Kabar Artis
Trending Bakal Hilangkan Soal Pilihan Ganda jika Jadi Menteri Pendidikan, Maudy Ayunda Tuai Kritikan
Trending bakal hilangkan soal pilihan ganda jika jadi menteri pendidikan, Maudy Ayunda tuai kritikan.
TRIBUNKALTIM.CO - Trending bakal hilangkan soal pilihan ganda jika jadi menteri pendidikan, Maudy Ayunda tuai kritikan.
Nama Maudy Ayunda menjadi trending di sosial media Twitter (X).
Aktris sekaligus penyanyi itu trending karena banyak warganet yang mengkritik dirinya.
Kritikan ini muncul setelah beredarnya video soal pernyataan Maudy Ayunda jika jadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di Indonesia.
Baca juga: Ini Alasan Cesen eks JKT48 Rahasiakan Pernikahan dengan Marshel Widianto, Singgung Maudy Ayunda
Baca juga: Ternyata karena Panggilannya ke Suami, Maudy Ayunda Trending Gegara Bikin Penggemar Gemas
Baca juga: Jadwal Tayang Film Habibie & Ainun 3 dan Sinopsis Film yang Dibintangi Maudy Ayunda
Dalam video YouTube short Felicia Tjiasaka itu, Maudy Ayunda sempat menyebut akan menghilangkan soal pilihan ganda.
Lulusan S1 Oxford University dan S2 di Stanford University itu menilai pentingnya mengubah assessment atau evaluasi pendidikan.
Menurutnya, soal jawaban terbuka akan membuat murid lebih bisa berpikir kritis.
Kini video singkat Maudy Ayunda itu viral, berimbas dirinya banjir kritikan dari warganet.
Bahkan nama Maudy kini tengah trending di Twitter (X) dengan lebih dari puluhan ribu ribu cuitan.
Bakal Hilangkan Soal Pilihan Ganda jika Jadi Menteri Pendidikan
Maudy terlihat menyampaikan impiannya untuk menghapus soal pilihan ganda jika terpilih menjadi Menteri Pendidikan nantinya.
Hal itu dia ungkapkan dalam video YouTube short Felicia Tjiasaka.
"Aku pasti akan mengubah, satu, assessment (evaluasi pendidikan)," ujar Maudy.
"Kalau assessment-nya itu open ended question dan bukan multiple choice, pasti murid juga belajarnya beda," lanjutnya.
Teknik menghilangkan soal pilihan ganda itu, menurut Maudy, tentu akan mengubah cara mengajar guru kepada muridnya.
Sehingga dengan begitu, murid-murid akan lebih kritis dalam berpikir dan mengemukakan pendapatnya daripada harus menghafal.
"Guru juga ngajarnya beda, dan akhirnya yang di grading critical thinking dan analyzing (yang dinilai berpikir kritis dan analisis) dibandingin sama memorization (menghapal)," jelasnya.
Dengan cara tersebut, Maudy menilai tentu akan memberikan banyak sekali perubahan dalam pendidikan Indonesia.
"Karena assessment itu filtering through (menyaring), akhirnya mempengaruhi cara guru mengajar," tutur Maudy. "Cara siswa belajar, cara orangtua memberi motivasi anak mereka," lanjutnya.
Masih dalam video yang sama, Maudy juga menyampaikan keinginan lainnya jika jadi Menteri Pendidikan.
Ia mengutarakan misinya untuk membangun budaya cinta belajar di Indonesia.
Meski terdengar sederhana, namun disampaikan Maudy, niatnya pasti akan membawa perubahan
"Tapi di luar itu, misi terbesar aku adalah pengin membangun budaya cinta belajar aja di Indonesia," ucap Maudy.
"Jadi, sesuatu yang kecil menurutku bisa revolusioner," ujar Maudy Ayunda. "Tentunya akan ada banyak lainnya, maksudnya, pendidikan enggak cuma itu," imbuh Maudy.
Baca juga: Jadwal Tayang Film Habibie & Ainun 3 dan Sinopsis Film yang Dibintangi Maudy Ayunda
Tuai Kritikan
Tak sedikit warganet yang tidak menyetujui pernyataan istri Jesse Choi itu.
"Kenapa ya rata-rata public figure yang bercita-cita jadi Mendikbud ini ga pernah bicara masalah sistemik dan selalu berkutat di kubangan teknis?
Jerome dulu ngomong masalah hadiah lomba, skrg Maudy ngomong soal PG.
Di satu sisi emg ga salah, tp ga menjawab persoalan sistemik," tulis akun @MuhamadDwieka.
Sementara itu akun lain, @tanyarlfes merasa heran jika biasanya Maudy trending dengan prestasinya kini malah banjir kritikan.
"Baru kali ini aku melihat maudy ayunda disalty in," cuitnya.
Cuitan singkat itu lantas ditanggapi beragam oleh warganet hingga mendulang lebih dari 36 ribu like.
Akun lainnya malah menilai Maudy tak sesuai jika ikut menyampaikan gagasan soal pendidikan di Indonesia.
Lantaran menurutnya, selama ini Maudy menyelesaikan sekolah tingginya di luar negeri.
"Maudy Ayunda ngomongin pendidikan Indonesia padahal sekolah aja ga pernah di sekolah negeri dan juga ga pernah ngerasain pendidikan tinggi di Indonesia, ya gagasannya ga bakal relatable lah itu coy," ucap akun @kememagRI.
Cuitan kritikan itu turut disukai lebih dari 47 ribu warganet.
Baca juga: Potret Anggun Maudy Ayunda Kenakan Berlian Mondial di Resepsi Pernikahannya di Pulau Dewata
Profil Maudy Ayunda

Wanita bernama asli Ayunda Faza Maudya itu lahir di Jakarta, 19 Desember 1994.
Selain menjadi aktris, Maudy juga dikenal sebagai penyanyi dan menulis lagi.
Maudy Ayunda memiliki akun Instagram bernama @maudyayunda dengan pengikut sebanyak 19,1 juta pengguna.
Meskipun hidup di dunia entertainment, Maudy tak meninggalkan kewajiban pendidikannya.
Dia bahkan menguasai banyak bahasa asing. Selain bahasa Inggris, Maudy Ayunda juga fasih berbahasa Mandarin dan bahasa Spanyol.
Hal itu terbukti ketika ia menempuh jenjang perkuliahannya di dua perguruan tinggi luar negeri ternama.
Maudy merupakan lulusan mahasiswi program sarjana Philosophy, Politics and Economics University of Oxford dan lulusan Master of Business Administration dan Master of Arts in Education dari Stanford University.
Dikutip dari Tribun Jabar, Maudy mengaku sebagai pribadi yang suka belajar.
Hal tersebut terungkap di salah satu video wawancaranya dengan Najwa Shihab.
Perjalanan Karier
Dikutip dari Kompas.com, Maudy mengawali karirnya sebagai aktris di film berjudul Untuk Rena di tahun 2005 dan berperan sebagai Rena.
Awal karir itu berhasil membuat namanya makin dikenal hingga meraih penghargaan sebagai Pemeran Utama Wanita Terpilih di Festival Film Jakarta 2006.
Hingga saat ini, ia telah main 13 film. Film-film yang ia bintangi pun berhasil menjadi film yang populer, seperti Perahu Kertas (2012), Refrain (2013), Habibie & Ainun 3 (2019), dan lainnya.
Sukses di dunia seni peran, Maudy melebarkan sayapnya ke dunia tarik suara. Ia telah merilis tiga album solo, dua album soundtrack, dan 13 singel.
Selain aktif berakting dan bernyanyi, ia juga menjadi bintang iklan untuk sejumlah produk. Seperti Laurier (2012), Good Day (2015), Lux (2017), dan masih banyak lagi.
Masuk Daftar 30 Forbes Under 30 Asia 2021
Masih dikutip dari sumber yang sama, Maudy Ayundah menjadi satu diantara anak muda Indonesia yang masuk jajaran Forbes 30 Under 30 Asia 2021.
Seperti diketahui, Forbes 30 Under 30 Asia adalah deretan nama anak muda di bawah usia 30 tahun yang dinilai berpengaruh dan dipilih Forbes melalui proses kurasi yang ketat.
Maudy masuk dalam kategori Entertainment and Sports.
Dalam paparannya, Forbes menjabarkan rentetan prestasi Maudy Ayunda, mulai dari karier hingga pendidikannya.
Forbes menyoroti Maudy yang berhasil meraih penghargaan Female Singer of the Year dan terpilih mengisi soundtrack bahasa Indonesia untuk film Moana.
Selain itu, dijabarkan pendidikan Maudy yang merupakan lulusan jurusan Filosofi, Politik dan Ekonomi Universitas Oxford juga lulus dari jurusan Bisnis dan Pendidikan di Stanford.
Baca juga: Tak Sreg Maudy Ayunda Disuruh Hafalkan Kecamatan, Ibunda Pilih Pindahkan ke Sekolah yang Masih Baru
Peduli dengan Pendidikan Indonesia
Maudy ternyata memilik kepedulian sendiri terhadap pendidikan di Indonesia.
Hal itu terungkap saat ia berbincang dengan YouTuber Jerome Polin bulan Desember 2021.
Dalam obrolannya, Maudy Ayunda memberikan komentar terkait penerapan pendidikan di Indonesia selama ini.
Menurutnya, di Indonesia masih terdapat kekurangan soal budaya belajar.
"Yang paling pertama lah aku perhatikan di pendidikan Indonesia dibandingkan tempat lain yang pernah aku exposure, kurangnya kayak budaya cinta belajar," ucap Maudy, Rabu (8/12/2021) sebagaimana diberitakan Tribunnews.com.
Bagi Maudy, memiliki budaya cinta belajar merupakan hal yang sangat penting.
Baginya belajar merupakan hal yang menyenangkan.
"Budaya yang bener-bener melihat, belajar adalah hal yang penting banget dan menyenangkan sebenernya," ujar Maudy.
Maudy menuturkan, ia pernah membaca buku tentang pendidikan di Finlandia.
Menurut penelitian di negara Finlandia, terdapat dua buku yang dibaca oleh masing-masing pelajar setiap harinya.
Dari buku yang ia baca tersebut, Maudy bisa mengambil kesimpulan.
Warga Finlandia telah memiliki keinginan untuk mencari tahu soal ilmu tanpa harus disuruh.
Dikatakannya, sikap warga Finlandia tersebut berdasarkan dari budaya dan turun temurun.
"Jadi di sana tanpa disuruh ada rasa ingin tahu, ada keinginan untuk bertanya, ada keinginan untuk mencari tahu informasi," ujar Maudy.
Lanjut, Maudy menuturkan, apabila masyarakat Indonesia memiliki keinginan untuk belajar maka kurang lebih akan seperti dirinya dan Jerome Polin.
Namun, ia tak ingin disebut sebagai orang yang jenius, lantaran sejak kecil ia hanya mengaku suka belajar.
"Menurut aku kalau itu gimana caranya bisa bangun, anak-anak bisa punya keinginan interinsik dan mereka bisa enjoy belajar itu kayak kita sih sebenernya,"
"Dan aku nggak ngerasa aku jenius dan aku pinter, cuman aku suka belajar aja," ucap Maudy.
(Tribunnews.com/TribunNewsmaker.com)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.