Pilpres 2024

Anies Tak Risau Survei Elektabilitasnya di Bawah Prabowo dan Ganjar, Sebut Hasil Survei yang Akurat

Anies Baswedan tak risau hasil survei elektabilitasnya di bawah Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

ISTIMEWA via Tribunnews.com
Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan, di Pos Bloc, Jakarta, Sabtu (29/7/2023). Anies Baswedan tak risau hasil survei elektabilitasnya di bawah Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. 

Sementara Prabowo menduduki puncak survei dengan elektabilitas 36,8 persen, Anies berada di posisi ketiga dengan suara 21,5 persen.

Temuan itu berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia yang digelar 20-24 Juni 2023.

Bakal calon presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan saat ditemui di Pendopo Anies, Cilandak, Jakarta
Bakal calon presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan saat ditemui di Pendopo Anies, Cilandak, Jakarta (Tribunnews.com/Fersinanus Waku)

Jusuf Kalla Singgung Hasil Survei Anies Baswedan, Bandingkan dengan Donald Trump dan Pilkada DKI

Jusuf Kalla singgung hasil survei elektabilitas Anies Baswedan, bandingkan dengan Donald Trump dan Pilkada DKI Jakarta.

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) mengutarakan pendapatnya soal hasil survei elektabilitas Anies Baswedan yang rendah belakangan ini.

Seperti diketahui, mayoritas lembaga survei menempatkan bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan nomor tiga, di bawah Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

 Anies Baswedan sendiri juga menanggapi santai hasil survei tersebut.   

Menanggapi masih rendahnya elektabilitas Anies Baswedan, Jusuf Kalla menyampaikan komentarnya.

Baca juga: Anies Baswedan Kritik Jalan Tol Zaman Jokowi, Tapi Tak Bakal Stop Program Bila Menang Pilpres 2024

Menurutnya, elektabilitas yang rendah dari temuan sejumlah lembaga survei bukan tak mungkin akan memenangkan pertarungan Pilpres 2024.

JK memberikan contoh kemenangan yang diraih Presiden ke-45 Amerika Serikat (AS) Donald Trump, meski memiliki elektabilitas yang rendah.

"Trump juga rendah sekali elektabilitasnya menurut para peneliti," kata JK kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (31/7/2023).

Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu mengungkapkan kalkulasi elektabilitas memang kerap terjadi jelang pemilihan umum (Pemilu).

Namun, kata JK, ada tren yang tidak terlalu berpengaruh lantaran hanya ditentukan oleh responden yang terbatas.

"Pilihan dari pada 1.200 orang (responden) pada pemilih 205 juta (pemilih) itu tidak menggambarkan itu.

Ada caranya tapi saya kira pasti tidak terlalu akurat, itu trennya saja seperti itu," ujar JK.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved