Berita Kukar Terkini

Wabup Rendi Solihin Ajak Warga Kutai Kartanegara Tiru Desa Muara Siran, Sukses Kurangi Emisi Karbon

Wabup Rendi Solihin Ajak Warga Kutai Kartanegara Tiru Desa Muara Siran, Sukses Kurangi Emisi Karbon

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA ANGGRAINI
Wabup Rendi Solihin Ajak Warga Kutai Kartanegara Tiru Desa Muara Siran, Sukses Kurangi Emisi Karbon. Desa Muara Siran dijadikan sebagai percontohan, di mana secara tidak langsung masyarakatnya ikut serta mengurangi emisi karbon di Kalimantan Timur. TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA ANGGRAINI. 

Masyarakat di Desa Muara Siran berprofesi sebagai nelayan, petani sarang walet, termasuk beternak kerbau di area sungai dan danau, serta pembuat arang.

Aktivitas mata pencarian masyarakat secara tidak langsung turut serta menjaga hutan di sekitar Desa Muara Siran.

Salah satunya terkait dengan sarang burung walet yang dibangun di pinggir hutan. Dengan adanya sarang burung walet di pinggiran hutan, masyarakat juga turut tergerak dan peduli dengan kondisi hutan.

Desa Muara Siran ini adalah contoh, di mana masyarakatnya tergerak untuk melindungi hutan.
Jadi, ini dilakukan masyarakat secara mandiri, dan karena itulah beberapa program FCPF-CF dibawa ke Muara Siran.

Apa yang telah dilakukan masyarakat menurutnya cukup berhasil menahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

Baca juga: Gubernur Isran Noor dan Bank Dunia Sepakati Perdagangan Emisi Karbon Kaltim

Terhitung, sejak 2015 sudah tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan di sekitar Desa Muara Siran.

Keterkaitannya dengan FCPF-CF, ini menjadi bukti masih ada masyarakat yang tergantung dengan hutan, lalu masih ada masyarakat yang melindungi hutan, dan ini menjadi bukti Kaltim bisa mengurangi emisi karbon.

Seiring berjalannya waktu, Desa Muara Siran menjadi desa wisata dengan memanfaatkan kondisi alam, aktifitas masyarakat, budidaya ikan dan usaha sarang walet.

Luasan wilayah dan potensi Desa Muara Siran, terdiri kawasan perlindungan inti seluas 14.045,95 ha, ekowisata Gambut 13.133,40 ha, pemanfaatan kayu 2.975,49 ha, kehutanan masyarakat 8.171,79 ha, Danau Siran 1.471,06 ha, pusat pendidikan Gambut 2.719,32 ha.

Lalu, kawasan peternakan 258,62 ha, kebun energi 2.522,49 ha, cagar alam 4.815,54 ha, agroforestry 819,38 ha, pertanian semusim 550,49 ha dan rencana pemukiman 301,12 ha, sungai 401,40 ha, serta pemukiman 14,95 ha. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved