Berita Viral

Viral Hujan Guyur Satu Rumah di Tasikmalaya selama 45 Menit, Warga Berdatangan, Penjelasan BMKG

Viral hujan guyur satu rumah di Tasikmalaya. Kejadian selama 45 menit ini membuat pemilik rumah ketakutan. Simak penjelasan BMKG hal ini.

Editor: Amalia Husnul A
Tangkap layar via Tribunnews.com
Potongan video hujan guyur satu rumah yang viral di medsos. Kejadian selama 45 menit ini membuat pemilik rumah ketakutan. Namun warga berdatangan untuk menadah airnya. Simak penjelasan BMKG hal ini. 

Bangunan dan struktur lainnya, kata Rahayu, bisa memblokir kejadian hujan sehingga menyebabkan hujan turun hanya di satu sisi jalan.

Lalu, sudut matahari dapat mempengaruhi fenomena itu pula yang menyebabkan kelembaban menguap dari satu sisi sebelum memiliki kesempatan untuk jatuh sebagai curah hujan, yang akibatnya satu sisi bisa dilihat kering sementara yang lain basah.

Baca juga: Viral Truk Tabrak Warung di Sepaku Penajam Paser Utara

"Ini adalah fenomena lazim di musim kemarau, karena cahaya matahari dapat memainkan peran dalam skenario ini dengan menguap kelembaban dari satu sisi jalan.

Ini berarti tidak ada hujan terjadi di sisi itu, dan di sisi lain yang tidak terpengaruh oleh cahaya matahari, terjadi curah hujan," kata Teguh, Selasa (8/8/2023).

Adapun kecepatan dan arah angin bisa menyebabkan hujan turun di sudut yang berbeda, kemudian meningkatkan hujan yang lebih besar di satu sisi.

"Ada beberapa penyabab yang menentukan di mana hujan akan turun, tapi sisi mana yang akan hujan bisa bervariasi tergantung pada lokasi," ungkapnya.

"Urbanisasi mempunyai dampak pada distribusi hujan di perkotaan.

Kota cenderung ditutupi dengan banyak permukaan yang tak mudah menyerap air, seperti jalan, bangunan, dan trotoar, mencegah air menembus tanah," katanya.

Hal inilah, lanjut Rahayu, yang menyebabkan meningkatnya runoff hingga akhirnya banjir di daerah yang lebih rendah sementata meninggalkan daerah lain kering.

Wilayah perkotaan, kata Rahayu bisa lebih memungkinkan mengandung dalam menyerap panas, semisal dari beton dan aspal yang menciptakan pulau panas.

Tempat-tempat yang lebih hangat ini mengakibatkan udara naik, sehingga terjadi peningkatan curah hujan di daerah itu dibanding dengan lingkungan pedesaan.

"Kami imbau kepada masyarakat tak perlu panik soal fenomena hujan berskala sangat lokal ini. Karena fenomena ini lazim terjadi pada musim kemarau.

Kondisi ini juga tak ada kaitannya dengan prekursor bencana lainnya. Mohon disikapi dengan tenang dan tak panik," katanya.

Baca juga: Viral Bupati Banyumas Tanya Pilihan Capres pada Mahasiswa, Kini Bawaslu Telusuri Dugaan Pelanggaran

(*)

Update Berita Viral

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved