Berita Nasional Terkini

7 Fakta Antraks di Gunungkidul, Diduga Berawal dari Tradisi Brandu, Sembelih dan Makan Bangkai Sapi

Penularan antraks dari sapi ke manusia diduga disebabkan berawal dari tradisi Brandu warga di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.

Kompas.com
Petugas mengubur bangkai sapi mati milik warga Dusun Grogol IV, Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul. Saat ini kasus virus antraks di Gunung Kidul tengah merebak diduga karena tradisi mengonsumsi bangkai sapi sakit. 

Meski begitu, Heri belum memastikan upaya yang akan dilakukan.

Baca juga: Blak-blakan Dewi Perssik Ungkap Alasan Tak Sembelih Sapi di Masjid, Daging Dibagi ke Warga Sekitar

Ia hanya memastikan akan ada tindakan lain yang diambil mengingat tradisi Brandu berisiko tinggi kalau sampai warga mengonsumsi daging dengan penyakit antraks.

6. Tidak Boleh Dikonsumsi Walau Sudah Dimasak

Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementerian Pertanian (Kementan) RI Syamsul Ma'arif mengungkapkan, daging hewan yang positif antraks tidak boleh dikonsumsi meski telah dimasak matang.

"Begitu ada hewan mati kena antraks dibuka, itu bakterinya langsung membuat spora yang tahan bertahun-tahun dengan suhu berapapun. Kalau direbus aman nggak? Tidak aman dan bisa berbahaya," jelasnya dalam konferensi pers secara daring, Kamis (6/7/2023).

Baca juga: Wagub Hadi Mulyadi jadi Tukang Jagal, Sembelih 25 Hewan Kurban Termasuk Sapi Sumbangan Jokowi

Syamsul menjelaskan, daging sapi yang terkena antraks akan langsung membentuk spora begitu mengalami perubahan iklim atau lingkungan.

Ini terjadi saat daging tersebut dibuka dari dalam tubuh sapi positif antraks.

Spora tersebut lalu akan menjaga bakteri antraks agar tetap bertahan hidup dari perubahan apapun, baik secara fisik maupun kimia.

"Jangankan direbus, membuka (daging) saja sudah tidak boleh," tambahnya.

Baca juga: Wagub Hadi Mulyadi jadi Tukang Jagal, Sembelih 25 Hewan Kurban Termasuk Sapi Sumbangan Jokowi

Bakteri Bacillus anthracis penyebab penyakit antraks yang umumnya menginfeksi hewan ternak, seperti sapi dan kambing, dapat bertahan hidup sangat lama di dalam tanah.

7. Cara penularan antraks ke manusia

Syamsul menekankan, daging hewan yang positif antraks juga tetap berbahaya meskipun tidak dikonsumsi.

"Kontak yang paling berbahaya melalui hirupan spora. Spora begitu dihirup, dalam waktu 24 jam itu langsung menyebabkan kematian," ujarnya.

Baca juga: Bantah Rumahnya Digeruduk Warga Imbas Penolakan Sapi Kurban, Dewi Perssik Singgung soal RT Arogan

Sebaliknya, ia menjelaskan, orang yang mengonsumsi daging berbakteri antraks umumnya akan menunjukkan gejala seperti diare berdarah atau muntah-muntah berdarah.

Gejala ini membuat orang tersebut memiliki waktu untuk mendapatkan penanganan kesehatan.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved