Berita Kukar Terkini

Strategi Perumda Tirta Mahakam Hadapi Kemarau di Kutai Kartanegara

Perumda Tirta Mahakam Kutai Kartanegara menyiapkan sejumlah strategi menghadapi kemarau berkepanjanhan.

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA ANGGRAINI
Ilustrasi - Pompa air Tirta Mahakam Kukar. TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA ANGGRAINI 

Intrusi air laut adalah naiknya batas antara permukaan air tanah dengan permukaan air laut ke arah daratan. Biasanya terjadi di kawasan pesisir.

Perumda Tirta Mahakam pun telah meminta warga agar dapat menampung air. Hal ini sehubungan dengan adanya Operasional Instalasi Pengolahan Air (IPA) dan distribusi yang bisa diberhentikan secara mendadak.

"Kami sudah sampaikan kepada masing-masing kepala cabang kita, untuk mulai mengimbau masyarakat," kata Kasubag Hubungan Masyarakat Perumda Tirta Mahakam, Wahono.

"Kalau sewaktu-waktu air asin, maka Instalasi Pengolahan Air (IPA) kita itu mati total. Itu tidak bisa dipaksa, kalau dipaksa bisa merusak mesin. Jadi kita umumkan dari jauh-jauh hari,” sambungnya.

Baca juga: Mecaq Undat Pesta Panen Masyarakat Dayak Kenyah di Sungai Bawang Kukar

Salah satu yang sudah mulai melakukan pemberitahuan kepada masyarakat adalah Perumda Tirta Mahakam Cabang Anggana. 

Melalui sosial media, diumumkan bahwa operasional IPA sewaktu-waktu dapat mati total secara mendadak tanpa pemberitahuan.

Hal ini dilakukan agar masyarakat sudah mulai bersiap untuk menghadapi kondisi tersebut. Langkah yang disarankan ialah, masyarakat diminta terus menampung ketersediaan air untuk beberapa hari ke depan.

“Alhamdulillah sampai hari ini untuk wilayah Anggana belum masuk air asin, kemudian Sangasanga juga belum. Biasanya memang kita dulu yang terdampak (Perumda Tirta Mahakam), karena kan Anggana itu daerah muara,” tambahnya.

Wahono mengungkapkan, pihaknya tidak dapat berbuat banyak, jika sumber air baku di Sungai Mahakam sudah mulai asin. 

Baca juga: Intrusi Air Laut Masuk Sungai Mahakam, Warga Kukar Bersiap Tampung Air Bersih

Maka imbauan dini kepada masyarakat sejak jauh hari merupakan salah satu langkah yang coba dilakukan. 

Sampai saat ini, Perumda Tirta Mahakam juga belum memiliki teknologi untuk mengubah air asin menjadi air bersih siap konsumsi.

Akan tetapi, apabila sudah terjadi intrusi air laut ke Sungai Mahakam, maka pihaknya akan berupaya membantu menyuplai kebutuhan air bersih.

Air bersih tersebut akan disalurkan bagi masyarakat terdampak dengan menggunakan mobil tangki. Itupun belum tentu bisa memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat.

“Kalau untuk wilayah Tenggarong sendiri selama ini belum pernah sampai asin, paling jauh itu sampai Loa Janan. Kalau sampai situ berarti sudah parah banget,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved