Berita Nasional Terkini

Setelah Kritik Rocky Gerung, Jusuf Kalla Sentil Gaya Jokowi yang Mirip Soeharto, JK: Baik, Awalnya

Setelah kritik Rocky Gerung, kini Jusuf Kalla sentil gaya kepemimpinan Jokowi yang disebut mirip Soeharto. JK menyebut baik, awalnya.

Editor: Amalia Husnul A
KOMPAS.com/Fika Nurul Ulya - Dok Sekretariat Presiden
Kiri: Jusuf Kalla saat ditemui di gedung DMI, Jakarta Timur, Jumat (24/3/2023). Kanan: Presiden Joko Widodo saat memberikan materi usai pengukuhan pengurus Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) periode 2023-2028 yang digelar di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Senin (31/7/2023). Setelah kritik Rocky Gerung, kini Jusuf Kalla sentil gaya kepemimpinan Jokowi yang disebut mirip Soeharto. JK menyebut baik, awalnya. 

“Sampai pada tahun 1957, barulah demokrasi presidensial, setelah kembali ke UUD 1945,” ucapnya.

Jusuf Kalla menambahkan, syarat konstitusi yang hanya memberikan jabatan presiden maksimal dua periode diberlakukan agar tidak ada kekuasaan absolut yang akhirnya mengarahkan sistem negara menjadi otoriter.

"Jadi itulah sebabnya kenapa UUD kita memperbolehkan presiden dan wapres itu hanya dua kali (periode)," ucapnya.

"Itulah tiga kali itu enggak bisa lolos karena itu (konstitusi) UUD,” imbuhnya.

Laporan Relawan Ditolak Polisi 

Sementara itu, buntut pidato Rocky Gerung di acara buruh yang diduga menghina Presiden Jokowi, 9 kelompok relawan Jokowi melaporkan ke Bareskrim Polri, Senin (31/7/2023).

Namun laporan 9 relawan soal dugaan Rocky Gerung menghina Presiden Jokowi ini ditolak Bareskrim Polri.

Bareskrim Polri saat ini menjadikan laporan 9 relawan terkait dugaan Rocky Gerung menghina Presiden Jokowi hanya sebagai pengaduan masyarakat, bukan laporan polisi. 

Diketahui, Senin (31/7/2023), ada 9 kelompok relawan yang ramai-ramai mendatangi Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, Jakarta Selatan untuk melaporkan pengamat politik sekaligus akademisi Rocky Gerung atas dugaan penghinaan Jokowi.

Namun demikian, laporan polisi (LP) yang mereka ajukan ditolak polisi.  Para relawan Jokowi ini diarahkan hanya membuat aduan.

Baca juga: Viral! Kritik Keras Rocky Gerung ke Jokowi: Dia Hanya Pikirkan Nasibnya Sendiri

Saat ditemui di Mabes Polri, Senin (31/7/2023) malam, Sekjen Barisan Rakyat Jokowi Presiden (Bara JP) Relly Reagen mengatakan,"Kita telah selesai dari SPKT.

Dan alhamdulillah LP laporan kita tidak diterima. Kita buat dalam bentuk pengaduan.

Pengaduan kita yang kita masukkan kepada pihak penyidik ya." 

Pengacara Bara JP, Ferry Manulang mengungkapkan alasan kenapa laporan mereka ditolak polisi.

Ferry mengatakan, jika membuat laporan polisi, maka harus ada klarifikasi dari Presiden Jokowi selaku pihak yang merasa dirugikan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved