IKN Nusantara

Pakai Sistem Smart Home, Progres Pembangunan 36 Rumah Menteri di IKN Nusantara

Pakai sistem smart home, progres pembangunan 36 rumah menteri di IKN Nusantara

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Jofan Giantirta

TRIBUNKALTIM.CO - Rumah Tapak Jabatan Menteri atau RTJM, di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur terus dibangun.

Total Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang dikucurkan untuk pembangunan rumah menteri di IKN adalah Rp 493 miliar.

Rumah menteri IKN ditargetkan siap huni pada Juni 2024, seiring dengan pemindahan ibu kota negara dari Kota Jakarta ke IKN tahap pertama.

Rumah menteri dibangun di lokasi persil 104 dengan luas 10,6 hektar, dan persil 105 dengan luas 9,1 hektar.

Nantinya, rumah menteri di IKN akan dilengkapi dengan sistem smart home.

Baca juga: Rakit Patung Garuda Istana Presiden, Nyoman Buka Workshop 2 Ha Dekat IKN Nusantara

Dilansir dari Kontan, Direktorat Jenderal Perumahan menyebut, progres pembangunan Rumah Tapak Jabatan Menteri (RTJM) di IKN per tanggal 10 Juli 2023 mencapai 16,8 persen.

Rencananya pembangunan sebanyak 36 RTJM yang dibangun di dua Kawasan yaitu 12 unit di persil 104 dan 24 unit di persil 105 IKN tersebut akan rampung pada tahun 2024 mendatang.

“Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR saat ini terus berupaya mempercepat proses pembangunan RTJM di IKN,” ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto dalam keterangan tertulis, Jumat (21/7).

Sementara, Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Kalimantan I Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Hujurat menerangkan, pembangunan RTJM dengan total 36 unit yang terbagi di dua kawasan. Di antaranya 12 unit di persil 104 dan 24 unit di persil 105. Proses pembangunan RTJM tersebut ditargetkan selesai pada tahun 2024 mendatang.

Baca juga: Ngebut, Progres Penyiapan KIPP IKN Nusantara Tahap 2 Ternyata Sudah Capai 63 Persen

Lebih lanjut, Hujurat menerangkan, dalam pembangunan RTJM di IKN pihaknya juga tetap memperhatikan sejumlah aspek penting baik dari sisi kawasan, desain hunian maupun pemanfaatan teknologi.

Beberapa aspek tersebut di antaranya responsif terhadap kontur tanah, iklim, bencana, serta penggunaan sistem smart home.

“Kami juga menerapkan desain dengan memanfaatkan elemen Nusantara pada desain bangunannya. Selain itu para penghuninya nantinya juga mudah untuk menjangkau fasilitas sosial dan fasilitas umum yang ada minimal dengan waktu hanya 10 menit saja,” terangnya

Sebagai informasi, RTJM dibangun Direktorat Jenderal Perumahan setinggi dua lantai. Pada lantai basement peruntukan kamar tidur supir, kamar mandi dan ruang jaga. Pada lantai pertama merupakan area kedinasan sedangkan di lantai kedua merupakan area privat keluarga.

Adapun luas lahan per unit rumah tapak sekitar 1000 meter persegi dan luas bangunan sekitar 580 meter persegi lengkap dengan meubelair. Pembangunan konstruksi RTJM dilaksanakan oleh PT Adhi Karya, Ciriajasa Engineering & Management Consultant KSO dan pengawas dari PT Yodya Karya. (*)

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved