Berita Samarinda Terkini

Pelajar SMP di Samarinda Dirudapaksa, Korban Dibekap Hingga Pingsan, Lalu Kaki dan Tangannya Diikat

Pelajar SMP di Samarinda Dirudapaksa, Korban Dibekap Hingga Pingsan, Lalu Kaki dan Tangannya Diikat

Penulis: Rita Lavenia | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA
Pelajar SMP di Samarinda Dirudapaksa, Korban Dibekap Hingga Pingsan, Lalu Kaki dan Tangannya Diikat. Kuasa hukum korban, Dyah Ayu saat menunjukan bukti laporan atas kasus tindakan asusila yang dialami kliennya yang masih remaja di Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada Rabu (26/7/2023). TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA 

Namun rupanya penderitaan korban belum berakhir. Dengan iming-iming akan menikahi korban, Batitong kembali berhasil melancarkan aksi immoralnya pada Kamis (8/22/2022) malam.

"Korban sebenarnya tidak mau. Tapi pelaku memaksa dan mengatakan berjanji akan menikahi korban," beber Dyah Lestari.

Ilustrasi. Pilu, nasib gadis 13 tahun diperkosa sepupu hingga hamil, setelah melahirkan, dirudapaksa mertua, begini kondisinya
Ilustrasi - Gadis remaja jadi korban rudapaksa, begini kondisinya (canva/tribunkaltim)

Pasca kejadian itu, pelaku terus-terusan mengejar korban.

Korban yang merasa tak nyaman terus menghindar. Hingga akhirnya karena tak tahan lagi dengan rasa takutnya korban akhirnya mengadukan perbuatan pelaku itu kepada orangtuanya.

"Keluarga korban jelas tidak terima dan melakukan pelaporan ke Mapolresta Samarinda pada Senin lalu," ungkapnya.

Dijelaskannya juga, sebelum kejadian itu pelaku sempat datang ke rumah korban dan mengatakan ingin menikahi gadis remaja tersebut.

Baca juga: Rudapaksa Anak di Bawah Umur di Kukar, Dua Pelaku Terancam 15 Tahun Penjara

"Tapi waktu itu ibunya bilang tidak bisa karena masih anak-anak. Kalau pacaran tidak apa-apa. Karena pikiran ibunya paling cinta monyet," bebernya.

Dikonfirmasi mengenai informasi ini, Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli melalui Kasat Reskrim Kompol Rengga Puspo Saputro membenarkan adanya laporan tersebut.

Mereka telah memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan barang bukti.

"Saat ini tinggal menunggu bukti visum," paparnya.

Ia menjelaskan, dari keterangan korban memang terjadi rudapaksa beberapa kali, yang semuanya dilakukan dengan bujur rayu akan dinikahi.

"Tapi lama-lama si korban takut dan tidak nyaman. Akhirnya lapor ke ibunya. Mereka sudah di BAP dan tinggal menunggi visum," singkatnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved