Berita Samarinda Terkini
Harga Beras di Samarinda Merangkak Naik, Warga: Jangan Naik Terus, Gas Saja Sudah Mencekik
Meningkatnya harga beras ini juga diakui oleh para pengecer beras di Pasar Komura, Kecamatan Samarinda Seberang
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Belakangan harga beras di pasaran tengah menjadi sorotan masyarakat.
Pasalnya belakangan ini terjadi lonjakan harga yang cukup signifikan.
Kenaikan harga ini diikuti dengan kekawatiran akan kelangkaan beras.
Meningkatnya harga beras ini juga diakui oleh para pengecer beras di Pasar Komura, Kecamatan Samarinda Seberang.
Salah satunya Zabul (48) yang mengatakan sejak satu bulan belakangan harga beras mulai merangkak naik.
Baca juga: Jaga Stabilitas Harga Beras, Ganjar Pranowo Dampingi Jokowi Kunjungi Gudang Bulog di Sukoharjo
Baca juga: Harga Beras di Malinau Mulai Naik, Mulai Rp 11 Ribu Hingga Rp 14 Ribu Per Kg
Meski begitu ia mengatakan kenaikan masih bergerak di angka Rp 10 ribu.
"Dengan kenaikan begitu harusnya masih terjangkau. Kecuali Rp 100 ribu jelas terasa," kata Zabul saat dijumpai Tribunkaltim.co di outletnya yang berada di Jalan Pattimura, Kelurahan Mangkupalas, Kecamatan Samarinda Seberang, Senin (28/8/2023).
Meski ada kenaikan harga, namun dikatakannya ketersediaan beras masih aman.
Ia bersama pengecer lain di Kota Samarinda ini kebanyakan memasok dari distributor beras Sulawesi Selatan.
Ia menjelaskan, sejauh ini tak ada batasan ataupun kelangkaan beras dari para distributor.
Sehingga mereka memastikan beras masih tersedia meski ada kenaikan harga.
"Cuma memang prinsipnya ada uang, ada barang. Menghadapi kenaikan bahan pokok apapun itu yah dengan modal yang cukup," ucapnya.
Meski bagi sebagian orang harga beras saat ini masih terjangkau, namun beberapa warga, terutama kalangan menengah dan ke bawah mulai mengeluhkan kenaikan itu.
Salah satunya Paulus yang mengaku terkejut harga beras sudah menyentuh Rp 340-350 ribu untuk kualitas menengah.
Sementara kualitas biasa dari Rp 280 ribu sudah menyentuh Rp 310 ribu per 25 kilogram beras.
Meski begitu dikatakannya tak ada pilihan lain selain membeli karena nasi menjadi makanan pokok orang Indonesia.
Oleh sebab itu pihaknya berharap bahan pokok tak terus mengalami kenaikan harga.
"Harga gas 3 kilogram saja sudah menyentuh Rp 30 ribu, mencekik. Masa beras juga naik lagi. Buat yang mampu tidak berpengaruh, tapi buat kita yang pas-pasan tentu pusing," kata ayah dari tiga anak tersebut.
Hal senada juga disampaikan Agustian (43), salah satu pelaku usaha di kawasan Jalan Slamet Riyadi, Kecamatan Sungai Kunjang.
Ia mengatakan, lantaran harga beras mulai merangkak naik, dirinya terpaksa akan mengurangi porsi di restoran miliknya.
Baca juga: Harga Beras di Pasar Klandasan Balikpapan Melonjak, Pedagang: Padahal Stok tak Sulit
"Kalau di Pasar Segiri satu karung (25 kilogram) sudah sampai Rp 380 ribu. Kalau porsi masih sama, jelas modal enggak balik," ucapnya.
Sementara memeriksa tabel harga di sitem informasi Perdagangan Kaltim melalui data Disperindagkop dan UMKM Kaltim, harga beras mulai sedikit bergerak.
Untuk hari ini, beras medium per kilo menyentuh angka Rp 13.050, beras premium di angka Rp 14.825 dan komoditas beras termurah di angka Rp 9.750.
Sementara itu, untuk menjamin ketersediaan makanan pokok tersebut bagi masyarakat Indonesia, Perum Bulog telah merilis Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). (*)
Disdag Samarinda Akan Verifikasi Ulang Data Pedagang Pasar Segiri untuk Hindari Komplain |
![]() |
---|
Bus Trans Samarinda Tampil di Pawai Pembangunan Merupakan Uji Publik Konsep Transportasi Massal |
![]() |
---|
Baru Bebas, Residivis Narkoba Kembali Ditangkap di Samarinda, Ratusan Ekstasi Disita |
![]() |
---|
Hasil Uji Laboratorium Ompreng SPPG Samarinda Ulu 2 Ditunggu dalam 3 Hari |
![]() |
---|
Pria Pencuri Motor di Samarinda Ditangkap Warga Setelah Dipancing via Facebook |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.