Berita Nasional Terkini

PDIP Terang-terangan Serang Program Jokowi yang Dipimpin Prabowo: Proyek Kejahatan Lingkungan

PDIP melalui Hasto Kristiyanto terang-terangan 'menyerang' program Presiden Joko Widodo yang dipimpin Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

|
Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo meninjau lokasi pengembangan food estate atau lumbung pangan nasional dalam kunjungan kerja ke Provinsi Kalimantan Tengah, Kamis (9/7/2020). Lokasi yang pertama ditinjau untuk menjadi lumbung pangan baru di luar Pulau Jawa tersebut terletak di Desa Bentuk Jaya, Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas. Program Food Estate ini kini dikritik oleh Sekjen PDIP disebut sebagai bagian dari proyek kejahatan lingkungan. 

Sebelum berubah jadi kebun singkong, hutan itu adalah tumpuan penduduk setempat mengambil kayu untuk membangun rumah, berburu kancil dan babi, serta mencari ramuan tradisional.

Kini, semua itu hilang. Termasuk lahan seluas empat hektar yang secara turun-temurun ditanami sayur terong, kacang panjang, kundur, dan pohon karet oleh keluarganya.

"Hutan itu bukan tidak pernah diinjak, itu tempat kami orang Dayak ke hutan. Sekarang lihat saja kayak lapangan... siapa yang tidak marah? Sudah berpuluh tahun tanam pohon karet mau disadap kok digusur," ucapnya sewot ketika ditemui BBC News Indonesia di rumahnya awal Februari lalu.

Meski demikian, kegagalan panen tersebut tak dialami proyek lumbung pangan di Keerom, Papua.

Bahkan, Jokowi turut ikut memanen jagung dari proyek di kawasan ini pada Kamis (6/7/2023).

"Hari ini kita panen jagung bersama petani, setelah kita menanam tiga bulan yang lalu.

Tepatnya 107 hari yang lalu kita tanam dan hasilnya ini,” ungkapnya kepada wartawan di lokasi.

Jokowi mengatakan, jagung yang dipanen kali ini berukuran besar, tapi ada juga yang lambat tumbuh, karena terlalu banyak air.

Ia juga mengapresiasi para petani dan menyebut hasil panen kali ini sangat tinggi serta melebihi standar nasional.

"Memang ini baru pertama kali, jadi jangan langsung disinggung hasilnya sangat tinggi, tapi inipun hasilnya sudah sangat tinggi. Kira-kira 7 ton per hektarenya," kata Jokowi.

Sudah diwanti-wanti

Jauh sebelumnya, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) telah mewanti-wanti perihal dampak buruk program lumbung pangan terutama terhadap kelestarian lingkungan.

Selain itu, proyek ini juga disebut akan mempercepat laju deforestasi atau kerusakan lingkungan hidup.

"Dalam praktiknya dan pengalaman selama ini, pelepasan kawasan hutan seringkali berujung pada kerusakan lingkungan hidup," kata Direktur Eksekutif Walhi kala itu, Nur Hidayati dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (16/11/2020).

Praktik tersebut bisa dilihat dari pengalaman pada Proyek Lahan Gambut (PLG) di Kalimantan Tengah hingga Merauke Integrated Food and Energy Estate (MIFEE) di Papua.

Alih-alih menambah penghasilan, justru proyel tersebut menambah ancaman kerugian negara.

Dari proyek PLG saja, menyedot APBN hingga Rp 1,6 triliun dan proyek ini gagal total menjadi lumbung pangan.

"Bahkan, sebagian wilayahnya telah berganti menjadi perkebunan sawit hingga saat ini," ungkap Nur. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI SINI

Artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul "Mengenal Food Estate, Program Jokowi yang Disebut PDI-P Proyek Kejahatan Lingkungan"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved