Berita Paser Terkini
Cabor Paralayang Bakal Dipertandingkan pada Porprov Kaltim 2026 di Kabupaten Paser, Ini Lokasinya
Paralayang akan menjadi salah satu cabang olahraga (Cabor) yang akan dipertandingkan pada Pekan Olahraga Provinsi atau Porprov Kaltim VIII Tahun 2026
Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Paralayang akan menjadi salah satu cabang olahraga (Cabor) yang akan dipertandingkan pada Pekan Olahraga Provinsi atau Porprov Kaltim VIII Tahun 2026 di Kabupaten Paser.
Selama pelaksanaan Porprov Kaltim, cabang olahraga Paralayang belum pernah dipertandingkan.
Kepala Disporapar Paser Muhsin Palinrungi mengatakan, pihaknya akan melakukan pembentukan panitia besar (PB) Porprov Kaltim.
Baca juga: 12 Calon Atlet Paralayang Paser Ikuti Pelatihan di Gunung Boga, Gandeng FASI Kaltim
"Belum ada rapat penentuan untuk cabor apa saja yang dipertandingkan, nanti kami usulkan olahraga paralayang setelah terbentuknya panitia besar Porprov Kaltim," kata Muhsin, Rabu (26/7/2023).
Pembentukan PB Porprov akan dilakukan dalam waktu dekat, agar persiapan laga olahraga empat tahunan terbesar di Benua Etam bisa maksimal.
"KONI Kaltim menyarankan untuk segera membentuk PB Porprov, kami berharap bulan ini atau paling lambat akhir Agustus sudah ada struktur dan terbentuk," tambahnya.
Jika usulan Disporapar Paser diterima, kata Muhsin maka cabor tersebut perdana dipertandingkan pada Porprov Kaltim nantinya.
Sejauh ini, pengurus Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Kabupaten Paser sudah terbentuk. Sementara hanya ketua yang sudah ditetapkan, namun belum memiliki struktur.
Baca juga: Sambangi Spot Paralayang di Paser, Ketua Dandito Team Beri Catatan Buat Pemkab
"Kami tetapkan Asisten pemerintahan dan kesejahteraan rakyat Setda Paser yang menjadi ketua FASI," bebernya.
Sementara ini, Kabupaten Paser memiliki 12 calon atlet terdiri dari 9 laki-laki dan 3 perempuan dan semuanya sudah bisa terbang.
"Sudah dua kali melakukan penerbangan sendiri tanpa bantuan pelatih, tapi tetap harus berlatih sampai 40 jam penerbangan supaya mendapatkan sertifikat sebagai atlet," ungkap Muhsin.
Ia meyakini, Gunung Boga sudah sangat layak untuk dijadikan sebagai venue cabor paralayang.
Terlebih, Ketua Paralayang Indonesia Asgaf Ahmad Umar sudah menyampaikan kelayakan Gunung Boga sebagai lokasi untuk digelarnya event-event besar.
"Selain ketua paralayang Indonesia, sejumlah atlet paralayang nasional juga sudah berkunjung ke Gunung Boga dan menyatakan sudah layak dijadikan venue paralayang, baik untuk kompetisi tingkat nasional ataupun internasional," tutur Muhsin. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.