Berita Kaltim Terkini

Fakta Lain Seramnya Kisah Buaya Terkam Manusia di Kaltim: Geger Buaya Antar Jasad Bayi, Cerita Riska

Ternyata ada sejumlah kisah unik di balik seramnya kisah buaya terkam manusia di Kaltim dan Kaltara, ada kisah persabahatan Pak Ambo dan Riska

|
Editor: Doan Pardede

10. Awal Mula Persahabatan Buaya Riska dengan Ambo, Diasuh Puluhan Tahun Hingga Akhirnya Dianggap Anak

Tangkapan layar video Nisya Saasia Ifat adik adik Raffi Ahmad saat menyusuri sungai Guntung untuk bertemu Buaya Riska.TRIBUNKALTIM.CO/HO

Kisah hubungan manusia dengan binatang buas mendadak ramai jadi perbincangan.

Sosok buaya yang ramai jadi perbincangan tersebut diberinama Riska.

Riska bahkan diasuh oleh pawangnya sendiri yang merupakan manusia.

Bahkan diketahui, puluhan tahun sudah Riska juga dianggap anak oleh pawangnya yang bernama Ambo.

Kisah Riska dan Ambo ini menjadi perhatian masyarakat luas.

Bagaimana tidak, buaya yang dikenal buas namun terlihat jinak bersama Ambo.

Ambo bisa memeluk hingga mencium buaya Riska tersebut.

Ia tak terlihat ketakutan saat bersama Riska.

Awal Mula Perkenalan Buaya Riska dan Ambo

Saat itu, Ambo menemukan Risa di perairan sekitar pabrik Pupuk Kaltim pada 25 tahun lalu.

Dilansir dari Kompas.com, Ambo awalnya tidak menghiraukan Riska.

Kala itu, ukurannya baru satu meter tidak sebesar sekarang yang kini mencapai 4 meter.

Saat Ambo mendayung perahunya untuk pulang ke rumah, ternyata Riska secara diam-diam mengikutinya.

“Datang sendiri. Kok ada buaya di samping perahu saya," kata pria kelahiran 1964 itu.

Ambo pun tak takut, malah memanggil buaya tersebut untuk mendekat.

"Kupanggil dia, datang. Saya beri makan, sampai sekarang,” tutur Ambo

Buaya itu hampir setiap hari mendatangi rumah Pak Ambo di Muara Sungai Guntung RT 002, Kelurahan Guntung, Bontang, Kaltim.

“Dia kalau tidak datang dua sampai tiga hari, saya cari dia (Riska). Saya sudah anggap anak sendiri,” kata Ambo.

Nama Riska

Ambo lalu memberikan nama Riska.

Alasannya sederhana, buaya itu betina.

Nama itu juga sama dengan nama perahunya. “Perahuku namanya Riska.

Kadang saya main-main di Sungai Guntung datangi dia. Saya pakai perahu, saya dayung, dia (buaya) ikut di samping perahu saya,” kata Ambo.

Buaya sepanjang empat meter itu sering datang ke rumah Ambo saat lapar.

Ambo pun memberikan tiga ekor ayam kepada buaya itu ketika berkunjung.

Usai menyantap makanan yang diberikan Ambo, buaya bernama Riska itu kembali ke perairan Sungai Guntung.

Pernah ditinggalkan merantau Ambo pernah meninggalkan buaya itu selama dua tahun. Saat itu, Ambo mendapatkan pekerjaan di Samarinda.

Ketika berpisah, Ambo kerap mendapatkan laporan dari sang istri yang melihat buaya itu mondar-mandir di sekitar rumahnya.

Namun, Ambo telah menitip pesan agar warga sekitar memberi makan ketika melihat buaya itu.

“Kadang kalau saya tidak ada. Diberi makan sama warga sekitar,” tutur Pak Ambo.

Ambo selalu mengingatkan warga yang hendak memberi makan agar memperlakukan buaya itu dengan halus, sehingga buaya itu tak melukai warga.

“Jangan kasar. Jangan dimain-mainin. Jadi, kadang nelayan habis melaut beri makan ikan. Dia (buaya) menghampiri perahu nelayan diberi makan ikan sama nelayan,” kata Pak Ambo.

Dua tahun bekerja di Samarinda, Ambo memutuskan pulang ke Bontang mengurus buaya itu. Sejak merawat buaya itu 23 tahun silam, Ambo tak pernah diserang atau dilukai.

“Takut sih ada, tapi saya anggap sebagai anak sendiri. Sayang banget karena dari kecil ku pelihara. Sering saya elus-elus. Kumandikan, kugosok bagian belakangnya,” jelas Ambo.

Memiliki ikatan batin Kini, Ambo mengaku memiliki ikatan batin dengan buaya itu. Buaya itu juga terlihat sangat jinak di hadapannya. Ambo mengaku tak tahu kenapa bisa begitu dekat dengan buaya itu.

“Saya juga bingung kenapa kami begitu dekat. Tapi, menurut kami orang Sulawesi, pasti ada hubungan keluarga kami dengan buaya. Kenapa dia jadi jinak begini.Dia kalau jalan ke mana-mana dipanggil, pasti kembali,” kata Pak Ambo.

ini, banyak warga setempat yang mengunjungi rumah Ambo untuk melihat buaya sepanjang empat meter itu.

Ambo berpesan agar warga yang datang membawa makanan untuk buaya bernama Riska itu.

“Harapan saya kalau ada yang datang, tolong bawakan dia makanan. Kalau saya perhatikan, buaya-buaya itu susah cari makan ikan,” jelas dia seperti dilansir TribunnewsSultra.com di artikel berjudul Awal Mula Persahabatan Buaya Riska dengan Ambo, Diasuh Puluhan Tahun Hingga Akhirnya Dianggap Anak.

Curi Perhatian Adik Raffi Ahmad

Buaya Riska di sungai Guntung Bontang Utara, cukup fenomenal.

Banyak wisatawan luar bahkan hingga arti ibu kota, jauh-jauh datang ke Bontang hanya ingin bertemu sosok Riska yang merupakan buaya liar asuhan Pak Ambo.

Pak Ambo ini merupakan pria parubaya yang selama puluhan tahun telah mengsuh riska di Sungai Guntung.

Tak heran, Buaya Riska begitu patuh semua perintah Pak Ambo.

Kisah kedekatan Pak Ambo dengan peredator liar itu cukup banyak menarik artis maupun youtuber untuk berkunjung ke Bontang.

Baru-baru ini, Nisya Saasia Ifat adik dari Raffi Ahmad bersama Adhitya Adha Syahputra Alkatiri turut menyambangi Buaya Riska ke sarangnya di Sungai Guntung Bontang.

Kunjungan adik ipar Nagita Slavina dan Adhitya Alkatiri itu untuk sebuah program salah satu stasiun televisi.

Momen pertemuan Nisya dan buaya riska itu dibagikan olehnya lewat fitur repost instastory Instagram tanahairbetattv.

Di video itu, wanita kelahiran Bandung, Jawa Barat ini membagikan momen saat tiba di Bontang.

Kemudian disusul klip video yang menampkan dirinya sedang menyusuri sungai Guntung. 

"Kita mau ketemu Buaya Riska," kata Nisya kala menyusuri Sungai Guntung, Rabu (8/2/2023) kemarin.

Video pertemuan Nisya Saasia Ifat dengan Buaya Riska dibagikan diberbagai platform media sosial itu cukup banyak menarik atensi publik.

"Persahabatan buaya Riska dan Pak Ambo, cooming soon," tulis caption di dalam video tersebut.

Kedatangan Adik Rafi Ahmad ini diketaui untuk program televisi tanah air beta. Biasanya, program ini akan mengulas hal unik atau kebudayaan di suatu daerah di Indonesia. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved