Video Viral

Kerahkan 100 Ribu Tentara dan 900 Tank, Rusia Tak Sabar Hancurkan Benteng Ukraina

Benteng pertahanan Ukraina bisa hancur, Rusia kerahkan 100 ribu tentara dan 900 tank

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Robin Ono Saputra

Begitu pula dengan sekutunya yakni NATO yang disebut mulai putus asa dengan medan perang.

Memang hingga saat ini, beberapa negara NATO terus menggelontorkan bantuan senjata untuk Ukraina.

Oleh sebab itu, secara tidak resmi Rusia menganggap NATO telah memerangi negaranya.

Namun kini, Leiroz menyebut persenjataan Ukraina mulai ikut melemah.

Terlebih pasukan Volodymyr Zelensky yang ikut tidak berdaya hingga kehabisan tentara lantaran gugur di medan perang.

“Ukraina melemah, angkatan bersenjatanya melemah, unit neo-Nazi [Ukraina] yang memainkan peran penting dalam operasi tempur praktis dinetralkan,” kata Leiroz

Sehingga disebutkan pasukan Brasil dikerahkan membantu pasukan Ukraina melawan serangan Moskow.

Sayangnya militer Rusia terus menembak tentara bayaran asing termasuk pasukan Brasil.

Oleh karena itu banyak tentara Brasil yang mengaku menyesal membantu Ukraina terjun langsung di medan perang.

“Global Selatan adalah taruhan terbaru Kiev dan NATO dalam pencarian tenaga kerja untuk memberi makan perang jangka panjang,” kata wartawan.

Sebelumnya, Presiden Rusia, Vladimir Putin menyatakan saat ini target prioritas untuk pasukan Rusia di perang Ukraina saat ini adalah tank dan persenjataan buatan Barat.

Dilansir dari Tribunnews.com, Putin dalam komentarnya di sebuah televisi pada Kamis (13/7/2023) juga menegaskan bahwa keanggotaan Ukraina di NATO akan mengancam keamanan Rusia.

Dikutip dari Al Jazeera, sementara untuk penyediaan persenjataan dari Barat, hanya akan meningkatkan ketegangan global lebih jauh.

Selain itu, kata Putin, bila Barat terus menyediakan senjata ke Ukraina akan memperpanjang konflik yang sudah ada.

Ketika ditanya tentang keputusan Prancis untuk memasok Ukraina dengan rudal jelajah jarak jauh, Putin mengatakan akan hanya ada kerusakan.

"Ya, mereka menyebabkan kerusakan, tetapi tidak ada yang kritis terjadi di zona perang dengan penggunaannya," kata Putin. (*)

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved