IKN Nusantara
Progres Terbaru Pembangunan IKN Nusantara, Ternyata Banyak Proyek yang Sudah Kelar
Progres terbaru pembangunan IKN Nusantara, ternyata banyak proyek yang sudah kelar
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Faizal Amir
TRIBUNKALTIM.CO - Progres pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara tahap 1 di Kalimantan Timur sudah mencapai 36 persen.
Bahkan, beberapa proyek diantaranya sudah selesai dibangun.
Hal ini diungkapkan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau pembangunan IKN, Jumat (28/7/2023).
Dilansir dari Kontan, Basuki menerangkan, Kementerian PUPR fokus untuk pengembangan KIPP di Zona 1A.
Terutama pada infrastruktur dasar menggunakan dana APBN.
Adapun anggaran tersebut kata Basuki sudah disediakan oleh Kementerian Keuangan.
Ia menjelaskan, infrastruktur dasar dan gedung pemerintahan di KIPP merupakan modal bagi Otorita IKN Nusantara untuk membangun kepercayaan publik dan menarik investor untuk berinvestasi.
"Saya mendapat informasi bahwa beberapa investor sudah akan masuk dan segera mulai konstruksinya (groundbreaking).
Seperti kantor BUMN, Bank Indonesia, Pertamina, Rumah Sakit Hermina, dan hotel", kata Basuki.
Kemudian untuk pembangunan Rumah Tapak Jabatan Menteri progres pembangunan saat ini mencapai 18,26 persen.
Sedangkan, Kantor Kementerian Koordinator 1 mencapai 9,8 persen.
"Saya minta kawasan ini mulai dihijaukan dan ditanami pohon-pohon rindang.
Persemaiannya sudah kita siapkan di beberapa titik dengan puluhan ribu pohon, termasuk untuk penghijauan di koridor tol, seperti pulai, keppel, sawo, asem jawa, beringin, tabebuya dan sukun.
Kami sangat berterima kasih pada PPAD yang sudah menyumbangkan 42.000 pohon tadi beserta perawatnya.
Jumlah ini akan bertambah terus," ujar Basuki.
Selain itu, Kementerian PUPR juga telah menyelesaikan sejumlah infrastruktur pendukung kawasan IKN Nusantara, di antaranya pembangunan Prasarana Intake dan Jaringan Pipa Transmisi Sungai Sepaku, Embung Mentawir, Hunian Pekerja Konstruksi (HPK), dan Bendungan Sepaku Semoi yang segera selesai dan dimulai penggenangannya.
Pembangunan Bendungan Sepaku Semoi memiliki fungsi vital untuk menyediakan air baku kawasan IKN dengan kapasitas 2.000 liter per detik dan Kota Balikpapan sebesar 500 liter per detik. Bendungan ini juga diproyeksikan sebagai infrastruktur pengendali banjir kawasan IKN sebesar 55 persen.
Sedangkan dari intake Sepaku, kapasitas air baku yang bisa dialirkan adalah 3000 liter.
Keseluruhan air baku ini cukup untuk memenuhi kebutuhan Kawasan IKN Nusantara hingga tahun 2030.
"Bendungan Sepaku Semoi saat ini sudah tuntas timbunan main dam-nya, segera digenangi untuk penyediaan air baku di KIPP IKN," kata Basuki.
Sebelumnya, Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis Sumadilaga menyebut progres pembangunan ibu kota tersebut sudah mencapai sekitar 34 persen untuk tahap (batch) pertama.
Sementara mencapai 1 persen untuk batch kedua.
“Untuk batch 1, sudah sekitar 34 persen, dan batch 2 yang baru tanda tangan kontrak sekitar Mei atau Juni itu sekitar 1 persen,” ujar Danis kepada Kontan, Kamis (13/7).
Adapun, infrastruktur yang telah dibangun pada batch pertama ini meliputi Istana Presiden dan kantor presiden, Bendungan Sepaku Semoi, Jalan tol 3a,3b dan 5a, dan lain-lain, kata Danis.
Lalu, infrastruktur yang bakal berdiri di batch kedua antara lain rusun untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) sebanyak 47 tower, jalan tol 5b, 6a, dan 6b, instalasi air bersih dan sanitasi, serta tambahan jalan-jalan logistik. (*)
Basuki Hadimuljono Sebut Air di IKN Bisa Langsung Diminum |
![]() |
---|
Sampah di Kawasan IKN Bakal Diolah di TPST Berkapasitas 70 Ton per Hari, 17 Agustus Sudah Siap |
![]() |
---|
Program Makan Siang Gratis Lebih Penting dari IKN, Keluarga Prabowo: Kalau Belum Mampu, Jangan Dulu |
![]() |
---|
Warga yang Lahannya Terdampak Pembangunan IKN Nusantara Dapat Ganti Untung, AHY: Bukan Ganti Rugi |
![]() |
---|
3.216 PNS Akan Pindah di IKN pada Agustus 2024, Simak Juga Info CASN Penempatan Ibu Kota Baru |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.