Pilpres 2024
Tak Ada Kalimat Perpisahan untuk Ganjar Pranowo, Gibran Mengaku Bakal Lebih Sering Ketemu
Per Selasa (5/9) hari ini, Ganjar Pranowo resmi tak lagi menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.
Pertemuan tersebut diunggah di akun Instagram Puan Maharani.
Dari postingan itu, juga bisa dilihat Puan Maharani ingin menyampaikan pesan bahwa Gibran Rakabuming Raka masih merupakan kader PDIP.
Pesan itu ingin disampaikan ke publik dan termasuk ke kalangan politisi.
"Momen pertemuan itu ingin disampaikan bukan hanya ke publik, tetapi ke kalangan politisi bahwa bagaimana pun itu Gibran kader PDIP. Itu pesan yang pasti ingin ditangkap, apalagi ini kan tidak ada pernyataan apapun soal Cawapres dan seterusnya, meskipun bisa jadi obrolan itu ada," tuturnya.
Baca juga: Bawaslu Proses Video Gibran, Bobby, dan Elite PDIP Ajak Masyarakat Coblos Ganjar Pranowo
Arya Budi menyampaikan Gibran Rakabuming Raka sebenarnya representasi penting dari ayahnya yakni Joko Widodo yang saat ini menjabat sebagai Presiden.
"Mengakses Presiden ini kan tidak mudah, dan kalaupun bisa diakses belum tentu pendukung politik dari Jokowi itu bisa dibaca dan yes or no Jokowi itu juga hampir selalu bersayap ya. Karena dia (Joko Widodo) berusaha menempatkan diri sebagai presiden seluruh rakyat, seluruh partai, bukan hanya satu partai bukan hanya rakyat tertentu," urainya.
Sehingga banyak politisi termasuk kader PDIP juga yang menggunakan Gibran sebagai pintu masuk agar pemilih Joko Widodo itu tetap berada atau bergeser ke pemilih mereka.
Arya Budi mengungkapkan, hal itu penting, karena PDIP bagaimana pun juga suaranya maupun capresnya Ganjar Pranowo dibangun bukan hanya oleh simpatisan PDIP dan simpatisan nasionalis.
Melainkan juga oleh orang-orang yang memilih atau yang puas dengan kinerja dari Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Gibran Tanggapi Santai soal Laporan Dugaan KKN dan Pencucian Uang ke KPK: Silahkan Buktikan Saja
"Karena tesis pertama mengakses Jokowi itu tidak mudah dan belum tentu ketika bisa diakses itu Jokowi berpihak dengan yang dia temui, nah itu adalah pesan bagaimana pemilih Jokowi itu tetap bisa dirawat oleh misalnya Puan sebagai kader PDIP maupun ada capres Ganjar di sana," ucapnya.
"Nah Gibran bagaimana pun apalagi di depan relawan Jokowi, Gibran juga sekarang juga berusaha merawat relawan dia sendiri itu berada di dalam jangkauan PDIP. Dan Itu yang ingin disampaikan, jadi Dia (Gibran) menjadi simbol representasi politik dari kelompok pemilih yang simpatik terhadap Jokowi," imbuhnya.
Arya Budi mengungkapkan bisa jadi pertemuan tersebut juga momentum penting untuk mengkonsolidasikan cawapres yang mendampingi Ganjar Pranowo. Namun hal ini masih spekulatif, sebab tidak muncul di dalam postingan IG Puan Maharani.
"Saya pikir pembicaraan itu bisa jadi muncul tapi ini spekulatif karena itu tidak muncul di dalam panggung depan, di sosial media. Tapi seiring dengan bergulirnya proses Mahkamah Konstitusi, kemudian politisi yang berada di kubu Prabowo juga menyebut nama Gibran kemudian politisi di PDIP, Puan sendiri kalau enggak salah pernah mengatakan jika MK mengetuk palu bisa jadi Gibran opsi juga," ucapnya.
Di sisi lain, Arya Budi menjelaskan proporsi demografi pemilih di 2024 banyak kelompok muda.
Baca juga: Jawaban Anak Jokowi soal Cawapres hingga Baliho Prabowo - Gibran Tersebar di NTT, Gerindra: Biasa
Jadi Gibran selain sebagai anak presiden, posisinya adalah walikota Solo yang secara usia mampu mewakili kelompok pemilih muda milenial.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.