Berita Nasional Terkini

Terjawab Sikap Yenny Wahid yang Jadi Calon Kuat Cawapres Anies Baswedan, Anak Gus Dur Buka Suara

Terjawab sikap Yenny Wahid yang jadi calon kuat bakal calon wakil presiden (Cawapres) Anies Baswedan, anak Gus Dur akhirnya buka suara.

Instagram @yennywahid
Putri kedua Presiden Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid. Terjawab sikap Yenny Wahid yang jadi calon kuat bakal calon wakil presiden (Cawapres) Anies Baswedan, anak Gus Dur akhirnya buka suara. 

TRIBUNKALTIM.CO - Terjawab sikap Yenny Wahid yang jadi calon kuat bakal calon wakil presiden (Cawapres) Anies Baswedan, anak Gus Dur akhirnya buka suara.

Nama Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid menguat menjadi bakal cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Hingga kini, Anies Baswedan memang belum mengumumkan siapa pendampingnya di Pilpres tahun depan.

Sejumlah nama muncul, dan yang cukup menguat adalah nama Yenny Wahid dan Agus Harimurti Yudhoyono (Ketua Umum Partai Demokrat).

Terlalu sering disebut-sebut namanya, Yenny Wahid akhirnya mengungkapkan sikapnya terkait isu cawapres Anies Baswedan.

Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu akhirnya buka suara.

Baca juga: Ide Gila Koalisi Perubahan, Pertimbangkan Cawapres Perempuan dan Bidik Puan Maharani Dampingi Anies

Nama Yenny Wahid juga sempat masuk dalam daftar trending topik Twitter beberapa hari lalu.

Lantas seperti apa Yenny Wahid menanggapi isu tersebut? Bersediakah dia jika nantinya benar 'dipersunting' Anies Baswedan sebagai cawapres?

Diketahui, nama Yenny Wahid terus diperbincangkan jadi calon kuat wakil presiden Anies Baswedan.

Terlebih selama Anies Baswedan di tanah suci, nama Yenny Wahid terus disorot.

Sejumlah pengamat hingga politisi pun merepons peluang Yenny Wahid jadi cawapres Anies Baswedan.

Politikus Indonesia dan aktivis Nahdlatul Ulama ini sempat trending di twitter.

Menanggapi hal itu, Yenny Wahid akhirnya buka suara baik soal dukungan Pilpres maupun cawapres.

Yenny Wahid Jawab Isu Dirinya Masuk Radar Cawapres

Bacapres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan disebut bakal menimbang figur perempuan sebagai bacawapres.

Selain nama Ketua DPP PDI-Perjuangan Puan Maharani, nama Yenny Wahid juga disebut cocok disandingkan dengan Anies Baswedan.

Menanggapi hal itu, politikus Indonesia dan aktivis Nahdlatul Ulama ini menyebut belum menentukan pilihan untuk mendukung salah satu capres, baik Anies Baswedan maupun capres usungan PDIP Ganjar Pranowo.

"Saya (melakukan) komunikasi dengan semua tokoh-tokoh partai, tokoh politik dan dan kami belum memutuskan akan mendukung siapa," kata Yenny Wahid dikutip dari Kompas Tv.

Sebelumnya, juru bicara Anies Baswedan, Surya Tjandra mengungkapkan Anies Baswedan tengah mempertimbangkan sosok perempuan sebagai bakal cawapresnya.

Selain, nama Puan Maharani dan Yenny Wahid, sejumlah tokoh dan ketum parpol juga masuk radar bakal cawapres Anies Baswedan.

Mereka adalah Hidayat Nur Wahid, Airlangga Hartato, Muhaimin Iskandar, termasuk Sandiaga Uno.

Dijelaskan Surya, sosok cawapres dari seorang perempuan terutama yang menjadi pimpinan partai politik, menjadi sangat relevan disandingkan dengan Anies Baswedan.

Pasalnya, mereka sangat dipertimbangkan untuk mencari keberhasilan di dalam pertarungan politik 2024 nanti.

"Jadi kemungkinan calon wakil presiden perempuan yang menjadi pimpinan partai politik dan sebagainya, menjadi sangat relevan," ungkap Surya.

Nama Yenny Wahid Trending di Twitter, Dibicarakan Jadi Calon Kuat Pendamping Anies di 2024

Nama aktivis Nahdlatul Ulama (NU) Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid digadang sebagai calon kuat pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang.

Nama Yenny pun trending di Twitter pada Rabu (5/7/2023) pukul 13.20 WIB.

Netizen banyak membicarakan nama Yenny dan mengunggah berbagai pemberitaan soal putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur tersebut.

Mencuatnya nama Yenny menjadi pendamping Anies bermula dari pernyataan Ketua DPP Partai Nasdem Effendy Choirie alias Gus Choi yang menyatakan putri Gus Dur itu sangat potensial.

Pasalnya Yenny dipandang punya basis massa di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Bahkan Gus Choi sedikit berkelakar bahwa Koalisi Perubahan bukan hanya terdiri dari Nasdem, Demokrat dan PKS, tapi juga gusdurian atau nahdliyin.

"Sangat potensial. Berurat berakar di Jateng dan Jatim, tinggal digerakkan secara massif. Kalisi Perubahan terdiri: NasDem, Demokrat, PKS plus Gusdurian/Nahdliyin," ungkap Gus Choi.

Sebagai informasi Koalisi Perubahan menyerahkan pemilihan sosok bacawapres kepada Anies Baswedan. Saat ini sosok bacawapres itu telah mengerucut ke satu nama, dan sudah dikantongi Anies.

Anies sendiri dikabarkan akan melangsungkan pertemuan dengan tim 8 dari koalisi perubahan setibanya di tanah air setelah menunaikan ibadah haji.

Ketua DPP Partai NasDem Sugeng Suparwoto mengatakan Anies Baswedan kemungkinan akan kembali tiba di tanah air pada 8 atau 9 Juli mendatang.

"Katanya tanggal 8 atau 9, Sabtu atau Minggu," kata Sugeng.

Terpisah, Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani menyebut pembahasan mengenai calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan sudah selesai.

Anies dikabarkan bakal mengumumkan sosok pendampingnya setelah menunaikan ibadah haji.

Kamhar menyebut kewenangan Anies menentukan sosok cawapres yang menjadi pendampingnya telah disepakati oleh NasDem, PKS dan Demokrat sebagaimana tertuang dalam piagam kerjasama.

"Pembahasan cawapres telah mengerucut pada satu nama dan tinggal menunggu waktu yang tepat sekembali Mas Anies dari menunaikan Ibadah Haji nanti untuk sampaikan ke publik," ucap Kamhar.

Yenny Masuk Radar Anies

Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno turut mengomentari nama Yenny Wahid masuk dalam bursa bacawapres pendamping Anies Baswedan.

Munculnya nama Yenny Wahid, kata Adi, lantaran saat ini Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) cukup dekat dengan Ketum DPP PDI-Perjuangan Puan Maharani.

Apalagi baru-baru ini keduanya sempat melakukan pertemuan bersama untuk membangun komunikasi.

Mengutip Youtube TribunNetwork.com, Adi melihat Demokrat memberikan sinyal kemungkinan hengkang dari Koalisi Perubahan, jika AHY tidak terpilih menjadi pendamping Anies.

Jika demikian, menurut Adi, nama Yenny Wahid cukup potensial meskipun Partai Nasdem punya PR yang lebih.

Sebab, elektabilitas Yenny Wahid tidak sekuat Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Selain itu, Nasdem juga masih harus memastikan soliditas internal koalisi perubahan jika Yenny Wahid bergabung.

Kendati demikian, sangat rasional jika Partai NasDem memilih Yenny Wahid sebagai pendamping Anies kelak, selain AHY.

Yenny Wahid, kata Adi, cukup untuk menambal kelemahan Anies Baswedan untuk menarik suara dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU).

"Sangat rasional Yenny masuk radar cawapres Anies. Ini sepertinya dimaksudkan untuk menambal salah satu kelemahan Anies di kalangan NU."

"Yenny ditengarai bisa mengonsolidasi basis-basis nahdliyin yang selama ini berjarak dengan Anies," kata pengamat politik Adi Prayitno, Selasa (27/6/2023).

Yenny Wahid disebut cukup untuk menambal kelemahan Anies Baswedan untuk menarik suara dari kalangan NU (Tribunnews.com)
Apalagi, lanjut Adi, sosok Yenny memiliki kemampuan untuk bisa menarik suara pemilih perempuan dan kalangan aktivis sosial.

Hal tersebut tak terlepas dari Yenny yang dipandang aktif di dunia sosial.

"Kedua, NasDem sepertinya melihat Yenny potensial memobilisasi pemilih perempuan dan kalangan aktivis sosial mengingat sosok Yenny begitu aktif di dunia sosial," jelas Adi.

Meski demikian, menurut Adi, Yenny Wahid tampak belum tertarik untuk maju sebagai cawapres pendamping eks Gubernur DKI Jakarta itu, di Pilpres mendatang. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Namanya Sempat Trending Calon Kuat Cawapres Anies, Yenny Wahid Akhirnya Buka Suara

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved