Pilpres 2024

PKB Kaltim Tetap Ingin Cak Imin Berpasangan dengan Prabowo Subianto di Pilpres 2024

DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kalimantan Timur tetap ingin Ketua Umumnya Cak Imin bisa berpasangan dengan Prabowo Subianto pada Pilpres 2024. 

Editor: Heriani AM
Instagram cakiminow
CAWAPRES PRABOWO SUBIANTO - Kebersamaan Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar yang diungguh di akun Instagram Cak Imin. DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kalimantan Timur tetap ingin Ketua Umumnya, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin bisa berpasangan dengan Prabowo Subianto pada Pilpres 2024. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kalimantan Timur tetap ingin Ketua Umumnya, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin bisa berpasangan dengan Prabowo Subianto pada Pilpres 2024

Hal ini menanggapi pernyataan Partai Amanat Nasional (PAN) menetapkan dukungannya kepada bakal calon presiden Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.

Keputusan secara langsung disampaikan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan bersama Ketum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, Ketum PKB, Muhaimin Iskandar, dan Ketum Gerindra, Prabowo Subianto, di Gedung Proklamasi, Menteng, Jakarta, Minggu (13/8).

  PKB dari awal sudah membangun Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Partai Gerindra setahun belakangan.

"Sebagai kader PKB, partai kami sudah tergabung dalam koalisi bersama Pak Prabowo itu kan sejak 1 tahun yang lalu ini, kita berharap semakin kompak dan solid. Serta wakilnya tentu kami karena memang dari awal Cak Imin kita usulkan ke Pak Prabowo, saya pikir itu harapan semua kader PKB lah," tegas Wakil Ketua DPW PKB Kaltim, Sutomo Jabir, Senin (14/8).

Baca juga: Golkar dan PAN Gabung Gerindra-PKB Dukung Prabowo, Jusuf Kalla: Pemilu, Orang Tak Lihat Partainya

Namun demikian, Sutomo Jabir masih menunggu apa instruksi dari DPP terkait merapatnya PAN dan Golkar untuk sama-sama mengusung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, sebagai calon presiden.

Di daerah, ia yakin akan ada komunikasi antarpartai di tingkat provinsi guna melakukan konsolidasi untuk pemenangan, meski harus terlebih dahulu menentukan siapa yang akan berpasangan dengan Ketum Partai Gerindra ini.

"Saya yakin seperti itu, komunikasi akan dilanjutkan di daerah karena ini kan bersamaan dengan pemilu dan pemilihan presiden kemudian nanti deklarasi serta mendaftarkan bakal Capres dan Cawapres. Pasti akan diikuti konsolidasi di tingkat provinsi dan kabupaten khususnya untuk memenangkan capres sampai sekarang belum ada instruksi masih menunggu," sambung Sutomo Jabir.

Menurutnya juga bahwa di daerah belum atau tidak terlalu signifikan pengaruhnya setelah merapatnya PAN dan Golkar. Nantinya, ini akan berefek ketika Cawapres pendamping Prabowo sudah ditentukan.

Partai koalisi akan membentuk suatu gerakan pemenangan untuk sama-sama mendongkrak suara serta berjuang untuk peningkatan jumlah kursi di masing-masing daerah. "Pasti efek elektoral itu ikut terpengaruh, bukan Gerindra saja, tetapi semua akan ikut menjadi berpengaruh tergantung nanti mana elektoral Capres dan Cawapres yang akan berkontestasi," tandasnya.

CAWAPRES PRABOWO SUBIANTO - Prabowo bersama Cak Imin. Yenny Wahid sebut keluarga Gus Dur tak akan dukung Prabowo jika Cak Imin menjadi cawapres. Jawaban Gerindra terkait pernyataan putri Gus Dur tersebut.
CAWAPRES PRABOWO SUBIANTO - Prabowo bersama Cak Imin. Yenny Wahid sebut keluarga Gus Dur tak akan dukung Prabowo jika Cak Imin menjadi cawapres. Jawaban Gerindra terkait pernyataan putri Gus Dur tersebut. (Instagram prabowo)

Rakernas PAN

Ketua DPW PAN Kaltim, Sigit Wibowo menegaskan, seluruh kader di daerah tentunya siap merapatkan barisan mengawal keputusan DPP berkaitan dengan Pilpres 2024. Rupanya, dari pengalaman yang lalu-lalu, PAN telah terbiasa berkoalisi dengan Ketum Partai Gerindra ini, sehingga elektabilitas dindaerah juga terkerek naik.

"(PAN) Sudah beberapa kali berkoalisi., Prabowo-Hatta lalu Sandiaga Uno juga, dibilang menguntungkan, memang tahun 2019 ada signifikan suara saat Prabowo-Sandi, ini pengalaman," kata Sigit, Senin (14/8).

Selain efek domino dari koalisi, sebenarnya perjuangan juga dilakukan kader PAN di bawah. Pada level grassroot, kader sebetulnya ditekankan untuk bekerja keras dalam memenangkan siapa pun yang ditetapkan DPP PAN, ini juga untuk kepentingan suara dan perolehan kursi di level daerah. "Jadi umpamanya kader sendiri loyo bagaimana meningkatkan jumlah suara dan kursi," imbuh Sigit.

Usai penetapan dukungan ini, Sigit menyampaikan bahwa Ketum Zulkifli Hasan akan kembali bertemu seluruh DPW dan DPD seluruh Indonesia. Pembahasan tentunya terkait keputusan DPP memilih Prabowo untuk diusung menjadi Pilpres, termasuk bagaimana kelanjutan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved