Berita Balikpapan Terkini
Operasi Pasar Elpiji di Gunung Samarinda Baru Balikpapan, Sebagian Warga Bawa Pulang Tabung Kosong
Operasi Pasar Elpiji di Gunung Samarinda Baru Balikpapan, Sebagian Warga Bawa Pulang Tabung Kosong
Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Operasi Pasar Elpiji di Gunung Samarinda Baru Balikpapan, Sebagian Warga Bawa Pulang Tabung Kosong
Halaman Kantor Kelurahan Gunung Samarinda Baru, Balikpapan Utara, Balikpapan dikerumuni oleh warga sejak pagi, Selasa (11/7/2023).
Mereka memadati halaman kantor kelurahan lantaran woro-woro yang beredar dari mulut ke mulut adanya Operasi Pasar Elpiji di sana pukul 09.00 Wita.
Baca juga: PSM Lamaru Balikpapan Gelar Operasi Pasar LPG 3 kg, Dijual Rp19 Ribu per Tabung
Alhasil halaman Kantor Pemerintah yang berada di bilangan Jalan Indrakila, Gunung Samarinda Baru, Balikpapan Utara, Balikpapan tersebut tampak dipadati warga sambil membawa elpiji.
Beberapa di antaranya ada yang membawa satu bahkan ada yang membawa dua buah elpiji berkelir hijau tersebut. Menenteng di tangan kanan, ditangan kiri membawa secarik salinan KTP.
Tepat di halaman, sebuah mobil pickup agen elpiji terparkir. Di dalam baknya, 180 buah elpiji melon tersusun dengan segel biru di moncong tabung.

Warga mengelilingi seorang petugas kelurahan, menyerahkan salinan identitas masing-masing untuk verifikasi. Bagi warga Kelurahan Gunung Samarinda Baru, dipersilahkan ikut mengantre.
Bagi yang bukan berasal dari Gunung Samarinda Baru, tidak diperkenankan mengantre. Sebagian warga yang harus pulang karena tak bisa mengantre, terlihat bermuka masam.
Baca juga: Seorang Warga Lamaru Balikpapan Ini Rela Antre Berjam-jam demi Operasi Pasar LPG 3 Kg
Tak seperti Akmal. Seorang pedagang bubur di Balikpapan ini ekspresinya sumringah, membawa pulang elpiji melon yang masih bersegel. Sudah dua hari terakhir ini usahanya tak beroperasi.
"Sudah keliling nyari. Susah dapatnya. Sekali dapat, harga Rp 40 ribu atau Rp 50 ribu. Kalau tetap mau beli, otomatis harga naik, pelanggan saya yang hilang. Ini aja sudah dua hari nggak jualan," keluh Akmal.
Sembari memperlihatkan elpiji melon yang didapat, dia berujar, indikasi kelangkaan ini sudah berlangsung pasca libur lebaran Idul Adha 1444 H.
Sebab itu, dengan adanya Operasi Pasar ini, Akmal merasa diuntungkan. Apalagi elpiji tersebut dibeli dengan harga wajar, yakni Rp 19 ribu per tabung.
"Cuma mudahan jangan berlanjut, begini terus. Repot kalau begini," cetusnya.
Baca juga: Hari Raya Sudah Lewat, Kok Masih Sulit Didapat Ya, Gas 3 Kg Langka, Dengarlah Suara dari Dapur
Berbeda nasib dengan seorang Ibu Rumah Tangga, Siska. Wanita paruh baya itu terpaksa pulang dengan menenteng tabung elpiji yang sama.
Tak bisa menukar dengan elpiji baru, Siska pasrah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.