Berita Kukar Terkini
Melihat Ritual Mengulur Naga, Puncak Erau Adat Pelas Benua 2023 di Kutai Kartanegara
Puncak pesta Erau Adat Pelas Benua tahun 2023 ditandai dengan prosesi Mengulur Naga dan Belimbur, Minggu (1/10/2023).
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Mathias Masan Ola
Di Kutai Lama ini kepala dan ekor naga akan dipisahkan. Tubuhnya ditinggalkan di Kutai Lama, sedangkan kepala dan ekornya dibawa kembali ke Keraton. Tubuh akan dihanyutkan ke Sungai Mahakam sebagai pemakmuran.
Pembuatan Replika Naga Erau
Pesta budaya Erau tak terlepas dari prosesi ngulur Naga sebagai puncak dari rangkaian acara yang berlangsung selama sepekan ini.
Dua kerangka replika naga yang akan diulur atau dilarung pada ritual puncak Erau adat Kutai rampung dibuat.
Sepasang naga laki dan bini ini diletakan di sisi kanan serta sisi kiri teras Keraton Kesultanan Kutai Kartanegara (Museum Mulawarman).
Kedua naga yang dibentuk menggunakan kayu meranti, rotan, dan kain itu memiliki panjang yang sama, yakni 17 meter dengan diameter 85 centimeter.
Proses pembuatannya cukup memakan waktu, dibutuhkan 15 hari dengan 15 tenaga andal kesultanan Kutai Kartanegara yang sudah terbiasa memasang kerangka Naga Erau.
"Saya memang sudah lama molah (membuat) kerangka naga. Ini merupakan tahun keenam," kata seorang pengrajin, Encek Iswansyah kepada TribunKaltim.co.
Baca juga: Prosesi Merebahkan Tiang Ayu, Tanda Berakhirnya Erau Adat Pelas Benua 2022
Ia melanjutkan, setelah selesai membuat kerangka, maka akan dilakukan pemasangan kepala Naga Erau. Kepala naga tersebut dipasang secara turun temurun.
Pemasangan kepala Naga Erau tak sembarangan. Harus dilakukan langsung oleh Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Sultan Aji Muhammad Arifin.
Saat dilakukan ritual, di lantai tepat di depan kedua Naga akan diletakkan sajen atau dalam bahasa Kutai disebut Peduduk.
Peduduk tersebut menggunakan wadah yang di dalamnya berisi buah pisang, buah pinang, gula merah, telor ayam kampung, rokok dari daun.
Kemudian, kelapa bersabit yang di atasnya diikatkan benang putih serta ditancapkan jarum. Selain itu, juga ada dupa yang dibakar dan dijaga agar terus menyala.
Usai dibentuk dan dipasang, sepasang Naga Erau tersebut, juga akan dibalut dengan kain berwarna kuning, kemudian ditempelkan kain 12 warna.
"Saat dipasang akan dilakukan juga ritual besawai. Sisik naga itu nantinya akan dilarung di Kutai Lama," tandas Encek. (*)
DPRD Kukar Ajak Warga Jaga Taman Kota, Hairendra: Ruang Publik Bukan Hanya Milik Pemerintah |
![]() |
---|
Pemkab Kukar Akan Gelar Gerakan Pangan Murah, Sediakan Beras SPHP Hingga Sayur Segar |
![]() |
---|
Bupati Kukar Aulia Rahman Basri Ajak Mahasiswa Universitas Kutai Kartanegara Siapkan Diri Hadapi IKN |
![]() |
---|
Kemenag Kukar Pastikan Pendampingan dan Skrining Santri Usai Kasus Pencabulan di Ponpes |
![]() |
---|
DPRD Kukar Kawal Kasus Pencabulan Libatkan Oknum Ponpes, Lakukan Skrining Santri, Bukan Tanpa Alasan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.