Berita Kukar Terkini

80 Warga Kutai Kartanegara Belajar Bikin Kue Keroncong Khas Teluk Dalam

Sebanyak 80 warga Kutai Kartanegara mengikuti pelatihan kewirausahaan tata Boga, pembuatan kue Serabi, Putu Labu dan kue Keroncong

TRIBUNKALTIM.CO/HO
Puluhan warga Kutai Kartanegara mengikuti pelatihan kewirausahaan tata Boga, pembuatan kue Serabi, Putu Labu dan kue Keroncong.TRIBUNKALTIM.CO/HO 

Mereka sudah berjualan sejak puluhan tahun lalu dan menjadi mata pencaharian utama bagi sebagian warga desa.

Baca juga: 5 Rekomendasi Kuliner Malam di Pekalongan yang Super Enak, Alamat Ayam Gepuk Super Lezat

“Kue keroncong ini sudah menjadi ciri khas Desa Teluk Dalam. Banyak wisatawan yang singgah untuk membeli kue ini sebagai oleh-oleh,” kata Supian awal Mei 2023.

Menurut Supian, pemerintah desa pun telah merencanakan pusat kuliner keroncong di Tenggarong Seberang.

Hal ini dimaksudkan agar kue keroncong makin eksis di pasaran dan menarik lebih banyak pengunjung.

“Agar UMKM kue keroncong semakin menggeliat, kami ingin menata tempat sehingga bisa menjadi kampung wisata kuliner,” ujarnya.

Penataan tempat ini merupakan salah satu upaya pemerintah desa dalam meminimalisir kemacetan di kawasan Desa Teluk Dalam.

Pasalnya, banyak pembeli yang berhenti di pinggir jalan untuk membeli kue keroncong sehingga mengganggu arus lalu lintas.

Pemerintah desa sudah berkordinasi dengan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kutai Kartanegara dan mengusulkan, agar kuliner keroncong ditata di kawasan gedung Putri Karang Melenu (PKM), sebuah gedung serbaguna milik pemerintah kabupaten yang berada di dekat desa.

Sembari berjalan, Pemerintah Desa Teluk Dalam terus melakukan sosialisasi kepada seluruh pedagang kue keroncong untuk menyamakan warna rombong atau gerobaknya.

Tujuannya adalah untuk menciptakan keseragaman dan keindahan visual bagi para pembeli.

“Kami melihat potensi perputaran ekonomi yang besar untuk kemajuan warga desa. Semoga dengan bantuan berbagai pihak, rencana ini segera terwujud,” ujar Supian.

Potensi ekonomi yang dimaksud Supian memang benar adanya. Penghasilan seorang pedagang keroncong, dapat dijadikan acuan. Rata-rata pedagang keroncong memperoleh Rp 70-100 ribu sehari.

Jika ada 50 pedagang dengan pendapatan rata-rata seperti itu, perputaran uang hanya dari kue keroncong di Teluk Dalam menembus Rp 3,5 juta sehari atau setara Rp 105 juta sebulan. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved