Pilpres 2024

FPI dan Habib Rizieq Tak Spesial Bagi Anies Baswedan? Pasangan Cak Imin Akui Dekat ke Semua Ormas

FPI dan Habib Rizieq tak spesial bagi Anies Baswedan? Pasangan Cak Imin akui dekat ke semua ormas

Editor: Rafan Arif Dwinanto
ISTIMEWA
Habib Rizieq Shihab berfoto bersama Anies Rasyid Baswedan di Petamburan, Jakarta Pusat pada Jumat (7/10/2022). FPI dan Habib Rizieq tak spesial bagi Anies Baswedan? Pasangan Cak Imin akui dekat ke semua ormas 

TRIBUNKALTIM.CO - Kedekatan Anies Baswedan dengan Front Pembela Islam atau FPI, termasuk Habib Rizieq Shihab kembali disorot.

Diketahui, Anies Baswedan kini maju ke Pilpres 2024 berpasangan dengan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Anies Baswedan pun angkat suara saat ditanya kedekatannya dengan Habib Rizieq dan FPI.

Dari jawabannya, Anies mengaku dekat dengan semua organisasi sebagai gubernur.

Dengan demikian, FPI dinilai Anies sama seperti organisasi lainnya.

Diketahui, kini FPI sudah dibubarkan oleh Pemerintah.

Baca juga: Anies-Cak Imin Ubah Peta Politik, Sinyal Mega-Hasto Duetkan Ridwan Kamil dengan Ganjar Makin Kuat

Baca juga: Sosok KH Thoifur, Ulama Karismatik yang Jodohkan Anies Baswedan-Cak Imin, Punya Karomah Luar Biasa

Jawaban Anies soal kedekatannya dengan FPI diketahui melalui potongan video yang ia unggah di akun Instagramnya, @aniesbaswedan, Kamis (7/9/2023).

Dalam video itu, Anies mendapat pertanyaan yang disampaikan dalam sebuah forum.

Anies ditanya mengenai dirinya yang sering dikaitkan dengan FPI dan Habib Rizieq Shihab.

"Pak Anies sering dikaitkan dengan FPI dan punya kedekatan dengan HRS, apa anda mendukung FPI," kata presenter acara tersebut yang membacakan pertanyaan.

Tidak dijelaskan, kapan dan dimana acara tersebut berlangsung.

Menjawab pertanyaan tersebut, Anies tidak menjawab secara spesifik.

Anies mengatakan dirinya dengan semua organisasi yang ada di Jakarta baik yang berbasis agama Islam, Kristen, Hindu atau Buddha.

Dikatakannya, semua organisasi itu dijangkau oleh Anies.

Saat kampanye Pilkada DKI Jakarta tahun 2016-2017, Anies mengaku mengunjungi semua tokoh agama.

Namun, dikatakan Anies, hanya kunjungan ke FPI yang mendapat pemberitaan sangat besar.

"Tetapi hanya kunjungan FPI yang menjadi berita yang luar biasa besar.

Ketika saya bertemu dengan komunitas Katolik, komunitas Hindu, komunitas Budha itu tidak menjadi eksposur yang besar," katanya.

Soal dukungan ke FPI, Anies juga memberi jawaban yang tidak gamblang.

Semasa menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies sebagai Gubernur mendukung semua organisasi yang memiliki legalitas dari Pemprov DKI Jakarta.

"Bukan saya pribadi tapi Gubernur.

Tugas gubernur adalah berkomunikasi dengan semua, memfasilitasi dengan semua dan harus menerapkan prinsip kesetaraan di dalam membuat kebijakan.

Tidak berat sebelah. Untuk semua kelompok baik agama, etnis, suku," terangnya.

Baca juga: Kode Ridwan Kamil Bakal Jadi Cawapres, Jokowi Sarankan PDIP Pasangkan Ganjar dengan Eks Gub Jabar

PA 212 Tak Dukung Anies-Cak Imin

Akhirnya Persaudaran Alumnin 212 akhirnya angkat bicara di bursa capres/cawapres jelang pendaftaran Pilpres 2024

Terbaru Wasekjen Persaudaraan Alumni 212, Novel Bamukmin mengatakan Anies Baswedan dan Cak Imin bukan pasangan yang mewakili umat dan ulama

Ya, Keputusan Anies Baswedan yang menyetujui Cak Imin sebagai cawapresnya menuai sorotan.

Novel Bamukmin menyayangkan keputusan tersebut.

Sebab menurutnya, Cak Imin sangat berambisi sebagai cawapres dan menurutnya Cak Imin bukan representasi ulama seperti klaim Cak Imin.

Novel Bamukmin menyayangkan hal itu karena Cak Imin terbukti pernah tersangkut kasus korupsi.

Novel Bamukmin mengatakan, seharusnya Anies memeriksa betul rekam jejak Cak Imin sebagai politikus.

"Cak Imin seorang politikus yang memang berambisi menjadi cawapres. Dan isunya KPK akan segera memeriksa Imin karena kasus dugaan korupsi terkait TKI," kata Novel Bamukmin dalam keterangannya dikutip, Senin (4/9/2023).

Novel Bamukmin menilai Cak Imin sebagai pendamping Anies justru mencoreng proses pencapresan Anies Baswedan.

"Jelas ini mencoreng pencapresan Anies," tambahnya.

Menurut Novel, Cak Imin juga bukan sosok yang bisa mewakili ulama dan dibutuhkan sebagai pendamping Anies.

Novel menilai pasangan Anies-Imin bukan sosok pasangan capres-cawapres yang bisa mewakili umat Islam.

"Ini jauh dari harapan umat dan jelas bukan representasi dari ulama," katanya.

Oleh karena itu Novel Bamukmin memastikan masih berpegangan pada komando Habib Rizieq Shihab terkait siapa pasangan capres-cawapres yang akan didukung PA 212 nanti.

Baca juga: Cerita Yunus, Alumni Ponpes Tebu Ireng, Pergi Haji Naik Sepeda, Sempat Jalan Kaki dari Oman-Riyadh

"Untuk capres dan cawapres hanya ikut komando IB HRS," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua PBNU, Gus Yahya juga telah membantah klaim PKB yang menyebut duet Anies-Cak Imin mendapat restu dari para kiai NU.

Gus Yahya pun telah menekankan, bahwa PBNU tidak menunjuk atau mendukung calon presiden tertentu dalam Pilpres 2024.

NU Bantah Restui Anies-Cak Imin

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya membantah klaim Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang menyebut pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mendapat restu dari para kiai NU.

Sebelumnya, Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKB mengklaim mendapat restu kelompok kiai dari NU untuk menggandengkan Anies Baswedan dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai duet pasangan capres dan cawapres di Pilpres 2024.

"Sejak 3 hari lalu, kami sudah sowan ke sejumlah kiai dan ulama NU. Hasilnya mereka setuju dan 'Budal Gus'," kata Sekjen PKB Hasanudin Wahid seusai rapat pleno DPP PKB finalisasi Anies-Cak Imin di kantor DPW PKB Jatim di Surabaya, Jumat (1/9/2023).

Namun Hasanudin enggan menyebut siapa saja nama ulama dan kiai NU yang dimaksud "Budal Gus" itu.

"Budal Gus" dalam istilah Jawa bisa diartikan "Berangkat Gus", yakni mempersilakan Muhaimin Iskandar untuk maju sebagai cawapres Anies Baswedan pada Pilpres 2024.

Seperti diketahui, deklarasi pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon Presiden dan Wakil Presiden berlangsung di Hotel Majapahit Surabaya, Sabtu (2/9/2023).

Acara tersebut dihadiri beberapa tokoh, baik sejumlah kepala daerah, menteri, artis, hingga kiai.

Dari NasDem yang hadir sebagai tamu, diantaranya presenter Ramzi hingga Muhammad Farhan.

Ada juga Ketua Dewan Pakar DPP NasDem yang juga Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, Siti Nurbaya, Wakil Ketua MPR RI Fraksi NasDem Lestari Moerdijat, hingga Gubernur NTT Victor Laiskodat.

Baca juga: Jadi Cawapres Anies, Cak Imin Terancam Dikudeta dari Ketua Umum PKB, Pengamat: Ada yang Intervensi

PKB sebagai tuan rumah juga menyambut dengan kekuatan tak kalah optimal.

Beberapa tokoh yang hadir di antaranya, Ketua DPP PKB yang juga Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDTT) Abdul Halim Iskandar, Wakil Ketua MPR Fraksi PKB Jazilul Fawaid, artis Arzety Bilbina, hingga beberapa kepala daerah dari PKB.

Dari kalangan pesantren, hadir di antaranya KH Ubaidillah Faqih (Gus Ubed) dan KH Maksum Faqih (Gus Maksum) dari Pondok Pesantren Langitan Tuban, KH Abdussalam Shohib (Gus Salam) dari Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif Denanyar Jombang, KH Muhammad Kholil As'ad (Ra Kholil) dari Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbondo, hingga beberapa Kiai sepuh lainnya.

"Alhamdulillah, banyaknya sekali para Masyayikh yang hari ini hadir.

Bahkan, ada beberapa Masyayikh yang sebenarnya nggak kami kabari karena mempertimbangkan kapasitas ruangan, ternyata hadir.

Alhamdulillah besar sekali dukungan para Masyayikh," kata Bendahara DPW PKB Jawa Timur, Fauzan Fuadi pasca deklarasi. 

Bantahan itu disampaikan langsung Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dalam konferensi pers yang digelar di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Sabtu (2/9/2023) kemarin.

"Kalau ada klaim bahwa Kiai-Kiai PBNU merestui, itu sama sekali tidak benar karena sama sekali tidak ada pembicaraan dalam PBNU mengenai calon. Sama sekali tidak pernah ada pembicaraan di PBNU tentang calon-calon presiden," kata Gus Yahya.

"Karena itu di luar domain kami sebagai organisasi keagamaan kemasyarakatan," sambung dia.

Gus Yahya mempersilakan setiap partai politik dan capres-cawapres yang akan berkontestasi dengan cara yang baik.

Dia mengatakan, PBNU tidak menunjuk atau mendukung calon tertentu dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) kali ini.

"Parpol silakan berjuang untuk mendapatkan kepercayaan rakyat. Tapi saya ulangi sekali lagi tidak ada calon atas nama NU," pungkas dia. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Anies Baswedan Buka Suara soal Sering Dianggap Punya Kedekatan dengan FPI dan Habib Rizieq Shihab

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved