Ibu Kota Negara

IKN Nusantara Hadir di Kaltim untuk Menghutankan Kembali, Wujudkan Tropical Forest

Sehingga dari tahun ke tahun, OIKN bisa melihat perkembangannya. Harapan kita nanti akan ada perbaikan dari kondisi di IKN Nusantara

Penulis: Ardiana | Editor: Budi Susilo
Instagram @ikn_id
Otorita Ibukota Negara, menjalin kerja sama beberapa Organisasi hingga Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) demi meningkatkan konservasi satwa di wilayah IKN Nusantara, Rabu (12/7/2023). 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Ibu Kota Negara Indonesia di Kalimantan Timur atau IKN Nusantara menginginkan hadirnya hutan. Ibaratnya, IKN Nusantara hadir untuk menghutankan kembali. 

Demikian diutarakan oleh Kepala Otorita IKN Nusantara, Bambang Susantono yang disampaikan ke TribunKaltim.co pada Rabu (12/7/2023). 

"Artinya kita ingin menghutankan kembali. Disitu ada keanekaragaman hayati yang ingin kita tingkatkan," ujarnya. 

Ia juga menyampaikan, akan dilakukan perbaikan dari berbagai sisi.

Baca juga: Kemenhub Rancang Angkutan Rute IKN Nusantara-Bandara SAMS-Pelabuhan Semayang Balikpapan

Baik dalam mematuhi dan menghormati prinsip lingkungan, memudahkan isu perubahan iklim, hingga meningkatkan keanekaragaman hayati di Kalimantan.

"Misalnya kita ingin membuat satu survey base line untuk mengetahui bagaimana kondisi sekarang," ungkapnya.

Sehingga dari tahun ke tahun, OIKN bisa melihat perkembangannya. "Harapan kita nanti akan ada perbaikan dari kondisi di Nusantara," jelasnya.

Bagaimana tidak, 65 persen dari total area Ibukota Negara Nusantara tersebut digadang-gadangkan jadi daerah hijau, bahkan tropical forest.

Baca juga: Respon Ibu Rumah Tangga Kala Dapat Pelatihan Coding Mum oleh Otorita IKN Nusantara

"Bagaimana kita mencoba melihat beberapa kasus yang akan menjadi contoh untuk tempat lain di Indonesia agar kita sama-sama melakukan harmonisasi antara alam, manusia dan juga culture," tuturnya.

Sehingga, pihaknya juga melakukan banyak diskusi sehingga terwujud pengelolaan yang berbasis komunitas.

Lebih lanjut, payung hukum yang menaungi konservasi di wilayah IKN dan sekitarnya, akan dibicarakan lebih lanjut.

Penandatanganan MoU antara Kepala Otorita IKN Nusantara.
Penandatanganan MoU antara Kepala Otorita IKN Nusantara. (TRIBUNKALTIM.CO/HO)

"Untuk pembuatan payung hukum, jika diperlukan saya terbuka," katanya.

"Tergantung teman-teman nanti apa yang ingin dikedepankan nanti kita bicarakan bersama. Tapi intinya saya terbuka," katanya.

"Baik untuk penertiban, melakukan studi ataupun kerjasama dengan institusi baik dalam maupun luar negeri," terangnya.

Jadi Visi yang Berat

Berita sebelumnya. Visi hebat untuk menjadikan IKN Nusantara sebagai Forest City, smart city dan kota berkelanjutan dunia menjadi sorotan dalam dikusi pakar kehutanan di Universitas Mulawarman beberapa waktu lalu.

Konsep Forest City atau kota hutan dinilai bakal menjadi beban berat IKN Nusantara mengingat kondisi dan situasi sekarang tidak dalam keadaan baik.

Menurut Deputi Direktur, Pusat Sains Kelapa Sawit Instiper Yogyakarta, Dr. Ir. Agus Setyarso IKN, memikul visi yang berat: sebagai forest (tropical rain forest) city, smart city dan kota berkelanjutan untuk dunia.

Pernyataan ini disampaikan Agus Setyarso di acara diskusi yang digelar Sustainitiate bekerja sama dengan Universitas Mulawarman (Unmul) di Gedung Prof. Masjaya, Universitas Mulawarman Hub (Unmul Hub), Kamis (22/6/2023) lalu.

Diskusi para pakar kehutanan tersebut bertujuan mewujudkan kawasan IKN Nusantara sejalan dengan konsep Forest City. Sebenarnya apa arti Forest City atau kota hutan yang akan diterapkan di kawasan IKN Nusantara.

Sebelumnya dalam kesempatan terpisah dalam Rapat Senat Terbuka Dalam Rangka Dies Natalis Universitas Mulawarman Ke-60 di Gelora 27 September Unmul, Selasa (27/9/2022), Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar menjelaskan konsep forest city IKN Nusantara

Dalam orasi ilmiahnya, Menteri KLHK Siti Nurbaya menyebut Forest City IKN Nusantara akan menyeimbangkan ekologi alam, kawasan hutan dan sistem sosial secara harmonis.

“Konsep forest city adalah sebuah kota berbasis lanskap yang menempatkan ekosistem hutan sebagai pembentuk struktur ruang perkotaan,  orientasi kehidupan masyarakat perkotaan dan membantu memfasilitasi interaksi antarkegiatan perkotaan,” kata Siti Nurbaya dalam orasi ilmiahnya yang bertema "Membangun hutan tropika basah Kalimantan Timur modalitas menuju Indonesia's Folu Net Sink 2030."

Visi IKN Nusantara untuk menjadi Forest City ini dinilai berat karena kondisi dan situasi hutan di kawasan IKN Nusantara saat ini yang menjadi baseline tidak dalam keadaan baik.

Menurut Agus Setyarso untuk mewujudkan konsep Forest City memerlukan restorasi yang multidimensional.

Baca juga: Otorita Tegaskan Komitmennya di PBB, IKN Nusantara akan Jadi Kota Netral Karbon Pertama di Indonesia

Mulai dari tata kelola, lingkungan, daerah aliran sungai (DAS), karbon hingga sosial ekonominya.

Salah satu yang menambah kesulitan adalah deforestasi dan degradasi hutan yang masih terjadi di IKN Nusantara

"Saat ini kondisi hutan di Kaltim sedang tidak baik-baik saja, maka dari itu semangat restorasi menjadi langkah untuk dapat mewujudkan tujuan tersebut," terangnya.

Agus Setyarso menyebut pentingnya restorasi hutan tropis dengan jenis asli Kalimantan termasuk spesies kunci dan flagships species.

Beberapa faktor saat ini belum dapat terwujud konsep hutan hujan tropis karena tidak adanya sinkronisasi antar pemerintahan.

Kemudian eksploitasi hutan terhadap pembukaan infrastruktur juga mengakibatkan timbulnya berbagai macam konflik.

Menurut Wakil Rektor Bidang Umum, SDM, dan Keuangan, Unmul, Ir. Sukartiningsih dalam diskusi pakar kehutanan di Unmul tersebut konsep Forest City dapat tercapai jika ada peranan dari seluruh pihak.

Baca juga: Cara Meminimalisir Pemakaian BBM Subsidi, Pemkot Samarinda Rencanakan Bus Umum Listrik

Para pihak sebagai lembaga pendidikan, tidak akan bosan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dalam beberapa momen yang akan datang.

"Edukasi yang diberikan itu nantinya kita harapkan supaya rehabilitasi dapat dilakukan langsung oleh masyarakat kita," jelasnya.

Sukartiningsih juga ingin peranan media dalam membangun narasi untuk bersama mendukung restorasi tentu juga diperlukan. Pertemuan ini, juga dipastikan bukan akhir dari upaya mewujudkan IKN dengan konsep Forest City.

"Nantinya akan ada pertemuan lanjutan dengan mengundang berbagai pihak terkait. Agar kita juga bisa bersumbangsih dengan adanya IKN Nusantara di Kaltim ini melalui pemikiran," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved