Berita Kutim Terkini

Buaya Badas Hitam di Kutim Beri Dampak Positif Bagi Warga Sekitar

Sebab, Perairan Mesangat merupakan satu-satunya habitat di alam yang masih ada habitat Buaya Badas Hitam

Penulis: Nurila Firdaus | Editor: Budi Susilo
HO/Yayasan Ulin
Ilustrasi Buaya Badas Hitam di Perairan Mesangat, Kutai Timur dijaga kelestariannya oleh Yayasan Ulin. Perairan Mesangat merupakan satu-satunya habitat di alam yang masih ada habitat Buaya Badas Hitam. 

Di dalam regulasi hanya tercantum buaya harus dilindungi namun tidak ada upaya menangani saat habitat buaya menjadi berlebih.

"Jadi kita hanya diminta untuk melindungi habitat buaya, tetapi saat buaya populasinya meningkat," katanya.

"Kita tidak memiliki regulasi bagaimana cara menanganinya sehingga beberapa kasus terjadi konflik dengan manusia," tuturnya.

Oleh sebab itu, keberadaan buaya di Kutai Timur juga menjadi dilematis bagi masyarakat, ada dampak positif dan ada juga dampak negatif.

Ilustrasi suasana penangkapan buaya badas di Jl Raja Alam I, Gang Buaya Badas, Sambaliung, Kabupaten Berau.
Ilustrasi suasana penangkapan buaya badas di Jl Raja Alam I, Gang Buaya Badas, Sambaliung, Kabupaten Berau. (Tribunkaltim.co/Ikbal Nurkarim)

Memang harus ada evaluasi, khususnya kanal-kanal di perkotaan yang terhubung dengan sungai.

Tata ruang wilayah pemukiman dan habitat buaya dipisah serta evaluasi penanganan.

"Jika habitat buaya menjadi berlebih," tuturnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved