Video Viral
Bukan Rudal atau Drone, AS Akui Ladang Ranjau Rusia Sulit Ditembus Pasukan Ukraina
Bukan rudal atau drone, Amerika Serikat akui pertahanan Rusia jenis ini hambat serangan Ukraina
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Robin Ono Saputra
TRIBUNKALTIM.CO - Serangan balasan yang sedang berlangsung di Ukraina menghadapi perlawanan keras dari Rusia dan benteng pertahanan yang tangguh.
Namun, ancaman terbesar bagi pasukan Kyiv saat ini adalah ladang ranjau, kata jenderal tertinggi Amerika Serikat minggu ini.
Dilansir dari Kompas.com, ladang ranjau adalah salah satu dari beberapa garis pertahanan Rusia dan telah menjadi tantangan yang luar biasa.
Dilansir dari Reuters, serangan balasan Ukraina yang sedang berlangsung bergerak lambat karena pasukannya menghadapi pertahanan Rusia yang tangguh.
Rintangan terbesar bagi pasukan Kyiv adalah ladang ranjau yang luas dan bukan kemampuan kekuatan udara Rusia yang superior, kata jenderal tertinggi AS minggu ini.
Untuk mengantisipasi serangan Ukraina, pasukan Rusia membangun lapisan-lapisan jaringan pertahanan yang rumit dan benteng-benteng di belakang garis depan, yang membentang ratusan mil di Ukraina timur dan selatan.
Baca juga: AS Senang Ukraina Akhirnya Gunakan Bom Tandan Serang Rusia, Putin Janji Balas
Ancaman-ancaman terhadap serangan Ukraina ini termasuk kawat berduri, jaringan parit, rintangan anti-personil, dan ladang ranjau.
Ketika serangan balasan pertama kali dimulai awal musim panas ini, helikopter penyerang Rusia menjadi ancaman utama bagi pasukan darat Ukraina dan persenjataan berat mereka, seperti tank dan kendaraan tempur infanteri.
Tapi sekarang, masalah terbesar Ukraina justru datang dari bawah, bukan dari atas.
"Korban yang diderita Ukraina dalam serangan ini tidak begitu banyak berasal dari kekuatan udara Rusia," kata Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley kepada para wartawan dalam sebuah konferensi pers.
"Korban berasal dari ladang ranjau, yang ditutupi dengan tembakan langsung dari tim pemburu-pembunuh anti-tank, hal semacam itu."
"Masalah yang harus dipecahkan adalah ladang ranjau, bukan bagian udara saat ini," kata Milley.
Negara-negara Barat berusaha memberi Ukraina peralatan tambahan untuk membantu membersihkan ranjau-ranjau itu, seperti muatan bahan peledak yang diproyeksikan dengan roket seperti M58 Mine Clearing Line Charge, atau MICLIC.
"Saya yakin bahwa mereka dapat melakukan ini, dan terutama jika mereka menjalankan taktik, teknik, dan prosedur yang telah diajarkan kepada mereka, yang mana mereka lakukan, dan menjalankan operasi ini pada malam hari, yang akan membuat Rusia tidak dapat menggunakan kekuatan udaranya," tambahnya.
Jadi, masalah sebenarnya adalah ladang ranjau.
Jalan Rusak Parah di Palaran Samarinda, Kondisi Memprihatikan dan Menghambat Transportasi |
![]() |
---|
Jl. MT. Haryono Balikpapan Kembali Rusak! Bahu Jalan Bolong Karena Bongkaran Proyek Rumah Makan |
![]() |
---|
Pengguna Sepeda Motor di Balikpapan Nyangkut di Atap Warga Hingga Jebol, Viral di Medsos |
![]() |
---|
Terekam CCTV, Pencurian Motor di Kawasan Parkir Lembuswana Samarinda, Pencuri Kabur dan Ditangkap |
![]() |
---|
Viral di Media Sosial, Heboh Pria Sholat di Atas Kapal Ketika Perjalanan Laut Sedang Berlangsung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.