Berita Kaltim Terkini
Air Sungai Mahakam Surut, Warga Mahulu Kena Imbasnya, Bupati Bonifasius: Akses Darat Belum Semua Ada
Air Sungai Mahakam yang menyusut karena kemarau berimbas pada warga Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur (Kaltim).
Penulis: Febriawan | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO - Air Sungai Mahakam yang menyusut karena kemarau berimbas pada warga Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur (Kaltim).
Pasalnya, Sungai Mahakam jalur transportasi utama bagi masyarakat di Kabupaten Mahulu.
Semua alur masuk dan keluar orang dan barang ke kabupaten termuda di Kaltim itu melalui jalur Sungai Mahakam.
Ketika musim kemarau seperti sekarang, sungai mendangkal. Akibatnya kapal-kapal pengangkut barang tidak bisa sampai ke Ujoh Bilang, ibu kota Mahulu.
Kondisi ini menyebabkan harga bahan kebutuhan pokok di Mahulu melonjak tajam.
Baca juga: Kebutuhan Air di IKN Nusantara Bergantung Bendungan dan Sungai Mahakam, Tersedia hingga Tahun 2100
Pantauan Tribun Kaltim, Senin (14/8/2023), kapal pengangkut barang yang membawa aneka barang dari Kota Samarinda ke Mahulu, hanya bisa sampai di Datah Bilang, Kecamatan Long Hubung.
Selanjutnya barang-barang dipindahkan dari kapal pengangkut barang ke speedboat atau kelotok untuk diangkut ke Ujoh Bilang.
Merespon kondisi ini, Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh mengungkapkan, konektivitas antarwilayah di kabupaten ini menjadi persoalan serius yang harus bisa segera dituntaskan.
Menurutnya, sebagai kabupaten termuda di Provinsi Kalimantan Timur dengan keterbatasan anggaran, Mahulu membutuhkan dukungan dari pemerintah pusat melalui APBN untuk membangun infrastruktur jalan dan jembatan.
Kabupaten Mahulu, jelasnya, memiliki banyak keterbatasan. Salah satunya infrastruktur jalan yang menghubungkan antarwilayah.
"Karena akses jalan masih terbatas, beberapa kecamatan di Mahulu masih belum bisa tembus. Jalur transportasi sungai menjadi akses utamanya.
Terutama beberapa wilayah di perbatasan," beber Bonifasius kepada Tribun Kaltim saat diwawancarai di Kantor Bupati Mahulu, Selasa (15/8/2023).
Menurut Bonifasius, Mahulu sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah untuk pemenuhan infrastruktur jalan. Apalagi Mahulu memiliki beberapa daerah yang berada di garis perbatasan negara antara Indonesia dengan Sarawak, Malaysia.
Baca juga: Dinas Pariwisata Kaltim Persiapkan Strategi untuk Dukung Pengembangan Wisata Susur Sungai Mahakam
Ia mengakui, sejauh ini pemerintah pusat telah membangun jalan ke wilayah perbatasan Mahulu-Sarawak.
Hanya saja perlu percepatan pembangunan, agar masyarakat bisa memiliki akses transportasi yang lebih baik.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.