Tahun Baru Islam

Sejarah Bubur Suro yang Identik dengan Tahun Baru Islam 1 Muharram, Sudah Ada sejak Nabi Nuh

Sejarah bubur suro yang identik dengan perayaan Tahun Baru Islam 1 Muharram, ternyata sudah ada sejak Nabi Nuh.

Editor: Diah Anggraeni
disbudpar.cirebonkota.go.id
Sejarah bubur suro yang identik dengan perayaan Tahun Baru Islam 1 Muharram, ternyata sudah ada sejak Nabi Nuh. 

Namun jumlah bubur yang ia buat tidak mencukupi karena jumlah prajurit yang begitu banyak.

Akhirnya Nabi Muhammad memerintahkan para sahabatnya mengumpulkan bahan apa saja yang tersedia untuk kemudian dicampurkan ke bubur tersebut.

Tujuannya agar bubur yang dibuat menjadi lebih banyak dan bisa didistribusikan kepada semua prajurit.

Baca juga: Cara Mudah Membuat Bubur Suro, Makanan Khas Tahun Baru Islam 1 Muharram yang Sarat Makna

Kapan Bubur Suro Disajikan?

Bubur suro ditafsirkan sebagai alat atau uba rampe untuk memaknai perayaan Tahun Baru Islam 1 Muharram.

Mengutip kompas.com dari buku "Perayaan 1 Suro di Pulau Jawa" (2009) oleh Julie Indah Rini, keluarga Jawa umumnya menghidangkan bubur suro pada malam menjelang tahun baru.

Tepatnya malam satu suro atau satu Muharam.

Hal ini merujuk pada konsep Jawa, di mana setelah pukul empat dianggap sudah memasuki hari baru.

Dalam penyajiannya, bubur suro dihidangkan dengan berbagai lauk pelengkap.

Di Jawa sendiri, bubur suro disajikan bersama kacang kedelai, serundeng kelapa, rujak degan, dan telur dadar ayam kampung.

Namun lauk tersebut bisa jadi berbeda di tiap daerahnya.

Bubur suro tak dihidangkan secara cuma-cuma.

Sajian ini memiliki makna filosofis yang dipercaya oleh masyarakat di masing-masing daerahnya.

Masih dalam buku yang sama, Julie Indah Rini menyebutkan bahwa tradisi makan bubur bersama-sama merupakan wujud dari kerukunan berkeluarga.

Saat menyantapnya, semua orang akan diliputi rasa syukur dan bahagia karena dapat berkumpul walau hanya menikmati sajian sederhana.

Baca juga: Mengenal Bubur Suro, Hidangan Khas Tahun Baru Islam yang Tiap Lauknya Bermakna, Cek Sejarahnya

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved