Berita Kukar Terkini

Dampak El Nino Puluhan Santri di Desa Sumber Sari Kutai Kartanegara Mengalami Krisis Air Bersih

Puluhan santri di Pesantren Daarurrahman, Desa Sumber Sari, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur mengalami krisis air

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Mathias Masan Ola
HO
Bantuan air bersih dari berbagai pihak untuk puluhan santri di Pesantren Daarurrahman, Desa Sumber Sari, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur yang mengalami krisis air bersih. HO 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Puluhan santri di Pesantren Daarurrahman, Desa Sumber Sari, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur mengalami krisis air bersih.

Krisis air bersih tersebut merupakan bagian dari dampak kemarau yang tengah melanda Kabupaten Kutai Kartanegara akibat fenomena el nino.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kutai Kartanegara Abdal mengatakan, pengurus pesantren telah menghubungi pihaknya untuk mendapat bantuan air bersih dalam memenuhi operasional penyelenggaraan pendidikan.

Baca juga: Kodim 0906/Kutai Kartanegara Bangun 2 Sumur Bor untuk Atasi Krisis Air Bersih di Desa Giri Agung

Setidaknya ada 60 santri dan guru yang membutuhkan air bersih untuk keperluan ibadah, mencuci pakaian dan perlengkapan dapur, serta mandi sehari-hari.

"Kekurangan air bersih memang masih terus dialami oleh masyarakat, salah satunya pondok pesantren yang dihuni oleh puluhan santri ini," ujar Abdal, Senin (14/8/2023).

Menindaklanjuti permintaan tersebut, BPBD Kutai Kartanegara pun segera mendistribusikan air bersih bersama anggota PMI Cabang Kutai Kartanegara.

Ada 10 ribu liter air bersih yang didistribusikan khusus santri di Pesantren Daarurrahman. Distribusi air bersih tersebut menggunakan dua unit mobil tangki.

"Masing-Masing satu unit milik BPBD Kutai Kartanegara dan 1 unit milik PMI Cabang Kutai Kartanegara, dengan jumlah air yang didistribusikan aebanyak 10 ribu liter," ungkap Abdal.

Baca juga: Bontang Terancam Krisis Air Bersih, Walikota Basri Rase Tawarkan 2 Opsi

Kemarau Masih 3 Bulan Lagi

Sebagaimana diketahui, Prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan bahwa Kaltim akan dilanda kemarau hingga Oktober nanti.

Hal itu diungkapkan Kepala Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan BMKG Balikpapan, Kukuh Ribudiyanto.

Kukuh mengatakan, sebagian kabupaten/kota di Kaltim sudah masuk pada musim kemarau. Sebagian lain masih ada musim penghujan, atau masih dalam masa transisi.

Daerah Kaltim sendiri tidak langsung kering semua, tetapi masih ada hujan.

"Separuh dari wilayah Kaltim sudah kemarau. Dari Berau, Kutim bagian timur, Bontang, Samarinda, Penajam Paser Utara, Paser, Kukar, Kubar bagian timur, ini sudah masuk kemarau. Perlu diperhatikan terkait berkurangnya air yang ada di wilayah ini," ucapnya.

Baca juga: Perumda Air Minum Tirta Taka Nunukan Krisis Air Baku, Ribuan Pelanggan Krisis Air Bersih

Prakiraan kemarau yang akan dilanda Kaltim sampai Oktober 2023, nantinya juga di prakirakan curah hujan yang minim atau tidak ada turun hujan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved