Berita Nasional Terkini

Kapan Hujan Turun? Cek Prakiraan Musim Hujan 2023 BMKG dan Akhir Kemarau Bulan Apa

Terjawab sudah kapan hujan turun? Cek prakiraan musim hujan 2023 BMKG dan akhir kemarau bulan apa.

|
Editor: Doan Pardede
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO
MUSIM HUJAN 2023 - Ilustrasi pengguna kendaraan motor saat cuaca hujan di Kota Samarinda Kalimantan Timur, Kamis (26/11/2020). Terjawab sudah kapan hujan turun? Cek prakiraan musim hujan 2023 BMKG dan akhir kemarau bulan apa. 

TRIBUNKALTIM.CO - Hujan yang tak kunjung tiba membuat masyarakat terus bertanya kapan musim hujan tiba di 2023 ini.

Ulasan seputar musim hujan bulan apa, prakiraan musim hujan 2023, kapan hujan turun September 2023 atau kapan musim hujan 2023 masih terus menjadi sorotan.

Pertanyaan tersebut mengemuka menyusul kemarau yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan puncak musim kemarau terjadi pada bulan Juli-Agustus 2023.

Saat itu, jumlah zona musim mencapai 72,53 persen.

"Secara umum puncak musim kemarau 2023 di sebagian besar wilayah Indonesia diprakirakan terjadi pada periode Juli-Agustus 2023 dengan jumlah zona musim mencapai 72,53 persen," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, dalam siaran pers, Rabu (5/7/2023) lalu, seperti dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Terjawab Sudah Kapan Musim Hujan 2023? Begini Prediksi BMKG soal Waktu Kemarau Berakhir

Guswanto mengatakan, 60 persen wilayah yang sudah memasuki musim kemarau, yaitu sebagian besar Aceh, Sumatra Utara, Riau, Bengkulu, Sumatra Selatan, Bangka Belitung bagian selatan, Lampung, Banten, dan DKI Jakarta.

Kemudian, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Tengah bagian selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur bagian selatan, Gorontalo, Sulawesi Tengah bagian utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara bagian selatan, Maluku Utara, dan Papua bagian selatan.

Guswanto mengatakan, masuknya musim kemarau disertai dengan munculnya fenomena el nino mulai dengan kategori Lemah pada pertengahan tahun 2023.

El Nino merupakan suatu fenomena atmosfer skala global yang dapat berdampak pada pengurangan curah hujan di sebagian wilayah Indonesia.

"Fenomena el nino di bulan Juni 2023 masih berada pada kategori lemah dan diprakirakan dapat meningkat mencapai kategori moderat sampai Oktober 2023 dengan kecenderungan menurun menuju intensitas lemah pada November 2023," ujar Guswanto.

Karena el nino masih lemah, BMKG mengidentifikasi masih terdapat hujan yang turun di beberapa wilayah dengan beberapa kategori.

Guswanto mengungkapkan, beberapa wilayah bahkan masih dilanda hujan kategori lebat hingga sangat lebat.

Wilayah-wilayah tersebut, yaitu sebagian wilayah Kepulauan Riau, Jambi, Kalimantan Barat, dan Bali.

Sedangkan hujan ringan sampai sedang terjadi di sebagian Aceh, Riau, Sumatra Selatan, dan Bangka Belitung.

Kemudian, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku, Gorontalo, dan Papua.

"Perlu dipahami bahwa cuaca dan iklim di wilayah Indonesia itu dipicu oleh berbagai faktor dinamika atmosfer, mulai dari skala global hingga regional dan lokal. Hingga awal Juli, faktor dinamika atmosfer global yang aktif adalah el nino dengan kategori lemah," kata Guswanto.

Baca juga: Kaltim jadi Tujuan Wisata Favorit karena Satwa Liar dan Hutan Hujan Lebat

PREDIKSI HUJAN BULAN SEPTEMBER HINGGA NOVEMBER 2023

A. Prediksi Curah Hujan Bulan September - November2023

Dikutip dari bmkg.go.id, pada bulan September hingga November2023 mendatang, wilayah Indonesia umumnya diprakirakan mengalami curah hujan kategori rendah hingga menengah.

Pada bulan September2023, sejumlah 53,73 persen wilayah Indonesia diprakirakan mengalami curah hujan kategori rendah (0 –100 mm/bulan), 43,33 persen diprakirakan menengah (100 –300 mm/bulan) dan 2,94 persen diprakirakan mengalami curah hujan kategori tinggi hingga sangat tinggi (>300 mm/bulan). 

Pada bulan Oktober2023, sejumlah 37,48 persen wilayah Indonesia diprakirakan mengalami curah hujan kategori rendah, 55,53 persen diprakirakan menengah dan 6,99 persen diprakirakan tinggi hingga sangat tinggi.

Sedangkan pada bulan November2023, sejumlah 13,49 persen wilayah Indonesia diprakirakan mengalami curah hujan kategori rendah, 70,89 persen diprakirakan menengah dan 15,62 persen diprakirakan tinggi hingga sangat tinggi.

B. Prediksi Sifat Hujan Bulan September-November2023

Pada bulan September hingga November2023 mendatang wilayah Indonesia umumnya diprakirakan mengalami hujan yang bersifat Normal hingga Bawah Normal.

Pada bulan September2023, sejumlah 73,45 persen wilayah Indonesia diprakirakan mengalami hujan yang bersifat lebih kering daripada normalnya (Bawah Normal atau BN), 19,35 persen diprakirakan mirip dengan normalnya (Normal atau N) dan 7,21 persen diprakirakan lebih basah daripada normalnya (Atas Normal atau AN).

Pada bulan Oktober2023, sejumlah 72,89 persen wilayah Indonesia diprakirakan memiliki hujan Bawah Normal, 23,06 persen diprakirakan Normal dan 4,06 persen diprakirakan Atas Normal.

Sedangkan pada bulan November2023, sejumlah 57,56 persen wilayah Indonesia diprakirakan mengalami hujan bersifat Bawah Normal, 40,93 persen diprakirakan Normal dan 1,52 persen diprakirakan Atas Normal.

Baca juga: Sumber Air Darurat di Daerah Minim Irigasi Penajam Paser Utara Kala Kemarau

Tips Menghadapi Cuaca Panas dan Gejala yang Perlu Diwaspadai

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, jika sering terpapar cuaca panas, seseorang akan mengalami masalah kesehatan atau penyakit, yakni heatstroke.

"(Dampak cuaca panas bagi tubuh) heatstroke namanya," ungkap Nadia kepada Kompas.com, Rabu (26/4/2023).

Heatstroke merupakan kondisi ketika tubuh tidak dapat mengontrol suhu badan. Ini merupakan kondisi paling berat akibat cuaca panas.

Selain itu, dampak lain dari cuaca panas bagi tubuh adalah dehidrasi.

Dehidrasi merupakan kondisi ketidakseimbangan yang ditandai dengan defisiensi atau kekurangan cairan dan elektrolit.

Oleh karena itu, alangkah baiknya untuk mengetahui tips atau cara menghadapi cuaca panas.

Tips tersebut berguna agar seseorang tidak menderita penyakit atau masalah kesehatan akibat cuaca panas.

Lantas, bagaimana tips menghadapi cuaca panas yang sedang melanda Indonesia?

Berikut tips menghadapi cuaca panas dari Kemenkes dikutip dari unggahan akun resminya:

- Cegah dehidrasi dengan minum air yang banyak, jangan menunggu haus.

- Hindari minuman berkafein, minuman berenergi, alkohol, dan minuman manis.

- Hindari kontak dengan sinar matahari secara langsung, gunakan topi atau payung.

- Memakai bahu yang berbahan ringan dan longgar.

- Hindari menggunakan baju berwarna gelap agar tidak menyerap panas.

- Jangan meninggalkan siapapun di dalam kendaraan dalam kondisi parkir baik dengan jendela terbuka maupun tertutup.

- Gunakan sunscreen minimal 30 SPF pada kulit yang tidak tertutup oleh baju sebelum keluar rumah.

- Sediakan botol semprot air yang dingin di dalam kendaraan.

Kemenkes juga memaparkan berbagai gejala yang perlu diwaspadai karena cuaca panas, antara lain:

- Keringat berlebih.

- Kulit terasa panas dan kering.

- Rasa berdebar atau jantung terasa berdetak lebih cepat.

- Kulit terlihat pucat.

- Kram pada kaki maupun abdomen.

- Mual, muntah, pusing. Urin yang sedikit dan berwarna kuning pekat.

"Jika muncul gejala tersebut, dinginkan tubuh dengan kain basah atau sponge basah pada pergelangan tangan, leher, dan lipatan tubuh lainnya serta banyak minum air," tulis keterangan Kemenkes dalam unggahan tersebut.

"Jika masih bergejala, segera kunjungi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan," lanjutnya.

Itulah tadi ulasan kapan hujan turun, prakiraan musim hujan 2023 BMKG dan akhir kemarau bulan apa. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

*Redaksi: Berita ini telah dilakukan penyuntingan untuk meluruskan informasi yang kurang tepat.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved