Berita Nasional Terkini

Profil Benny Rhamdani, Aktivis 98 Tantang dan Labeli Rocky Gerung Pengecut, Bukan Tanpa Alasan

Berikut profil Benny Rhamdani. Aktivis 98 tantang dan labeli Rocky Gerung pengecut. Bukan tanpa alasan Benny Rhamdani sebut Rocky Gerung pengecut.

Tribunnews.com/ Abdi Ryanda Shakti
Ketua Umum Barikade 98, Benny Rhamdani bersama sejumlah organisasi relawan Joko Widodo (Jokowi) mendatangi Bareskrim Polri - Berikut profil Benny Rhamdani. Aktivis 98 tantang dan labeli Rocky Gerung pengecut. Bukan tanpa alasan Benny Rhamdani sebut Rocky Gerung pengecut. 

Direktur Kampanye TKN Jokowi-KH. Ma’ruf Amin, Pilpres 2019

Tantang Rocky Gerung

Pengamat poltik Rocky Gerung ditantang Barisan Rakyat Indonesia Kawal Demokrasi (Barikade) 98 agar tidak berlindung dibalik kebebasan berpendapat soal ucapan yang diduga menghina Presiden Jokowi.

Tantangan itu disampaikan Benny Rhamdani selaku Ketua Umum DPN Barikade 98.

Dia menyampaikan tantangan itu buntut dari pernyataan akademisi tersebut viral dan dianggap melakukan penghinaan.

Baca juga: Cara Minta Maaf Ala Rocky Gerung, Bukan ke Jokowi Apalagi ke Relawan dan PDIP, Lalu?

Atas pernyataanya itu, Rocky Gerung dilaporkan ke Bareskrim Polri dan Polda Metro Jaya.

Namun laporan ke Bareskrim Polri ditolak lantaran belum adanya klarifikasi dari Presiden Jokowi.

Sementara laporan ke Polda Jaya telah diterima.

Terkait penyataan tersebut, Rocky Gerung mengklaim bahwa yang disampaikannya itu biasa dalam debat politik.

Dia juga menegaskan bahwa apa yang disampaikannya itu merupakan hak dan pandangan politiknya sebagai warga negara.

Berbeda dengan Rocky Gerung, Benny Rhamdani menyebutkan bahwa pengamat politik merupakan sosok yang tidak berani.

"Rocky Gerung itu bukan pemberani," kata Benny, Selasa (1/8/2023) kemarin.

Benny mengatakan bahwa Rockky Gerung saat ini berusaha mencari pembenaran atas yang disampaikan dan menyinggung banyak pihak.

"Ketika muncul serangan balik, dia akan sembunyi dan katakan, 'Bagaimana bisa pikiran saya diadili? Bagaimana bisa hak demokrasi saya harus berhadapan dengan masalah hukum'," kata dia.

Menurut Benny, jika Rocky pemberani, dia seharusnya bersikukuh menyatakan bahwa apa yang ia sampaikan mutlak benar adanya. Bukan malah mencari pembenaran dan berlindung di balik kebebasan berpendapat di alam demokrasi.

"Kalau dia pemberani dia harus mengatakan, 'Apa pun yang saya katakan itu adalah kebenaran bagi saya dan saya siap mengambil risiko apa pun'. Rocky Gerung selalu menghindar," jelas Benny.

Baca juga: Susno Duadji Bela Rocky Gerung? Jokowi tak Mengadu, Mantan Kabareskrim Sebut Mau Diproses Pakai Apa

Lebih lanjut, dalam konsolidasi yang dihadiri sejumlah organisasi relawan Jokowi, kata Benny disimpulkan bahwa penindakan terhadap Rocky melalui jalur hukum, akan terus ditempuh. Walau telah diterima di Polda Metro Jaya, laporan polisi lainnya juga akan dibuat.

"Hari ini konsolidasi kita memutuskan mulai besok semua organ relawan dan semua rakyat di pusat maupun daerah akan melakukan pelaporan hukum terhadap Rocky Gerung di daerah semua polda masing-masing dilakukan serentak secara nasional," papar Benny.

Pelaporan itu, seiring dengan aksi turun ke jalan yang akan dilakukan pada 10 Agustus 2023 mendatang. Rencananya, puluhan ribu pendukung Jokowi ini akan menuntut penegak hukum mengusut tuntas kasus Rocky ini.

"Berbarengan dengan itu kita konsolidasi pada tanggal 10 Agustus kita akan turun baik kawan-kawan yang ada di daerah maupun di pusat. Di pusat kita sudah tetapkan tadi 10 ribu yang akan menggugat meminta Rocky Gerung ditangkap dengan cara turun ke jalan di Jakarta dan semua daerah," jelasnya.

Benny menegaskan, Jokowi tak memerintahkan relawan maupun pendukung, untuk membelanya dari pernyataan Rocky Gerung tersebut. Relawan, kata Benny mengambil tindakan ini atas inisiatif masing-masing.

Jokowi sendiri, menurut Benny sebelum ini telah meminta relawan tak menyikapi secara berlebihan apalagi sampai melanggar hukum, atas setiap hinaan serta serangan yang dialamatkan kepada mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

"Kita nggak pernah komunikasi dengan Pak Jokowi, Pak Jokowi nggak tahu soal ini. Kalau istana tahu laporan itu pasti laporan kita diterima, tapi Pak Jokowi tidak tahu, ini membuktikan Pak Jokowi tidak mengintervensi demokrasi," tandasnya.

Rawat Perdana dengan Tema Kondolidasi Nasional Tangkap Rocky Gerung dilaksanakan di Kantor Barikade 98 dengan dihadiri 300 orang mewakili 60 Organ.

Adapun keputusan konsolidasi nasional tersebut adalah Gerakan Nasional akan ditandai dengan pelaporan ke Polda di 38 Propinsi serentak secara nasional. Konsolidasi aksi serentak secara nasional di 38 propinsi pada tanggal 10 Agustus. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Siapa Benny Rhamdani? Tantang Keberanian Rocky Gerung Soal Ucapan yang Disebut Hina Presiden Jokowi

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved