Pilpres 2024

Susun Rancangan Program Kerja Capres, Anies Baswedan Petakan Kebijakan Jokowi Jadi 4 Kategori

Susun rancangan program kerja sebagai capres, Anies Baswedan petakan kebijakan Jokowi jadi 4 kategori.

Editor: Diah Anggraeni
Tribunnews.com/ Rahmat W Nugraha
Susun rancangan program kerja sebagai capres, Anies Baswedan petakan kebijakan Jokowi jadi 4 kategori. 

TRIBUNKALTIM.CO - Susun rancangan program kerja sebagai capres, Anies Baswedan petakan kebijakan Jokowi jadi 4 kategori.

Calon presiden yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan memetakan kebijakan Pemerintah Jokowi menjadi empat kategori.

Pemetaan ini dilakukan Anies Baswedan dalam menyusun rancangan program kerja selaku bakal calon presiden.

Dikatakan Juru bicara Anies Baswedan, Sudirman Said, Koalisi Perubahan untuk Persatuan memandang bahwa suksesi kepemimpinan adalah soal change and continuity atau perubahan dam keberlanjutan.

Namun, dia melanjutkan, tak juga semuanya diubah.

"Tidak ada pikiran sama sekali untuk membubarkan apa yang sudah dicapai, tapi juga tidak pas kalau kita hanya mengatakan meneruskan apa yang ada," ucap Sudirman dalam jumpa pers di Rumah Koalisi Perubahan, Jakarta Selatan, Sabtu (16/9/2023).

"Pak Anies sekalipun yang sejak awal menjadi kandidat yang dipersepsikan di luar pemerintahan itu selalu mengatakan tidak ada yang totally perubahan, tetapi juga tidak ada yang totally kelanjutan," jelasnya.

Baca juga: Komunitas Tionghoa Puji Rekam Jejak Anies saat Pimpin Jakarta, Minta Lanjutkan di Seluruh Indonesia

Baca juga: Presiden PKS Minta Seluruh Kader Menangkan Pasangan Capres Cawapres 2024 Anies Baswedan - Cak Imin

Baca juga: Nasib Program Jokowi Jika Anies Baswedan Jadi Presiden, Ada yang Dilanjutkan, Dikoreksi, Dibatalkan

Dalam menyusun rencana program kerja, Anies disebut membuat matriks empat kategori.

Keempat kategori ini yakni kebijakan yang baik dan dapat dilanjutkan, kebijakan yang perlu dikoreksi, kebijakan yang perlu dibatalkan, dan kebijakan yang betul-betul tawaran baru.

Meskipun demikian, ia mengatakan bahwa pembaruan merupakan suatu kebutuhan yang "bukan karena ingin melawan yang sekarang".

Kini, Koalisi Perubahan yang digawangi oleh Partai Nasdem, PKB, dan PKS sudah bersepakat mengusung pencalonan Anies Baswedan dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024.

Pencalonan Anies dan Muhaimin diwarnai polemik karena PKB mendadak bergabung ke dalam Koalisi Perubahan yang sebelumnya telah digawangi Nasdem bersama Partai Demokrat dan PKS setahun lebih.

Partai Demokrat yang merasa dikhianati karena tiket bakal cawapres Anies untuk Agus Harimurti Yudhoyono berpindah ke tangan Muhaimin memutuskan untuk keluar dan mencabut dukungan. Sementara itu, PKS bergeming namun tak serta-merta merestui duet Anies-Muhaimin.

Pada Selasa (12/9/2023), rombongan Anies dan Muhaimin bersama Partai Nasdem dan PKB sowan ke markas PKS dan disambut hangat oleh partai politik besutan Ahmad Syaikhu tersebut. 

Baru kemarin, Jumat (15/9/2023), partai politik yang kerap dianggap berseberangan gagasan dengan PKB itu mendeklarasikan dukungan secara resmi pencalonan Anies-Muhaimin, berdasarkan hasil rapat majelis syura.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved