Kesehatan
Waspadai Batu Ginjal, Kenali Penyebab dan Gejalanya, Inilah Waktu yang Tepat untuk Pergi ke Dokter
Waspadai batu ginjal, kenali penyebab dan gejalanya, inilah waktu yang tepat untuk pergi ke dokter.
TRIBUNKALTIM.CO - Waspadai batu ginjal, kenali penyebab dan gejalanya, inilah waktu yang tepat untuk pergi ke dokter.
Salah satu penyakit yang perlu diwaspadai adalah batu ginjal.
Hal ini lantaran penyakit batu ginjal bisa meimbulkan gejala yang menyakitkan.
Oleh karenanya, batu ginjal termasuk salah satu penyakit yang berbahaya.
Penyakit batu ginjal disebut juga nefrolitiasis atau urolitiasis.
Batu ginjal adalah endapan keras yang terbuat dari mineral dan garam yang terbentuk di dalam ginjal.
Penyakit ini dipicu oleh sejumlah faktor seperti diet, kelebihan berat badan, beberapa kondisi medis, dan suplemen serta obat- obatan.
Batu ginjal dapat memengaruhi bagian mana pun dari saluran kemih seseorang mulai dari ginjal hingga kandung kemih.
Seringkali, batu terbentuk ketika urin menjadi pekat, memungkinkan mineral mengkristal dan saling menempel.
Gejala batu ginjal biasanya tidak menimbulkan gejala sampai bergerak di dalam ginjal atau masuk ke salah satu ureter.
Ureter adalah saluran yang menghubungkan ginjal dan kandung kemih.
Jika batu ginjal tersangkut di ureter, itu bisa menghalangi aliran urin dan menyebabkan ginjal membengkak dan ureter kejang, yang bisa sangat menyakitkan.
Baca juga: 7 Efek Kebanyakan Makan Daging Merah Bagi kesehatan Tubuh, Bisa Meningkatkan Risiko Batu Ginjal
Penyebab Batu Ginjal
Batu ginjal terbentuk ketika urine lebih banyak mengandung zat kimia dibanding cairan. Zat kimia ini dapat membentuk kristal di dalam ginjal dan saling menempel satu sama lain. Beberapa contoh zat tersebut adalah kalsium, asam oksalat, dan asam urat. Berdasarkan zat pembentuknya, batu ginjal dapat terbagi menjadi 4 (empat) jenis, yaitu :
1. Batu Kalsium
Batu kalsium, biasanya dalam bentuk batu kalsium oksalat, merupakan jenis batu ginjal yang paling sering terjadi. Batu ini terjadi ketika urine mengandung banyak kalsium (hiperkalsiuria) dan kadar oksalat di dalam tubuh tinggi.
Oksalat diproduksi oleh hati dan diperoleh dari asupan makanan, seperti sayuran dan buah tertentu, kacang, dan cokelat.
2. Batu Asam Urat
Batu ginjal jenis ini terbentuk akibat tingginya kadar asam urat dalam urine. Kondisi ini dapat disebabkan oleh konsumsi makanan yang tinggi kadar purin, kekurangan cairan, dan riwayat penyakit asam urat.
3. Batu Struvit
Batu struvit terbentuk akibat campuran dari magnesium, fosfat, dan kalsium karbonat dalam urine. Batu struvit dapat terbentuk dan membesar dengan cepat.
Penyebab batu ginjal jenis ini adalah infeksi, misalnya infeksi saluran kemih.
4. Batu Sistin
Batu ginjal ini termasuk jenis yang paling jarang terjadi. Batu sistin terbentuk akibat salah satu penyakit genetik yang disebut sistinuria. Penyakit keturunan ini membuat ginjal mengeluarkan terlalu banyak asam amino.
Baca juga: 10 Manfaat Konsumsi Timun Secara Rutin Bagi Kesehatan Tubuh, Mencegah Batu Ginjal
Faktor Risiko Batu Ginjal
Meski dapat terjadi pada siapa saja, ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita batu ginjal, yaitu :
1. Berusia 35-45 tahun.
2. Berjenis kelamin laki-laki.
3. Tidak mendapatkan cukup cairan dalam tubuh atau mengalami dehidrasi.
4. Mengonsumsi makanan yang tinggi protein, natrium (garam), atau gula.
5. Memiliki riwayat batu ginjal dalam keluarga.
6. Mengalami gangguan pencernaan.
7. Menderita obesitas
8. Pernah menjalani operasi pada organ pencernaan.
9. Menderita kondisi medis tertentu, seperti hiperparatiroidisme, infeksi saluran kemih, atau diabetes.
10. Mengonsumsi obat-obatan atau suplemen tertentu, seperti obat migrain, suplemen makanan, atau vitamin C.
Baca juga: 6 Manfaat Konsumsi Bagian Putih Buah Semangka, Diataranya Dapat Mengatasi Batu Ginjal
Gejala Batu Ginjal
Berikut gejala-gejala batu ginjal yang harus diwaspadai:
1. Sakit parah dan tajam di bagian samping dan belakang, di bawah tulang rusuk
2. Nyeri yang menjalar ke perut bagian bawah dan selangkangan
3. Rasa sakit yang datang dalam gelombang dan intensitasnya berfluktuasi
4. Nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil
Tanda dan gejala lain mungkin termasuk:
5. Urine merah muda, merah atau coklat
6. Urine keruh atau berbau busuk
7. Kebutuhan terus-menerus untuk buang air kecil, buang air kecil lebih sering dari biasanya atau buang air kecil dalam jumlah kecil
8. Mual dan muntah
9. Demam dan menggigil jika ada infeksi
Rasa sakit yang disebabkan oleh batu ginjal dapat berubah.
Misalnya, berpindah ke lokasi yang berbeda atau meningkat intensitasnya, saat batu bergerak melalui saluran kemih Anda.
Kapan harus ke dokter?
Buatlah janji dengan dokter Anda jika Anda memiliki tanda dan gejala yang membuat Anda khawatir.
Segera cari pertolongan medis jika Anda mengalami:
- Nyeri sangat parah sehingga Anda tidak dapat duduk diam atau menemukan posisi yang nyaman
- Nyeri disertai mual dan muntah
- Nyeri disertai demam dan menggigil
- Darah dalam urin Anda
- Kesulitan buang air kecil
Baca juga: 5 Akibatnya Bagi Kesehatan Tubuh jika Keseringan Menahan Buang Air Kecil, Diantaranya Batu Ginjal
Jenis Batu Ginjal

Ada beberapa jenis batu ginjal yang perlu diketahui, yaitu:
1. Batu kalsium
Kebanyakan batu ginjal adalah batu kalsium, biasanya dalam bentuk kalsium oksalat.
Oksalat adalah zat yang dibuat setiap hari oleh hati Anda atau diserap dari makanan Anda.
Buah-buahan dan sayuran tertentu, serta kacang-kacangan dan cokelat, memiliki kandungan oksalat yang tinggi.
2. Faktor makanan, vitamin D dosis tinggi, operasi bypass usus dan beberapa gangguan metabolisme dapat meningkatkan konsentrasi kalsium atau oksalat dalam urin.
3. Batu kalsium juga dapat terjadi dalam bentuk kalsium fosfat
Jenis batu ini lebih sering terjadi pada kondisi metabolik, seperti asidosis tubulus ginjal.
Ini juga dapat dikaitkan dengan obat-obatan tertentu yang digunakan untuk mengobati migrain atau kejang, seperti topiramate (Topamax, Trokendi XR, Qudexy XR).
4. Batu struvite
Batu struvit terbentuk sebagai respons terhadap infeksi saluran kemih.
Batu-batu ini dapat tumbuh dengan cepat dan menjadi sangat besar, terkadang dengan sedikit gejala atau sedikit peringatan.
5. Batu asam urat
Batu asam urat dapat terbentuk pada orang yang kehilangan terlalu banyak cairan karena diare kronis atau malabsorpsi, orang yang mengonsumsi makanan berprotein tinggi, dan penderita diabetes atau sindrom metabolik.
Faktor genetik tertentu juga dapat meningkatkan risiko batu asam urat.
6. Batu sistin
Batu-batu ini terbentuk pada orang dengan kelainan keturunan yang disebut cystinuria yang menyebabkan ginjal mengeluarkan terlalu banyak asam amino tertentu.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.