Pilpres 2024

Instruksi Megawati Usai PAN dan Golkar Dukung Prabowo, Kader PDIP Diminta Kembali Dekati Rakyat

Megawati Soekarnoputri langsung memberikan instruksi kepada seluruh kader PDIP untuk memperkuat barisan usai PAN dan Partai Golkar ke Prabowo.

Tribunnews.com/Reza Deni
Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. Ia angsung memberikan instruksi kepada seluruh kader PDI Perjuangan untuk memperkuat barisan usai PAN dan Partai Golkar merapat ke kubu Prabowo Subianto. 

“Peta koalisi kini berbalik 180 derajat. PDIP yang sepuluh tahun memimpin koalisi pemerintahan, kini harus berpuas diri di posisi buncit dengan kekuatan partai pendukung Ganjar sebesar 25 persen,” ujar Umam.

Namun demikian, Umam mengatakan, koalisi menuju Pilpres 2024 belum final.

Baca juga: Politikus PDIP Ismael Thomas jadi Tersangka Pemalsuan Izin Tambang, Terungkap Sosok eks Bupati Kubar

Kerja sama antarpartai politik masih mungkin berubah sebelum resmi didaftarkan di Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Oktober mendatang.

Dia juga bilang, besar kecilnya koalisi belum tentu menjamin kemenangan capres.

“Besar koalisi tidak menentukan kemenangan capres-cawapres. Tergantung capres-cawapres mana yang mampu memenangkan hati, pikiran dan suara rakyat melalui narasi dan kampanye politiknya ke depan,” tutur Dosen Universitas Paramadina itu.

Sebagaimana diketahui, baru-baru ini, rencana pencapresan Prabowo mendapat tambahan dukungan dari dua partai politik, Golkar dan PAN.

Butuh waktu lama buat kedua partai menentukan pilihan.

Golkar dan PAN sebelumnya sempat berkomunikasi dengan PDI Perjuangan, parpol pengusung Ganjar Pranowo.

Namun, pada akhirnya, kedua partai menjatuhkan arah dukungan ke Prabowo.

Di sisi lain, Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid (HNW) mengatakan, PKS tidak khawatir dengan koalisi pendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menggemuk.

Baca juga: Politikus PDIP Ismael Thomas jadi Tersangka Pemalsuan Izin Tambang, Terungkap Sosok eks Bupati Kubar

Menurut HNW, yang paling penting adalah bagaimana pasangan calon (paslon) yang diusulkan koalisi bisa memenuhi harapan masyarakat.

"Enggak ya, kami tidak khawatir dengan koalisi gemuk atau kurus. Yang terpenting adalah memenuhi syarat minimal, dan yang terpenting adalah betul-betul bisa memenuhi harapan dari para masyarakat. Dan apalagi kami menginginkan adanya perubahan," ujar HNW saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (15/8/2023).

HNW lantas mengungkit kejadian di Pilpres 2004 silam.

Kala itu, PKS dalam posisi mendukung pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Jusuf Kalla (JK).

Ia mengatakan, tidak ada partai besar yang mendukung pasangan SBY-JK ketika maju di Pilpres 2004.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved