Pilpres 2024
Anies Kasih Jokowi Nilai Rendah Soal Kebebasan Berpendapat, Beber Konglomerat Takut Dukung Dirinya
Anies Baswedan kasih Jokowi nilai rendah soal kebebasan berpendapat. Beber konglomerat takut dukung dirinya.
TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar capres Anies Baswedan jelang pendaftaran Pil[pres 2024.
Terbaru, Anies Baswedan diundang sebagai narasumbur di acara Mata Najwa bekerjasama dengan UGM belum lama ini.
Dalam kesempatan itu Anies Baswedan memberi Jokowi nilai rendah soal kebebasan berpendapat.
Bahkan Anies Baswedan membeberkan para konglomerat takut dukung dirinya dalam pencapresan 2024.
Lantaran ada tekanan dari alat negara yang dirasakan oleh para donatur yang berasal dari kalangan konglomerat.
Baca juga: Hasil Survei Capres-Cawapres 2024 LSI Denny JA, Prabowo-Gibran Ungguli Pasangan Ganjar-Sandiaga
Baca juga: Dampak Keputusan Anies Baswedan Pilih Cak Imin, PRC: Belum Sepekan Dongkrak Elektoral di Jawa Timur
Baca juga: Perbandingan Kuliah Kebangsaan Bacapres Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo di UI
Capres dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan menyoroti kebebasan berpendapat di era Presiden Jokowi.
Pasangan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di Pilpres 2024 ini bahkan tak segan rapor merah untuk kekebasan berpendapat di era Jokowi.
Hal ini diungkapkan Anies Baswedan di acara Mata Najwa bertema Tiga Bacapres Bicara Gagasan yang digelar di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, yang dipandu Najwa Shihab .
Anies Baswedan menilai, kebebasan berpendapat di Indonesia di masa kepemimpinan Jokowi saat ini masih jauh dari angka sempurna, bahkan memiliki nilai merah.
Najwa kemudian meminta Anies Baswedan spesifik menyebutkan nilainya jika menggunakan skala penilaian dari 1 sampai 10.
“Menurut saya kebebasan berpendapat di Indonesia ini skor angkanya itu lima atau enam ya,” kata Anies di kanal YouTube Najwa Shihab, Selasa (19/9/2023).
Baca juga: Pengaruh Cak Imin ke Elektabilitas Anies Baswedan di Jawa Timur Tak Main-Main, Cek Survei Terbaru
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyampaikan bahwa kondisi saat ini beberapa masyarakat Indonesia memiliki sikap khawatir ketika menyampaikan kritikan terhadap kebijakan maupun sikap pemerintah.
Sehingga beberapa masyarakat yang mengkritik itu kerap mengubah beberapa diksi menjurus secara inti terhadap aspek yang dikritik dengan istilah lain.
“Selama masyarakat menulis tentang Indonesia harus menggunakan istilah Wakanda masih rendah.
Selama masih harus menggunakan nama selain diri sendiri untuk mengungkapkan apa yang menjadi pikiran untuk disampaikan mengkritik, maka kebebasan berpendapat masih rendah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.