Pemilu 2024

Polda Simulasi Sispamkota dan Deklarasi Damai, Wakil Gubernur Kaltim: Sepakat Bawa iklim Kondusif

Di Kota Samarinda, Kaltim, dilaksanakan Sispamkota yang dirangkai dengan deklarasi pemilu damai.yang dirangkai dengan deklarasi pemilu damai.

Penulis: Rita Lavenia | Editor: Doan Pardede
TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA
Pembukaan Deklarasi Pemilu Damai dalam rangka operasi Mantap Brata Pengamanan Pemilu 2024 dengan menerbangkan burung merpati di Bandara Temindung Samarinda, Kamis (7/9/2023). TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA 

Simulasi Sispamkota merupakan sarana mengukur potensi kerawanan pemilu di daerah-daerah berdasarkan lima dimensi yaitu penyelenggara pemilu, peserta pemilu, masyarakat pemilih, keamanan dan geografi.

Dari hasil pengukuran kerawanan itu, dikatakannya dari 38 provinsi, Kaltim berada di urutan 26.

"Jadi terbilang aman. Meski begitu, tentu antisipasi matang untuk mempertahankannya," bebernya.

Irjen Pol Imam Sugianto juga mengatakan, Polda Kaltim akan mengoptimalkan seluruh personel dan sarana prasarana yang ada dalam mendukung operasi Mantap Praja Teratai 2024.

Selain itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan semua pihak yang terkait dalam rangka menjaga keutuhan dan kedaulatan negara.

Sebab mereka yakin Kaltim cukup kuat dalam berkolaborasi bersama untuk menciptakan pemilu yang aman, damai dan demokratis.

"Juga melalui deklarasi pemilu damai ini, mari ciptakan bersama pemilu yang kondusif dan aman. Pilihan boleh berbeda, tapi kita semua tetap satu, yaitu NKRI," tandasnya.

Baca juga: Hasil Survei Capres 2024, 5 Tanda Gibran akan Jadi Cawapres Prabowo, Simulasi Lawan Ganjar dan Anies

Polisi Melepas Gas Air Mata

Massa berdatangan dari berbagai penjuru ke Bandara Temindung Samarinda, Kecamatan Sunga Kunjang, Kota Samarinda.

Mereka berunjuk rasa menolak sejumlah bakal calon legislatif yang akan maju dalam Pemilu 2024, pada Kamis (7/9/2023).

Satu jam awal, situasi masih aman terkendali.

Namun, pada menit-menit berikutnya jumlah partisipan semakin bertambah. Diduga ada permainan provokator dan timbullah kericuhan.

Massa mulai anarkis.

Mereka melakukan pengrusakan sejumlah fasilitas, membakar ban hingga dua sepeda motor yang terparkir jadi sasaran pembakaran.

Ratusan personel Polri dengan pengendali massa (Dalmas) mulai bereaksi dan bersiaga mengantisipasi terjadi kericuhan lanjutan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved