Berita Kukar Terkini
Ada El Nino, Volume Tangkap Ikan di Kutai Kartanegara Diprediksi Menurun
Musim kemarau yang dibarengi dengan munculnya gelombang panas El Nino telah menyebabkan penyusutan volume ikan di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG- Musim kemarau yang dibarengi dengan munculnya gelombang panas El Nino telah menyebabkan penyusutan volume ikan di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Berdasarkan catatan dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kutai Kartanegara, dampak El Nino sangat dirasakan para nelayan maupun pembudidaya karamba sejak awal Juli kemarin.
Kepala DKP Kutai Kartanegara Muslik mengatakan, Kukar memiliki banyak budidaya ikan karamba yang sebarannya merata di 20 kecamatan.
Kendati demikian, kapasitas ikan yang dibudidayakan menyusut karena selama kemarau debit air sungai mahakam surut dan keramba tidak bisa digunakan.
Baca juga: Petani di Rantau Pulung Kutai Timur Panen Bawang Merah Hingga 1,5 Ton, Omset Rp 45 Juta
Selain itu, udara panas yang terjadi siang hari telah menimbulkan peningkatan kadar garam yang cukup tinggi.
"Kalau sektor perikanan tangkap di laut tidak terlalu berdampak. Tapi untuk di darat khususnya usaha budidaya ikan berdampak sekali. Karena debit air berkurang drastis," ujar Muslik, Senin (28/8/2023).
Lebih jauh lagi, dirinya memperkirakan jika tak segera diantisipasi secepatnya, maka volume ikan yang ditangkap atau dibudidayakan akan berkurang drastis sampai 30 persen selama musim kemarau 2023.
Terlebih lagi, dengan munculnya El Nino yang diprediksi BMKG sampai September nanti sehingga akan mengurangi debit air sungai dan volume ikan budidaya.
Menurut Muslik, debit air yang berkurang pasti akan memengaruhi pola kerja nelayan dalam menangkap ikan, khususnya di perairan tawar.
Baca juga: Dua Sekawan di Kukar Diringkus Polsek Sebulu, Beli Sabu Lewat Facebook
Dengan musim kemarau ini, para nelayan berlayar ke kawasan dengan debit air tinggi. Hal itu berdampak pada pendapatan nelayan.
"El Nino kan mulai Juni sampai September. Itu nanti akan terjadi penurunan (volume debit air). Untuk prosentase penurunan volume ikan mungkin 30 persen," tambahnya.
Untuk itulah, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara bergerak cepat memberikan bantuan penebaran benih ikan di kawasan karamba.
Hal ini menjadi penting guna meringankan beban para pembudidaya yang berpotensi merugi selama musim kemarau.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara juga mengarahkan nelayan untuk memanfaatkan hasil tangkapan menjadi produk olahan.
"Kita mendorong agar nelayan bisa memanfaatkan hasil ikan ini untuk olahan seperti ikan asin hingga ikan salai (ikan asap)," tandasnya. (*)
Akbar Haka Ajak Generasi Muda Bangun Tenggarong di HUT ke-243 |
![]() |
---|
Menapak Warisan Raja, Tatap Tenggarong Kukar Menuju Masa Depan Nusantara |
![]() |
---|
Sejarah Tenggarong, Ibu Kota Kabupaten Kukar yang Genap Berusia 243 Tahun, Ada Peran Aji Imbut |
![]() |
---|
Tiang Ayu Direbahkan, Tanda Berakhirnya Festival Erau Adat Kutai 2025 di Tenggarong Kukar |
![]() |
---|
DPRD Kukar Gelar Rapat Paripurna HUT ke-243 Tenggarong, Abdul Rasyid Tekankan Penataan Kota |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.