Liga Italia

Revolusi di Lini Tengah AC Milan, 'Triple Shot' Rossoneri Loftus-Cheek, Reijnders dan Musah

AC Milan ingin memboyong Tijjani Reijnders dan Yunus Musah, sebagai "Triple Shot" bersama Ruben Loftus-Cheek.

MAURICE VAN STEEN / ANP / AFP - Glyn KIRK / AFP - Jewel SAMAD / AFP
Tijjani Reijnders (kiri), Ruben Loftus-Cheek (tengah) dan Yunus Musah. Ketiganya masuk dalam revolusi Rossoneri di lini tengah setelah ditinggalkan Sandro Tonali. 

Proses pemulihan cederanya memang panjang, tapi dia menuntaskannya saat lockdown menyusul pandemi virus Corona, musim semi 2020, dan kemudian tampil untuk pertandingan perdana kita setelah kompetisi dimulai lagi, yaitu menghadapi Aston Villa, Juni.

Loftus-Cheek tampil pada pertandingan pertama musim, yang berbuah kemenangan di markas Brighton, tapi pada hari tenggat transfer awal Oktober, dia dipinjamkan ke Fulham untuk mendapat kesempatan tampil reguler di kompetisi kasta tertinggi.

Itu merupakan bagian dari upaya untuk kembali ke bentuk terbaiknya setelah cedera Achilles, Mei 2019.

Baca juga: Bursa Transfer Liga Italia: Salip AS Roma, AC Milan Terdepan Datangkan Adama Traore

Setelah bergabung dengan skuad Thomas Tuchel untuk pra-musim, Loftus-Cheek tetap bersama Chelsea untuk musim 2021/22, membuat penampilan pertamanya sebagai pemain pengganti dalam kemenangan pembukaan Liga Champions kami atas Zenit St Petersburg.

Dia memulai kemenangan Piala Carabao atas Aston Villa seminggu kemudian, diikuti oleh back-to-back mulai di Liga Premier, termasuk menyiapkan gol pembuka Trevoh Chalobah dalam kemenangan kandang 3-1 atas Southampton.

Pada paruh pertama musim dingin, performa terbaiknya di tim sejauh ini tiba, menyusul penampilan yang dicapai di lini tengah melawan Juventus di Liga Champions dan Manchester United di Liga Premier.

Namun, kombinasi cedera dan Covid menghentikan momentumnya pada pertengahan Desember, karena ia absen pada akhir tahun 2021 dan tidak dapat melakukan perjalanan dengan anggota skuat lainnya ke Abu Dhabi untuk kemenangan perdana Piala Dunia Antarklub FIFA pada awal Februari.

Meskipun menunggu lama, tetapi Loftus-Cheek akhirnya mencetak gol di musim 21/22 dalam kemenangan semifinal Piala FA kami atas Crystal Palace pada bulan April.

Peluang semakin besar saat sang pemain pengganti memecah kebuntuan di Wembley memasuki menit 65 pertandingan. Tendangan setengah voli itu menjadi gol pertamanya untuk Chelsea sejak Mei 2019.

Ada dua posisi baru selama musim ini dengan Thomas Tuchel menempatkan Loftus-Cheek menjadi bagian tiga bek dan di bek sayap pada beberapa kesempatan.

Dia menyamai total penampilannya dari kampanye 2018/19 di Chelsea.

Baca juga: Kata-kata Luka Romero Pamit dengan Lazio, Fabrizio Romano Ungkap Titisan Messi Berlabuh ke AC Milan

Ini adalah bukti peningkatan kebugaran Ruben Loftus-Cheek yang ia mainkan di semua 15 pertandingan Premier League kami sebelum Piala Dunia pertengahan musim.

Hanya di pertandingan terakhir, tandang ke Newcastle, ia terpaksa keluar karena cedera betis.

Sebelum itu penampilannya telah sedemikian rupa sehingga beberapa pakar berspekulasi apakah ia bisa dipanggil di saat-saat terakhir ke skuad Inggris untuk Piala Dunia di Qatar.

Meski tidak terwujud, Loftus-Cheek bisa bangga dengan konsistensi penampilannya di lini tengah di bawah asuhan Thomas Tuchel, kemudian Graham Potter.

Ia juga menunjukkan keserbagunaannya dengan sekali lagi membuktikan pilihan yang berguna sebagai bek sayap kanan saat dibutuhkan.

Fisik Loftus-Cheek tampak di level top dan ia secara teratur bermain penuh, sesuatu yang ia perjuangkan di awal kariernya. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved