Pilpres 2024

Inilah 2 Alasan Logis Jokowi Akan Dukung Prabowo dan Bukan Ganjar di Pilpres 2024 Versi Pengamat

Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengungkap 2 alasan logis Jokowi akan mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024 dan bukan Ganjar Pranowo.

HO/Sekretariat Presiden RI
CAPRES CAWAPRES 2024 - Ilustrasi momen saat Presiden Joko Widodo bersama Ganjar Pranowo (keduanya kader PDIP) dan Prabowo Subianto, Ketum Partai Gerindra. 

Budi Arie mengatakan, bahwa Presiden Jokowi tak ingin nama capres yang muncul pada Musyawarah Rakyat Indonesia (Musra) di 34 provinsi bocor ke publik.

Budi Arie mengatakan pihaknya akan ikut arahan dan perintah Jokowi. Yakni, para relawan tak akan membocorkan nama-nama capres ke publik.

Baca juga: Hasil Survei Capres 2024: Elektabilitas Anies Teratas Bulan Januari, Disalip Prabowo di Bulan Juli

"Nama-nama itu tidak akan diumumkan langsung setelah Musra di suatu kota, tetapi di kompilasi dan diserahkan secara tertutup kepada Pak Jokowi," kata Budi.

Budi juga mengungkapkan, bahwa perintah Jokowi agar Musra tak digelar secara serentak di 34 provinsi.

Pasalnya, Jokowi tak ingin capres rekomendasi suatu daerah mempengaruhi pilihan daerah lain.

Budi pun memastikan, semua barisan relawan satu suara menjalankan perintah Jokowi.

"Dipastikan tidak akan bocor, hanya ke Pak Jokowi," ujarnya.

Diketahui, sejumlah organ relawan garis keras Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkolaborasi mengadakan Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia.

Musra Indonesia itu digelar untuk menjaring Calon presiden-Calon wakil presiden periode 2024-2029.

Musra Indonesia rencananya diadakan di 34 kota di 34 provinsi sampai awal Maret 2023.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pengarah Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia Andi Gani Nena Wea menegaskan, Musra adalah upaya melibatkatkan partisipasi publik seluas mungkin dalam mencari
pemimpin nasional.

"Musra Indonesia ini alat partisipasi publik, bukan sekedar alat dukung-mendukung tokoh yang ingin nyapres di 2024," kata Andi Gani.

Andi Gani menjelaskan esensi demokrasi adalah partisipasi rakyat melalui mekanisme yang terbuka.

Rakyat melalui Musra akan dipersilakan bicara menyampaikan pemikiran dan keinginannya mengenai pemimpin nasional ke depan.

Maka dia mempertanyakan jika ada pihak yang mempersoalkan partisipasi publik tersebut.

"Musra Indonesia tidak akan mengumumkan dukungan terhadap tokoh tertentu. Tapi nama-nama capres- cawapres yang muncul akan kami umumkan pada waktu dan momentum yang tepat," jelas Andi Gani, seperti dilansir TribunPalu.com dengan judul JOKOWI Balik Kanan Dukung Prabowo Subianto Jadi Capres 2024, Nasib Ganjar Pranowo Dicampakan?.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved