IKN Nusantara

Otorita Tawarkan Kazakhstan Investasi di IKN Nusantara, Ada 6 Sektor Prioritas

Otorita tawarkan Kazakhstan investasi di IKN Nusantara, ada 6 sektor prioritas

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Robin Ono Saputra

TRIBUNKALTIM.CO - Pemerintah Indonesia terus membuka berbagai peluang untuk para investor dari luar negeri untuk berpartisipasi dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur.

Dilansir dari Kontan, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono mengajak para investor dari Kazakhstan untuk berpartisipasi dalam membangun ibu kota baru Indonesia di IKN Nusantara.

“Otorita menyambut kontribusi dalam berbagai bentuk investasi langsung dan public private partnership.

Kami juga terbuka untuk mengeksplorasi berbagai jenis pembiayaan kreatif, seperti blended financing dan mekanisme crowd funding,” ujarnya di Forum Investasi dikutip dari kanal Youtube KBRI Astana TV, Selasa (4/7/2023).

Baca juga: Bukan Hiburan Kaleng-Kaleng, Otorita Bujuk Disney Bangun Taman di IKN Nusantara

Dalam paparannya, Bambang menyebutkan bahwa ketertarikan dunia investasi di IKN per 28 Juni 2023, tercatat 256 Letter of Intent (LoI) dan angka ini akan terus meningkat.

Ketertarikan investasi ini berasal dari 19 negara, dengan 5 negara teratas yang berminat berinvestasi yakni Jepang, Singapura, Malaysia, Amerika Serikat, dan China, atau terbilang sekitar 50 persen dari perusahaan asing.

Menanggapi soal investasi, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono yang turut hadir menjelaskan, dari 12 sektor penting investasi di Indonesia, 6 di antaranya adalah sektor prioritas teratas yang berfokus pada investasi jangka pendek.

Yakni sektor energi terbarukan, telekomunikasi, transportasi, perumahan, pengolahan air, dan pengolahan limbah.

Sektor ini akan menjadi infrastruktur dasar pembangunan hingga tahun 2024.

Sedangkan 6 lainnya adalah sektor prioritas tinggi yang berfokus pada investasi jangka panjang, di antaranya kota praja (township), teknologi, fasilitas kesehatan, infrastruktur komersial, fasilitas pendidikan, dan kawasan industri.

Kata Agung, sektor-sektor pembangunan Nusantara dapat menjadi proyek strategis bernilai tinggi dengan mengedepankan pembangunan keberlanjutan.

Setiap sektor dianalisis sesuai dengan kebutuhan pendanaan, mekanisme pendanaan yang akan digunakan, dan legalitas yang menaungi.

Seperti halnya sektor perumahan, yang mempunyai peluang investasi yang paling signifikan. Perumahan mempunyai estimasi investasi dengan rentang 0,67-1,09 miliar dollar AS.

Dengan kebutuhan tersebut maka skema pendanaan yang digunakan kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU), dengan penanggung jawab dari Kementerian Keuangan dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia atau PT PII.

Selain itu, pemerintah juga sudah menyiapkan sejumlah insentif untuk meningkatkan minat investasi.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved