Berita Kaltim Terkini

PT Energi Agro Investama Bertahap Bangun Hilirisasi Sawit di KEK Maloy Kutim

Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara PT Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) dengan PT Energi Agro Investama (EAI)

TRIBUNKALTIM.CO/HO
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara PT Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) dengan PT Energi Agro Investama (EAI) telah terjadi pada Senin 31 Juli 2023 disaksikan Sekdaprov Kaltim, Sri Wahyuni dan jajarannya.TRIBUNKALTIM.CO/HO 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Investor baru di Kawasan Ekonomi Khusus (Kutim) berencana akan bertahap membangun hilirisasi sawit.

Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara PT Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) dengan PT Energi Agro Investama (EAI) telah terjadi pada Senin 31 Juli 2023.

Plt. Direktur PT MBTK Ade Himawan mengungkapkan, penandatanganan tersebut tentu terkait kerja sama investasi dan penggunaan tanah industri di KEK MBTK.

PT EAI menjadi tenan kedua atau investor kedua setelah sebelumnya sudah masuk PT Palma Serasih Internasional (PSI).

Kedua perusahaan ini sama-sama bergerak di bidang industrialisasi kelapa sawit. PT PSI sedang membangun tangki timbun.

Baca juga: Investasi di KEK Maloy Terkendala Infrastruktur tapi Diuntungkan Ada IKN Nusantara

Baca juga: Kawasan Industri Buluminung dan KEK Maloy akan Dihidupkan Karena Terkoneksi IKN Nusantara

"Jadi ini juga sebagai bukti dari komitmen bersama, antara pengelola, yakni PT MBTK dengan Pemprov Kaltim dan Pemkab Kutai Timur untuk mendukung hilirisasi pengembangan kelapa sawit di KEK Maloy,” ungkap Ade, Rabu (9/8/2023).

Pada prinsipnya, kata Ade, manajemen MBTK tidak hanya bergerak di bidang hilirisasi kelapa sawit saja, namun juga industri kayu dan logistik.

"Tetapi, mudah-mudahan masuknya PT EAI menggairahkan pelaku usaha untuk berinvestasi di Kaltim, khususnya di seluruh kawasan industri yang dimiliki Kaltim ini," ujarnya.

Sementara itu, Direktur PT Energi Agro Investama, Ryan Yashadhana saat di Kota Samarinda menyatakan, dukungan pengembangan pada KEK Maloy ini, pihaknya kurang lebih menanamkan modal sebesar Rp810 miliar.

Dari jumlah investasi tersebut, akan ada beberapa tahapan yang dilakukan demi mewujudkan pengembangan kawasan industri Maloy.

"Kita komitmen bersama untuk program jangka panjang melalui kerja sama ini. Demi mewujudkan tujuan pemerintah daerah dalam pengembangan kawasan industri ini,” sambungnya.

Guna mendukung semua, maka ada beberapa tahapan yang akan dilakukan pihaknya, tujuan utama adalah bagaimana pemanfaatan limbah sawit.

Tahap pertama yang akan dilakukan pembuatan pengolahan limbah sawit terlebih dulu.

Kemudian, membangun refinery atau pembuatan minyak sawit menjadi minyak goreng.

Selanjutnya, membangun penyimpanan minyak goreng.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved