Pilpres 2024

Buntut Pertemuan PSI dan Prabowo, Setelah Guntur Romli, 2 Caleg PSI juga Mundur, Fokus ke Ganjarian

Pertemuan Prabowo dan Partai Solidaritas Indonesia atau PSI berbuntut panjang. Setelah Guntur Romli, dua caleg PSI juga mundur. Pilih fokus Ganjarian

|
Editor: Amalia Husnul A
Tribunnews.com/Igman Ibrahim-Tim Media Prabowo Subianto
Atas: Dua kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dwi Kundoyo dan Estugraha mengundurkan diri dari PSI. Bawah: Kunjungan Prabowo ke kantor PSI beberapa hari lalu. Pertemuan Prabowo dan Partai Solidaritas Indonesia atau PSI berbuntut panjang. Setelah Guntur Romli, dua caleg PSI juga mundur. Pilih fokus dukung Ganjar lewat relawan Ganjarian Spartan 

Saat itu, di masanya, Prabowo Subianto dinilai mendapat banyak previledge yang diduga kuat terlibat praktik KKN.

"Probowo Subianto banyak menikmati pemerintahan korup orba. Mulai dari karir di militer hingga jejaring bisnis yang mengurita.

Saya bersyukur saat TNI memecat Prabowo Subianto dari TNI. Rasa syukur ini menambah besar karena Indonesia lepas dari pemerintahan otoriter yang korup orde baru," jelasnya.

Dwi juga menyampaikan penolakan dirinya terhadap Probowo Subianto sudah dimulai sejak menjadi anggota HMI pada 1992.

Saat itu, dia mengaku menyuarakan keadilan dan kemanusiaan bagi seluruh rakyat Indonesia. 

“Pada pilpres 2014-2019, saya memilih Jokowi, di samping karena rekam jejak dan hasil karya Pak Jokowi yang yahud, satu sisi karena saya menolak Prabowo Subianto menjadi pemimpin di Indonesia.

Kenapa? Karena Prabowo dan pengikutnya tidak henti-henti memainkan isu SARA, bergandengan tangan dengan kelompok-kelompok radikal dan intoleransi,” jelas Dwi.

Dwi juga menyebut bahwa sejarah mencatat nama Prabowo Subianto sering disebut sebagai dalang dari penculikan aktivis. 

“Keluarga korban, yang hingga kini masih mencari keadilan, masih berharap sanak keluarga yang hilang, diculik bisa kembali ke pangkuan keluarga,” tambahnya.

Baca juga: Blak-blakan Sindir Ucapan Grace Natalie PSI saat Bertemu Prabowo, PDIP Sebut Playing Victim dan Kuno

Melihat rekam jejak Prabowo Subianto, kata dia, mulai dari pemerintahan Orde Baru yang ikut menikmati pemerintahan korup dengan penuh KKN, hingga ikut serta dalam dua kali kontestasi presiden 2014 dan 2019 dengan narasi-narasi penuh fitnah dan kebohongan.

Tak hanya itu, kata dia, Prabowo juga dinilai mengikut sertakan kelompok intoleran dan radikalis dalam barisannya, menguatkan dirinya untuk berada dalam posisi melawan.

“Menentang dan mengambil sikap untuk pergerakan menolak Prabowo Subianto memimpin negeri yang berbhineka ini,” tegas Dwi.

Guntur Romli Mundur

Sebelumnya, Guntur Romli, salah satu tokoh di Partai Solidaritas Indonesia (PSI), memutuskan untuk mundur dari partai tersebut dengan alasan yang cukup mengejutkan.

Ia menyatakan bahwa alasan utama dirinya hengkang dari PSI adalah karena merasa heran dengan sikap para kader partai yang menyambut kedatangan Prabowo Subianto, tokoh politik dan Ketua Umum Partai Gerindra, dengan penuh euforia di Kantor DPP PSI pada tanggal 2 Agustus 2023.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved