Pemkab PPU Gunakan BTT Rp2 Miliar Untuk Penanganan Bencana Kekeringan

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menyiapkan anggaran dari Belanja Tidak Terduga (BTT), pasca penetapan status darurat bencana kekeringan.

Kekeringan mengancam PPU, sejak musim kemarau melanda dalam beberapa waktu terakhir.

Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang ada beberapa wilayah, juga telah ada yang mengalami kekeringan dan terpaksa berhenti beroperasi.

Terbaru ini, unit IPA di Sotek juga tidak beroperasi, lantaran tak ada pasokan air baku.

Asisten II Pemkab PPU Nicko Herlambang mengatakan, bahwa pemerintah daerah berupaya, agar kebutuhan air bersih masyarakat tetap terpenuhi, selama kemarau ini.

Baca juga: Nyaris Beredar di Balikpapan, 3 Kilogram Sabu Asal Malaysia Dimusnahkan

Salah satu yang tengah diupayakan yakni, dengan melakukan pendalaman dan perluasan, dibeberapa embung yang ada.

"Harus ada perluasan dari embung yang selama ini digunakan," ungkapnya pada Kamis (14/9/2023).

Dalam melakukan penanganan atas bencana kekeringan itu, pemerintah daerah kata Nicko mengalokasikan sebesar Rp2 miliar.

Kata dia, anggaran tersebut bersumber dari BTT yang dikhususkan untuk penanganan bencana tahun ini.

Total BTT PPU 2023 ini diketahui sebesar Rp3,5 miliar.

"Tidak bisa digunakan seluruhnya karena itu sampai akhir tahun," sambungnya.

Baca juga: 15 Ribu Warga Kutai Kartanegara Belum Miliki KTP Elektronik

Selain perluasan dan pendalaman embung, pemerintah daerah juga berencana memberikan bantuan air portabel.

Bantuan tersebut, khusus diberikan untuk masyarakat di daerah yang unit IPAnya sudah tidak beroperasi, karena tidak ada air bakunya.

"Kayak di Sotek, karena embungnya sudah surut karena tidak hujan," pungkasnya. (*)