Berita Samarinda Terkini
Hasil Uji Laboratorium Ompreng SPPG Samarinda Ulu 2 Ditunggu dalam 3 Hari
Samarinda Ulu 2 yang berlokasi di Jalan Juanda 6 No. 35, Kelurahan Air Hitam, Kecamatan Samarinda Ulu.
Penulis: Raynaldi Paskalis | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Samarinda Ulu 2 yang berlokasi di Jalan Juanda 6 No. 35, Kelurahan Air Hitam, Kecamatan Samarinda Ulu, tengah menunggu hasil uji laboratorium terkait ompreng atau wadah makanan yang digunakan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Pengujian laboratorium ini dilakukan pada Rabu (27/8/2025) bekerja sama dengan tim laboratorium kesehatan Pemerintah Kota Samarinda untuk memastikan keamanan wadah makanan yang dipakai.
Ketua SPPG Samarinda Ulu 2, Thiara Chikita Dewi Fortuna, saat dimintai keterangan melalui pesan WhatsApp kepada TribunKaltim.co, menjelaskan bahwa hasil uji laboratorium belum diterima.
Baca juga: Heboh Nampan Makan Bergizi Gratis Diduga Mengandung Minyak Babi, Apa Penjelasan BGN?
“Untuk hasil lab belum ada kabar dari Dinkes. Infonya keluar tiga hari setelah pengujian,” ujarnya singkat, Rabu (27/8/2025) malam.
Pengujian ini dilakukan menyusul adanya isu nasional terkait dugaan ompreng yang digunakan sebagai wadah nasi dan lauk-pauk dalam program MBG mengandung bahan berbahaya dan bahan yang tidak halal, seperti minyak babi.
Selain itu, beredar informasi yang menyebutkan bahwa ompreng tersebut berasal dari Chaoshan, China.
SPPG Samarinda Ulu 2 sendiri resmi beroperasi sejak 4 Agustus 2025.
Dalam kegiatan operasionalnya, dapur ini mampu menyediakan makanan bergizi untuk sekitar 2.330 siswa dari empat sekolah di wilayah Samarinda Ulu.
Jumlah ini direncanakan akan terus ditingkatkan hingga mencapai target 3.000 porsi per hari.
Baca juga: Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman Groundbreaking Dapur SPPG
Empat sekolah yang menjadi penerima langsung distribusi makanan bergizi dari dapur SPPG tersebut adalah SD 018 Samarinda Ulu, SD 020 Samarinda Ulu, SMP 5 Samarinda, dan SMP 7 Samarinda.
Pemilihan sekolah didasarkan pada kedekatan lokasi dengan dapur SPPG, dengan radius jangkauan sekitar 6 kilometer guna memastikan efisiensi distribusi makanan. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.