Berita Nasional Terkini

Pilu, 8 Penambang Emas di Banyumas Tak Bisa Dievakuasi, Tabur Bunga dan Prasasti di Lubang Tambang

Pilu, 8 penambang emas di Banyumas yang terjebak di lubang tambang penuh air tak bisa dievakuasi. Proses penyelamatan pun dihentikan.

Humas Basarnas
Tabur bunga setelah Operasi SAR terhadap delapan penambang emas yang terjebak di lubang galian Kawasan Pertambangan Emas Desa Pancurendang Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah dinyatakan selesai. 

"Selamat jalan pejuang nafkah keluarga... semoga husnul khatimah..," tulis @khairilpapameisya15.

"Innalilahi wa innailaihi rojiun... semoga Husnul Khatimah, diterima amal ibadah nya dan keluarga yang ditinggal diberikan ketabahan... Alfatihah," timpal akun @bon.adi turut mendoakan.

Berikut video haru detik-detik lubang tambang emas ditutup lalu ditaburi bunga yang viral di media sosial. Nama korban terabadikan lewat prasasti.
Berikut video haru detik-detik lubang tambang emas ditutup lalu ditaburi bunga yang viral di media sosial. Nama korban terabadikan lewat prasasti. (Kolase Tribunnews.com: tiktok.com/@putrasejati94)

Penjelasan Pihak Basarnas

Kepala Basarnas Banyumas, Adah Sudarsa, membenarkan operasi tim SAR sudah dihentikan.

Para korban dinyatakan hilang dan lubang tambang emas ilegal lokasi kejadian ditutup.

"Dilihat dari kondisi kita nyatakan hilang, tapi kalau tambang ditutup, kemudian dilihat dari air yang bau dan kondisi alam lainnya bisa kita simpulkan sendiri," kata Adah, dikutip dari TribunBanyumas.com.

Baca juga: Otorita dan Polda Kaltim Bentuk Satgas, Sapu Bersih Tambang Ilegal di IKN Nusantara

Adah selanjutnya memaparkan situasi sulit pada hari ketujuh proses evakuasi.

Ia melaporkan, debit air dalam tambang tidak berkurang meskipun telah disedot memakai 35 pompa air selama 24 jam.

Ditambah lagi kondisi lubang yang berbentuk letter S yang tidak sesederhana tangga.

Laporan terakhir debit air dalam tambang setinggi 12 meter.

"Tapi air bukannya berkurang malah bertambah, naik terus," urai Adah.

Keluarga ikhlas

Perwakilan keluarga korban, Akhiar Suryadi, menyebut keluarga kedelapan penambang sudah menerima apapun kondisi para korban.

Meskipun, korban tidak bisa dievakuasi dan masih berada di dalam lubang tambang.

"Kami, keluarga, sudah ikhlas ketika korban tidak terangkat atau evakuasi. Takdir keluarga seperti ini," katanya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved