Berita Nasional Terkini
Update Bayi Tertukar di Bogor Tinggal Serumah dan Punya 3 Orang Tua, Nasib RS Pengunjung Jadi Anjlok
Inilah update terbaru, bayi tertukar di Bogor kini tinggal serumah dan punya tiga orang tua, hingga pengunjung rumah sakit anjlok.
TRIBUNKALTIM.CO - Inilah update terbaru, bayi tertukar di Bogor kini tinggal serumah dan punya tiga orang tua, hingga pengunjung rumah sakit anjlok.
Inilah nasib bayi yang tertukar di Bogor, Jawa Barat.
Kasus bayi yang tertukar di Bogor telah menyedot atensi publik baru-baru ini.
Kasus bayi tertukar di Bogor tersebut kian disorot setelah tes DNA diumumkan.
Dari tes DNA tersebut, terbukti dua bayi laki-laki itu memang tertukar.
Sebelumnya, kasus ini terungkap setelah pasangan suami istri (pasutri) Siti Maulia (37) dan M Thabrani (52) menemukan ada hal ganjil sepulang dari Rumah Sakit (RS) Sentosa Kemang Bogor pada 18 Juli 2022.
Baca juga: Berpelukan usai 2 Bayi di Bogor Dinyatakan Tertukar, Siti Mauliah Bisikkan Pesan Khusus kepada Dian
Pasutri itu menduga bahwa bayi yang mereka bawa pulang bukan darah daging mereka.
Salah satu kecurigaannya berasal dari nama pada gelang penanda bayi.
Pada gelang tersebut, bukan tertulis nama Siti Maulia.
Melainkan nama Nyonya Dian, warga Tajur Halang, Kabupaten Bogor.
Siti Maulia juga merasa bahwa bayi yang ia bawa pulang berbeda dengan bayi yang pertama kali ia susui.
Sekian lama berjuang, akhirnya Siti Maulia dan suami berhasil mendapatkan jawaban yang diinginkan.
Terbukti bahwa anak yang ia rawat selama satu tahun tersebut bukanlah anak kandungnya sendiri.
Berdasarkan hasil tes DNA, terbukti bahwa bayi GL dan GB memang tertukar.
"99,99 persen berdasarkan data yang diberikan Kapuslabfor bahwa anak tersebut memang tertukar," kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro saat rilis hasil tes DNA bayi tertukar pada Jumat (25/8/2023) malam, dilansir Surya.co.id dari TribunnewsBogor.com.
Lalu bagaimana nasib bayi tertukar ini sekarang?
Belakangan diketahui jika bayi tertukar di Bogor ini bakal tinggal bersama selama satu bulan ke depan.
Polisi memfasilitasi rumah bersama bagi kedua ibu bayi tertukar itu saat proses tahapan pengembalian ke orangtua biologis atau kandung.
Baca juga: Terbaru! Tahapan Pengembalian Bayi Tertukar di Bogor, Disiapkan Rumah Bersama Orang Tua Biologis
Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro mengatakan, proses pengembalian dua bayi tertukar kepada ibu kandungnya masing-masing akan dilakukan bertahap.
Bayi laki-laki berinisial GL dan GB itu akan diserahkan atau dikembalikan dalam satu bulan ke depan.
Oleh karena itu, rumah bersama dibuat guna mempererat ikatan atau bonding antara bayi dengan ibu kandungnya.
"Proses satu bulan lebih ini, nanti adalah kita akan membuat rumah bersama. Sudah diputuskan di rapat mediasi bahwa rumah bersama itu ada di Polres Bogor," ungkapnya.
Rumah bersama itu akan menjadi tempat penyesuaian lingkungan baru bagi kedua bayi untuk kemudian didekatkan dengan ibu kandung masing-masing.
Rio menyampaikan, tahapan penyelesaian dari kasus ini harus dimulai dari sisi pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak.
Setelah itu, pengembalian anak dari Ibu Situ Mauliah ke Dian demikian juga sebaliknya baru bisa tercapai.
"Sudah dibuat kesepakatan tentang jadwal per jadwal, tanggal per tanggal seperti time line agar proses bonding antara orangtua dengan si anak terjalin satu sama lain," kata Rio.
"Alhamdulillah hari ini bertambah satu anak, dan bertambah satu ayah serta bertambah satu ibu," lanjutnya.
Punya 3 Orang Tua
Saat ini, 2 bayi tertukar itu mempunyai tiga orangtua sekaligus.
Selain 2 dua orangtuanya juga Polres Bogor yang kini menjadi orangtua angkat kedua bayi tersebut.
Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro menjelaskan, selain orangtua kandungnya, Polres Bogor akan ikut bertanggung jawab terhadap tumbuh kembang kedua anak yang tertukar ini.
"Dua anak tersebut atas izin Bapak Kapolda, kami angkat menjadi anak angkat Polres Bogor," kata AKBP Rio Wahyu Anggoro.
Segala tanggung jawab terhadap kedua anak ini, kata Rio, adalah tanggung jawab ketiga orang tuanya, yaitu masing-masing ayah biologisnya dan Polres Bogor.
Baca juga: Tahapan Pengembalian Bayi Tertukar di Bogor Butuh Sebulan, Ini Nasib Perawat dan Bidan yang Lalai
Pengunjung RS Langsung Anjlok
Imbas kasus bayi tertukar, rumah sakit tempat bersalin Siti Maulia dan Dian terkena dampak hebat,
Dilansir Surya.co.id dari TribunnewsBogor.com, pengunjung yang datang untuk pelayanan kesehatan ke rumah sakit langsung anjlok.
Hal tersebut diakui oleh Juru Bicara Rumah Sakit Sentosa, Gregg Djako.
"Jelas dampaknya sangat dirasakan, pasien menurun jauh," kata Gregg Djako kepada wartawan, Minggu (27/8/2023).
Dia mengatakan bahwa karena kasus ini pihaknya kini menjadi sorotan dan ini merupakan sanksi sosial yang harus diterima.
Namun, kata dia, di rumah sakit ini ada 300 lebih karyawan yang juga perlu jadi perhatian semua pihak.
"Kita harus akui ada 300 lebih karyawan yang bekerja di dalamnya, menggantungkan hidupnya di situ bersama keluarganya," kata Gregg Djako.
Bagaimana ini pun juga, kata dia, peristiwa bayi tertukar ini adalah hal yang juga tak diharapkan oleh pihak rumah sakit.
"Tidak ada niat sedikitpun dari orang atau pegawai atau RS sekalipun untuk membuat peristiwa ini terjadi," ujar Gregg Djako.
Terkait kejadian bayi tertukar ini, kata dia, ada 5 tanaga kesehatan yang sementara ini masih dinonaktifkan sebagai tenaga kesehatan.
Dia mengaku masih menunggu perkembangan kasus ini ke depannya seperti apa.
"Mereka untuk sementara dinonaktifkan sebagai tenaga kesehatan, untuk sementara secara administrasi artinya tidak melayani kesehatan. Kami melihat perkembangan kasus ini sejauh mana," ungkapnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul NASIB TERBARU Bayi Tertukar di Bogor Kini Tinggal Serumah dan Punya 3 Ortu, Pengunjung RS Anjlok.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.