Berita Berau Terkini
Cara Turunkan Stunting Melalui Gerakan Remaja Putri Konsumsi Tablet Tambah Darah di Berau
Percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Berau terus dikebut.Salah satunya dengan cara memberikan suplemen tambah darah kepada remaja putri
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Berau terus dikebut.
Salah satunya dengan cara memberikan suplemen tambah darah kepada remaja putri.
Sasarannya para pelajar SMP hingga SMA di 13 kecamatan di Bumi Batiwakkal.
Menurut Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Suhartini, remaja putri yang mengkonsumsi tablet tambah darah secara rutin di Berau masih sangat kurang.
Berdasarkan laporan pusat kesehatan masyarakat (PKM) yang ada di Berau pada 2021 remaja putri yang mengkonsumsi tablet tambah darah sebanyak 52 tablet selama 1 tahun masih 0 persen.
Baca juga: Atikoh Ganjar Gandeng Women Movement Cegah Stunting dan Mental Disorder
Baca juga: Kiat AKBP Heri Rusyaman Berantas Kasus Stunting di Tering Kutai Barat
Sehingga, pihaknya mulai mencanangkan kembali pada 2022 dan berhasil meningkat menjadi 6,6 persen.
“Tahun ini target kami sebanyak 58 persen remaja putri mengkonsumsi tablet tambah darah,” ungkapnya kepad Tribunkaltim.co, Minggu (23/7/2023).
Berdasarkan Perpres Nomor 72 Tahun 2021 salah satu indikator untuk intervensi sensitif pencegahan stunting dengan melakukan aktivitas pemberian tablet tambah darah pada remaja putri.
Mereka merupakan invesstasi masa depan karena generasi muda memiliki peran penting untuk melanjutkan kehidupan.
“Suplementasi tablet itu diberikan untuk mencegah anemia. Kalau tidak dalam jangka panjang menjadi gampang anemia yang akan meningkatkan risiko kematian ibu dan bayi serta infeksi,” urainya.
Diakuinya, penyebab kematian ibu melahirkan dan bayi tertinggi di Kabupaten Berau disebabkan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
Salah satu penyebabnya dari ibu hamil yang anemia dan kekurangan energi kronis (KEK). Ibu hamil tersebut juga berasal dari remaja yang mengalami anemia.
“Makanya target kami para remaja putri karena mereka juga sedang dalam masa pertumbuhan,” terangnya.
Dijelaskannya, remaja putri harus lengkap mengkonsumsi 52 tablet selama satu tahun. Dan itu dikonsumsinya juga harus kontinyu.
Dianjurkan pada remaja usia 11-18 tahun. Tablet tersebut juga diberikan secara gratis melalui UKS atau pun dapat dibeli di apotek dengan memerhatikan kandungan formulanya.
Gedung Walet RSUD dr Abdul Rivai Berau Resmi Beroperasi, Layanan IGD Lebih Modern |
![]() |
---|
BPBD Catat 51 Titik Hotspot di Berau, Mashyadi Muhdi: Warga Harus Waspada |
![]() |
---|
Dinkes Berau Mencatat Kasus Kematian Ibu dan Bayi Menunjukan Tren Penurunan |
![]() |
---|
Wabup Gamalis Akui Sektor Perikanan Berau Masih Hadapi Banyak Tantangan |
![]() |
---|
42 Pasangan Ikut Sidang Isbat Nikah dan Nikah Massal di Berau |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.