Berita Viral

Terjawab Sudah Siapa Pria yang Lempar Botol di Acara Diskusi Rocky Gerung, Inilah Sosok Waluyo Wasis

Terjawab sudah siapa pria yang melempar botol di acara diskusi Rocky Gerung, inilah sosok Waluyo Wasis atau Gus Wal.

Editor: Doan Pardede
HO/Tribun Medan
Terjawab sudah siapa pria yang melempar botol di acara diskusi Rocky Gerung, inilah sosok Waluyo Wasis atau Gus Wal. 

TRIBUNKALTIM.CO - Terjawab sudah siapa pria yang melempar botol di acara diskusi Rocky Gerung, inilah sosok Waluyo Wasis atau Gus Wal.

Ulasan seputar siapa pria yang melempar botol di acara diskusi Rocky Gerung masih terus menjadi sorotan, kenali lebih  jauh inilah sosok Waluyo Wasis atau Gus Wal.

Acara diskusi Rocky Gerung di Yogyakarta yang digelar oleh mahasiswa UGM mendapatkan penolakan dari massa Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB).

Massa PNIB menolak kedatangan Rocky Gerung di Yogyakarta dengan alasan telah melakukan penghinaan ke Presiden Jokowi.

Baca juga: Kelakar Rocky Gerung Cuma Bawa Botol Minuman dan Joget-joget di Bareskrim, Kasus Sama Jokowi Lanjut

Dalam protes penolakan juga terjadi insiden pelemparan botol air minum.

Rocky Gerung, Refly Harun, dan Saut Situmorang terpaksa dilarikan untuk menghindari kericuhan penolakan.

Bahkan, Rocky Gerung tampak berlari masuk ke sawah.

Aksi PNIB menolak Rocky Gerung dipimpin oleh Waluyo Wasis Nugroho.

Dia juga yang melakukan pelemparan botol di acara diskusi Rocky Gerung.

Sosok Waluyo Wasis Nugroho disorot setelah massa melakukan penolakan terhadap kehadiran Rocky Gerung dan Refly Harun.

Aksi penolakan tersebut nyaris berakhir bentrokan antara pihak keamanan dengan massa Waluyo Wasis Nugroho.

Adapun berdasarkan penelusuran Tribunsumsel.com, diketahui jika Waluyo Wasis Nugroho bekerja sebagai penggiat sosial.

Waluyo Wasis Nugroho juga sebagai ketua umum Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB).

Waluyo Wasis Nugroho kerap dikenal juga dengan nama Gus Wal.

Aksi PNIB menolak Rocky Gerung dipimpin oleh Waluyo Wasis Nugroho. Dia juga yang melakukan pelemparan botol di acara diskusi Rocky Gerung.
Terjawab sudah siapa pria yang melempar botol di acara diskusi Rocky Gerung, inilah sosok Waluyo Wasis atau Gus Wal.(HO/Tribun Medan)

Berdasarkan penelusuran di akun instagramnya Abdul Rozak Waluyo Wasis Nugroho.

Diketahui jika Waluyo Wasis Nugroho memposting sejumlah pemberitaan terkait aksi penolakan terhadap Rocky Gerung dan Refly Harun.

Seperti pada postingannya membagikan poster penolakan tegas terhadap Rocky Gerung dan Refly Harun.

"PNIB Kembali Tolak & Usir Kehadiran Refly Harun & Rocky Gerung Di Jogja Kota Pelajar Berbudaya Bermartabat

Rocky Gerung masuk lewat pintu belakang yang sawah sawah kering, karena pintu masuk Cafe Nuri di Blokade Oleh massa PNIB.

Dan Nyaris Bentrok Dengan aparat keamanan yang berjaga di lokasi," tulis Waluyo Wasis Nugroho, Jumat (8/9/2023).

Selain tolak Rocky Gerung dan Refly Harun, ternyata Waluyo Wasis Nugroho sempat viral dengan sejumlah aksi penolakan lainnya.

Salah satu yakni penolakan terkait reuni 212 beberapa tahun silam dan Waluyo Wasis Nugroho sempat melaporkan sosok ustaz Maaher Athuwalibi ke polisi terkait kasus penghinaan terhadap Gus Dur.

Baca juga: Nasib Apes Refly Harun dan Rocky Gerung Saat Isi Diskusi, Nyaris Diamuk Massa, Kenal Lempar Botol

Kronologi Kejadian

Pengamat politik Rocky Gerung lagi-lagi mendapat perlakuan yang kurang menyenangkan.

Kali ini terjadi di Yogyakarta saat acara yang digelar Mahasiswa HMI Komisariat FEB UGM dan Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Bulaksumur-Karangmalang (IMM BSKM).

Saat diskusi di Kopi Nuri di Jalan Anggajaya Condongcatur Kapanewon Depok Sleman, Yogyakarta pada Jumat (8/9/2023), tiba-tiba ada massa yang berteriak-teriak di luar area diskusi.

Tak hanya itu, Rocky Gerung, Refly Harun, Saut Sitomorang dan Ketua BEM KM UGM Gielbran M Noor serta Ekonom Awally Rizki diserang dengan menggunakan botol.

Memanasnya situasi terjadi sejak awal diskusi bertajuk 'Masa Depan Demokrasi di tengah Derasnya Arus Korupsi' dimulai.

Massa yang mengatasnamakan Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) sudah meneriakkan penolakan atas kehadiran Rocky Gerung dan Refly Harun.

Dibalik barikade polisi berpakaian lengkap, mereka pun membentangkan spanduk bertuliskan 'Yogyakarta Kota Pelajar, budaya dan Bermartabat. Tolak Rocky Gerung dan Refly Harun'.

Diskusi kebangsaan yang digelar Mahasiswa HMI Komisariat FEB UGM dan Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Bulaksumur-Karangmalang (IMM BSKM) di Kopi Nuri di Jalan Anggajaya Condongcatur Kapanewon Depok Sleman, Yogyakarta pada Jumat (8/9/2023).

Rocky Gerung, Refly Harun, Saut Sitomorang dan Ketua BEM KM UGM Gielbran M Noor serta Ekonom Awally Rizki diserang dengan menggunakan botol.

Massa penolak dan peserta diskusi pun sempat bersitegang.

Mereka tetap menolak kehadiran Rocky Gerung dan Refly Harun.

Meski demikian, Rocky Gerung dan Refly Harun tak gentar.

Mereka tetap memaparkan sejumlah pandangannya di hadapan ratusan mahasiswa yang hadir.

Namun, di tengah diskusi, sebuah botol air mineral melayang mengenai leher Refly Harun yang duduk di antara Rocky Gerung dan Saut Situmorang .

Spontan situasi langsung memanas.

Baca juga: Diperiksa Bareskrim, Rocky Gerung Malah Joget, Jokowi Sebut Persoalan Kecil, Tapi Dibawa ke Mabes

Massa dari peserta diskusi sempat hampir baku hantam dengan massa penolak yang berada di tepian tempat diskusi.

Petugas langsung berupaya mengendalikan situasi.

Tak berselang lama, tensi kedua massa berangsur menurun.

Refly mengatakan semarah-marahnya menolak seharusnya jangan sampai melakukan kekerasan.

Orang yang melakukan kekerasan, menurut dia, sudah pasti tidak benar.

Apalagi, persoalan penolakan tersebut berkaitan dengan ucapan Rocky Gerung ke Presiden Jokowi beberapa waktu lalu. Tidak ada hubungan dengan dirinya.

Bagi dia, sepanjang hanya protes sebenarnya tidak apa-apa.

Tetapi jika protes dibarengi dengan melakukan kekerasan fisik sudah lain persoalan.

"Bukan persoalan kena lehernya, sekarang kalau kena mata gimana?. (Seumpama) Kacamata saya pecah ketika saya lagi mendelik, tiba-tiba pecahan masuk mata. Saya kena di sini (menunjuk leher), kan dekat sekali," kata Refly dikutip dari Tribun Jogja.

"Tapi ini pelajaran. Coba bayangkan kalau yang dilemparkan senjata tajam, ya kan. Untung cuma air mineral," imbuhnya.

Rocky Gerung turut menanggapi jalannya diskusi kebangsaan tersebut yang diwarnai penolakan massa.

Menurut dia, diskusi bertema korupsi tersebut merupakan diskusi antara peserta dengan yang bukan peserta.

Ia menganggap semua berhak mengekpresikan dalam bentuk pikiran maupun demonstrasi.

"Asalkan jangan pakai kekerasan. Tadi ada kekerasan, itu tidak bagus," ujar Rocky.

Sebagaimana diketahui, sejumlah orang yang mengatasnamakan Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) mendemo Rocky Gerung dan Refly Harun di Sleman .

Massa tersebut menolak kedatangan Rocky dan Refly Harun dalam acara diskusi kebangsaan bersama mahasiswa yang rencananya bakal digelar di Kopi Nuri, Condongcatur, Depok, Kabupaten Sleman, Jumat (8/9/2023).

"Seperti kemarin, kami (hari ini) menolak kedatangan (Rocky dan Refly) di acara di Jogja. Karena Jogja kota berbudaya, kami tidak mau diobok-obok acara seperti ini," kata Fajar Yuda, mengatasnamakan massa dari PNIB, seperti dilansir Tribun-Medan.com di artikel berjudul Sosok Waluyo Wasis, Pria yang Lempar Botol di Acara Diskusi Rocky Gerung, Pernah Tolak Aksi 212.

Menurut dia, acara diskusi tetap diperbolehkan berlangsung tetapi tanpa kehadiran Rocky Gerung maupun Refly Harun .

Sementara itu, Ketua Umum PC IMM BSKM, Muhammad Sulhan Fathoni mengatakan, diskusi kebangsaan yang digelar mahasiswa hanya untuk belajar.

Menurut dia, Ia bersama teman-temannya hanya ingin belajar dengan menghadirkan beberapa narasumber.

Di antaranya Rocky Gerung , Refly Harun dan Saut Situmorang .

Menurut dia, ada tiga poin yang akan didiskusikan bersama para narasumber.

Yaitu, mengenal korupsi sebagai akar permasalahan dari banyak masalah di semua sektor di Republik ini.

Kemudian mengenal bagaimana cara menangani korupsi dengan pendekatan-pendekatan baru salah satunya social cost untuk penindakan.

"Ketiga kita sudah secara moral ingin mengetahui bagaimana korupsi ini telah melanggar demokrasi, telah menghancurkan demokrasi yang ada di Indonesia dengan cara-cara korupsi-korupsi berjamaah dan kongsi-kongsi buruknya," kata dia.

Sebagai mahasiswa, pihaknya mengaku sudah jengah dengan adanya kasus money politik, korupsi dan permasalahan lain di negeri ini.

"Kita sebagai mahasiswa sudah jengah, kita sudah tidak mau lagi mendengar ada kasus korupsi baru yang lama diselesaikan. Tugas kita sebagai mahasiswa belajar dan (diskusi) ini salah satu cara untuk kita belajar secara publik. Ini semua dilindungi undang-undang," ujar dia.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved