Berita Balikpapan Terkini

Manfaatkan Gas Metana dari Sampah di Rumah Warga Balikpapan, Upaya Redam Efek Rumah Kaca Lewat EBT

TPA Manggar di Balikpapan, Kalimantan Timur, berhasil memanfaatkan gas metan dari sampah untuk menghasilkan energi baru terbarukan (EBT)

TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD ZEIN RAHMATULLAH
Pengembang gas metana dari sampah, Suyono, mendemonstrasikan penyalaan kompor melalui jaringan gas TPA Manggar. TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD ZEIN RAHMATULLAH 

Suyono mencari solusi dalam buku-buku referensi. Pada tahun 2014, dia meminta bantuan Pertamina Hulu Mahakam untuk mengolah sampah di TPA Manggar menjadi barang yang bermanfaat.

Permintaannya adalah pipa yang bisa meningkatkan distribusi gas. Pertamina Hulu Mahakam merespons dengan cepat dengan mengirimkan pipa vertikal dan horizontal ke TPA Manggar.

Setelah pipa-pipa tersebut terpasang, distribusi gas metana dari sampah menjadi lancar, dan cakupan distribusi semakin meluas.

Hasil kerja sama ini melahirkan program inovatif yang dikenal sebagai Waste to Energy for Community atau Wasteco.

"Dulu, hanya sedikit rumah yang menerima gas dari TPA. Sekarang, pada tahun 2023, ada 305 rumah yang menikmatinya," ungkap Suyono.

Kata dia, kini lebih dari 300 pipa penyaluran gas telah terpasang di rumah-rumah warga dengan jangkauan mencapai 7 kilometer dari TPA Manggar.

Inisiatif Suyono bukan hanya menghasilkan energi terbarukan, tetapi juga mengurangi bau tak sedap yang dihasilkan oleh sampah, serta menjaga ketenangan aktivitas warga.

"Pengolahan gas metana ini menggunakan 30 persen sampah," ungkapnya.

Suyono juga menjelaskan tentang iuran sebesar Rp 10 ribu yang dikumpulkan. Uang ini digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk membayar para pengolah sampah menjadi gas metana dengan bayaran Rp 600 ribu per bulan.

Selain itu, uang iuran juga digunakan untuk pemeliharaan dan pengembangan pabrik pengolahan, termasuk penggantian dan penambahan pipa.

"Saya berharap, seluruh warga Balikpapan dapat menikmati manfaat gas metana dari sampah ini," tambahnya, menggambarkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan dan masyarakat.

Dengan usaha keras Suyono, energi terbarukan dari sampah telah membawa manfaat besar bagi komunitasnya dan menunjukkan potensi luar biasa dalam mengatasi masalah sampah sekaligus menyediakan sumber energi yang berkelanjutan.

Pemanfaatan gas metana dari sampah merupakan salah satu bentuk pengembangan energi baru terbarukan (EBT).

EBT merupakan sumber energi yang tidak akan habis dan ramah lingkungan.

Menurut Manajer Penelitian IESR (Institute for Essential Service Reform), Julius Christian, gas metana yang dihasilkan dari timbunan sampah di landfill dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif, seperti untuk pembangkit listrik, memasak, atau bahan bakar kendaraan.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved