Berita Ekbis Terkini

Beban Bunga Utang RI Hampir Menyentuh Rp 500 T, Jumlah Utang Pemerintah dari Tahun 2014 - 2023

Beban bunga utang Indonesia hampir menyentuh Rp 500 triliun, berikut jumlah utang Pemerintahan Presiden Jokowi tahun 2014 - 2023.

Editor: Amalia Husnul A
YouTube.com/Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo mebacakan sambutan dalam acara pembukaan Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Nasional di Istana Negara, Jakarta, Kamis (31/8/2023). Beban bunga utang Indonesia hampir menyentuh Rp 500 triliun, berikut jumlah utang Pemerintahan Presiden Jokowi tahun 2014 - 2023. 

Sudah lima tahun terakhir ini, porsi pembayaran bunga utang dalam komponen belanja pemerintah pusat di APBN terus melonjak signifikan.

Sebagai perbandingan, pada tahun 2019, porsi pembayaran bunga utang pemerintah masih Rp 275,5 triliun.

Jumlah itu meningkat menjadi Rp 314 triliun pada 2020, naik menjadi Rp 343,4 triliun pada 2021, meningkat ke Rp 386,3 triliun pada 2022, melonjak ke Rp 437,4 triliun pada outlook 2023, dan kini ditargetkan mencapai Rp 497,3 triliun pada RAPBN 2024.

Belanja bunga utang tahun depan itu terdiri dari pembayaran bunga utang dalam negeri sebesar Rp 456,8 triliun dan pembayaran bunga utang luar negeri Rp 40,4 triliun.

Besaran itu mencakup 20,3 persen dari total belanja pemerintah pusat senilai Rp 2.446,5 triliun, serta menduduki porsi belanja tertinggi di antara jenis belanja lainnya seperti belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, belanja subsidi, belanja hibah, dan belanja bantuan sosial.

Baca juga: NEWS VIDEO Sri Mulyani Senang Utang Negara Jadi Perhatian Masyarakat

Sebelum ini, pembayaran bunga utang biasanya tidak menduduki porsi terbesar dalam komponen belanja pemerintah pusat.

Posisi tertinggi itu biasanya dialokasikan untuk belanja pegawai dan belanja barang.

Namun, mulai tahun 2023, kebutuhan membayar bunga utang melonjak hingga menduduki porsi belanja tertinggi.

Utang Pemerintah Jokowi dari tahun ke tahun

Apabila dirunut ke belakang, di akhir tahun 2014 atau masa peralihan dari pemerintahan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) menuju pemerintahan Presiden Jokowi, jumlah utang pemerintah tercatat yakni sebesar Rp 2.608.78 triliun dengan rasio utang terhadap PDB sebesar 24,7 persen.

Utang pemerintah di era Presiden Jokowi memang terus mengalami kenaikan, baik di periode pertama maupun periode kedua pemerintahannya.

Artinya, lonjakan utang memang sudah terjadi jauh sebelum pandemi Covid-19.

Sebelum Jokowi menjadi Presiden RI menjelang kontestasi Pilpres, tim kampanyenya dalam beberapa kesempatan melontarkan wacana untuk mengurangi jumlah utang pemerintah.

Namun, bukannya berkurang, utang pemerintah justru terus mengalami kenaikan.

Bahkan, dalam kurun waktu 2014 hingga 2019 atau periode pertama, pemerintah sudah mencetak utang baru sebesar Rp 4.016 triliun.

Baca juga: Tembus Rp 6.713 Triliun, Utang Pemerintah Era Jokowi Membengkak, Sri Mulyani Sebut Masih Mampu Bayar

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved