended financing dan mekanisme crowd funding,” ujarnya di Forum Investasi dikutip dari kanal Youtube KBRI Astana TV, Selasa (4/7/2023).
Dalam paparannya, Bambang menyebutkan bahwa ketertarikan dunia investasi di IKN per 28 Juni 2023, tercatat 256 Letter of Intent (LoI) dan angka ini akan terus meningkat.
Ketertarikan investasi ini berasal dari 19 negara, dengan 5 negara teratas yang berminat berinvestasi yakni Jepang, Singapura, Malaysia, Amerika Serikat, dan China, atau terbilang sekitar 50 persen dari perusahaan asing. (*)
Material Diduga Tidak Sesuai Spesifikasi, 4.500 Kubik Batu dan Abu Untuk Proyek Jalan IKN Diragukan |
![]() |
---|
Basuki Hadimuljono Sebut Air di IKN Bisa Langsung Diminum |
![]() |
---|
Sampah di Kawasan IKN Bakal Diolah di TPST Berkapasitas 70 Ton per Hari, 17 Agustus Sudah Siap |
![]() |
---|
Program Makan Siang Gratis Lebih Penting dari IKN, Keluarga Prabowo: Kalau Belum Mampu, Jangan Dulu |
![]() |
---|
Warga yang Lahannya Terdampak Pembangunan IKN Nusantara Dapat Ganti Untung, AHY: Bukan Ganti Rugi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.